Inibaru.id – Candi Borobudur masih jadi salah satu objek wisata paling populer di Indonesia. Setiap hari, ribuan orang masih mengunjungi candi yang ada di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tersebut.
Saat mengunjungi Candi Borobudur, para wisatawan nggak cuma berjalan mengelilingi komplek sambil mencermati relief-relief yang ada di sana. Sebagian dari mereka tertarik untuk memasukkan tangan ke dalam stupa untuk menggapai arca Kunto Bimo yang ada di pelataran paling atas candi.
Berdasarkan mitos yang beredar sejak lama, seseorang yang mampu menyentuh arca tersebut bakal mendapatkan keberuntungan atau rezeki. Meski nggak terbukti kebenarannya, kepercayaan itu tetap saja ada dan berkembang di masyarakat. Kamu pasti sudah sering mendengar mitos ini juga kan, Millens?
Sumber Penyakit Bagi Candi
Meski aktivitas merogoh bagian dalam stupa Candi Borobudur ini sering dianggap wajar oleh para turis, ternyata pihak pengelola candi kurang berkenan, lo. Merogoh candi baik untuk alasan iseng atau mengharap memperoleh keberuntungan itu nggak dibenarkan.
Jika hal itu dilakukan terus-menerus oleh banyak orang, batu candi akan mengalami kerusakan. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Unit PT Taman Wisata Candi Borobudur, Pujo Suwarno.
"Aksi merogoh patung itu sebenarnya sumber penyakit bagi batu-batu yang melindungi patung Kunto Bimo," katanya.
Pujo menjelaskan saat siang hari, puluhan hingga ratusan tangan yang berkeringat merogoh arca Kunto Bimo. Keringat, debu, dan kotoran dari tangan itu kemudian menempel pada arca. Selain bikin kotor, kandungan dari kotoran dan keringat itu bisa membuat batuan arca jadi lebih mudah keropos.
Batu Candi Terkikis
Selain itu, aktivitas merogoh arca Kunto Bimo ini juga nggak mudah dilakukan sehingga banyak wisatawan yang sampai memanjat stupa dengan kaki. Nah, hal ini bisa membuat bagian luar stupa terkikis.
Usia Candi Borobudur sudah ratusan tahun. Jangan anggap bangunan candi sama dengan bangunan yang baru kemarin dibangun. Jadi, risiko untuk mengalami kerusakan akibat tindakan ceroboh ini pun cukup besar.
Oleh karena itu, kalau kamu main ke Candi Borobudur, sebaiknya menikmati keindahan bangunan yang berdiri sejak abad ke-8 ini saja, ya! Nggak perlu melakukan tindakan yang berpotensi merusak seperti merogoh atau menginjak stupanya. (Viv,Gri/IB09/E10)