BerandaTradisinesia
Rabu, 2 Apr 2024 09:00

Makam Keramat Punden Masin Kudus dan Kisah Cinta Sejoli yang Kandas

Makam Keramat Punden Masin di Kudus. (Zonanews)

Di Makam Keramat Punden Masin Kudus, kamu nggak hanya bisa berziarah kubur. Di sana kamu akan lekat dengan cerita pilu dari sepasang kekasih yang cintanya kandas.

Inibaru.id – Makam Keramat Punden Masin bisa kamu temui di Dusun Masin, Desa Kandangmas, Kecamatan Kudus. Lokasinya kurang lebih 17 kilometer ke arah timur laut dari Alun-alun Kudus. Penyematan kata “keramat” dari makam ini nggak hanya karena usia makam tersebut yang sudah cukup tua, melainkan juga karena ada sebuah kisah cinta memilukan yang menyertainya.

Pada kompleks makam tersebut, nggak hanya tempat peristirahatan terakhir Raden Ayu Nawangsih, makam pasangannya, Raden Bagus Rinangku juga.

Buat kamu yang nggak tahu keduanya, Raden Ayu Nawangsih adalah putri dari Sunan Muria (1450-1560). Sementara itu, Raden Bagus Rinangku adalah seorang santri dari Kerajaan Mataram. Alkisah, keduanya jatuh cinta karena sering bertemu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Sunan Muria.

“Jadi awalnya Raden Bagus ditugaskan Sunan Muria untuk mengawasi padi di sawah di kawasan Muria Selatan yang sekarang dikenal jadi Dusun Masin ini. Raden Ayu sering datang mengirim makanan. Keduanya jatuh cinta,” ujar pengurus Makam Keramat Punden Masin Kudus, Sumartono sebagaimana dilansir dari Detik, Selasa (19/3/2024).

Ternyata, nggak hanya Raden Bagus yang suka dengan Raden Ayu Nawangsih, Cibolek, seorang santri dari Pati juga. Sayangnya, Raden Ayu sudah kadung jatuh hati kepada Raden Bagus sehingga cinta Cibolek bertepuk sebelah tangan.

Makam Punden Masin menceritakan kisah cinta dua insan yang kandas. (Febimafa)

Cibolek yang cemburu dengan kedekatan Raden Bagus dan Raden Ayu melaporkan kisah cinta keduanya ke Sunan Muria. Sunan Muria yang memegang teguh ajaran agama tentu geram dengan laporan ini.

“Dicek sendiri oleh Sunan Muria, ternyata memang benar keduanya terlihat dekat di sawah. Saat pulang keduanya diberi arahan, tapi ternyata tetap melanjutkan hubungan cinta tersebut,” lanjut Sumartono.

Pas tahu bahwa keduanya tetap melanjutkan hubungan setiap kali Raden Ayu datang ke Sawah, Sunan Muria mendatangi mereka lagi untuk memberikan peringatan. Dia sempat mengancam Raden Ayu akan memanahnya kalau tetap nggak mau pulang ke rumah.

“’Kalau tidak mau pulang saya jemparing (lontarkan anak panah)’ kata Sunan Muria. Entah ada setan atau bagaimana, tanpa sengaja anak panahnya terlepas dan Raden Bagus memakai tubuhnya untuk melindungi Raden Ayu dari anak panah tersebut. Nahas, anak panah tersebut mengenainya dan membuatnya meninggal. Akhirnya dimakamkan di sini,” lanjut Sumartono.

Nggak hanya Raden Bagus yang dimakamkan di situ, Raden Ayu yang cintanya nggak pernah bisa disatukan dalam mahligai pernikahan pada akhirnya juga dimakamkan di sana setelah tutup usia. Menariknya, meski kompleks makam ini adalah saksi bisu dari kandasnya kisah cinta dua insan manusia, justru kini sering dijadikan tujuan peziarah yang berharap bisa segera menemukan jodohnya.

Wah cukup tragis ya kisah dari Makam Keramat Punden Masin ini? Pelajaran apa yang bisa kamu petik dari cerita percintaan mereka, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

KPU Jateng Fasilitasi Debat Cagub-Cawagub Tiga Kali di Semarang

4 Okt 2024

Masih Berdiri, Begini Keindahan Bekas Kantor Onderdistrict Rongkop Peninggalan Zaman Belanda

4 Okt 2024

Gen Z Cantumkan Tagar DESPERATE di LinkedIn, Ekspresikan Keputusasaan

4 Okt 2024

Sekarang, Video Call di WhatsApp Bisa Pakai Filter dan Latar Belakang!

4 Okt 2024

Mengapa Banyak Anak Muda Indonesia Terjerat Pinjol?

4 Okt 2024

Ini Waktu Terbaik untuk Memakai Parfum

4 Okt 2024

Wisata Alam di Pati, Hutan Pinus Gunungsari: Fasilitas dan Rencana Pengembangan

4 Okt 2024

KAI Daop 4 Semarang Pastikan Petugas Operasional Bebas Narkoba Lewat Tes Urine

4 Okt 2024

Indahnya Pemandangan Atas Awan Kabupaten Semarang di Goa Rong View

5 Okt 2024

Gelar HC Raffi Ahmad Terancam Nggak Diakui, Dirjen Dikti: Kampusnya Ilegal

5 Okt 2024

Kisah Pagar Perumahan di London yang Dulunya adalah Tandu Masa Perang Dunia

5 Okt 2024

Penghargaan Gelar Doktor Honoris Causa, Pengakuan atas Kontribusi Luar Biasa

5 Okt 2024

Ekonom Beberkan Tanda-Tanda Kondisi Ekonomi Indonesia Sedang Nggak Baik

5 Okt 2024

Tembakau Kambangan dan Tingwe Gambang Sutra di Kudus

5 Okt 2024

Peparnas XVII Solo Raya Dibuka Besok, Tiket Sudah Habis Diserbu dalam 24 Jam

5 Okt 2024

Pantura Masih Pancaroba, Akhir Oktober Hujan, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan

6 Okt 2024

Pasrah Melihat Masa Depan, Gen Z dan Milenial Lebih Memilih Doom Spending

6 Okt 2024

Menikmati Keseruan Susur Gua Pancur Pati

6 Okt 2024

Menilik Tempat Produksi Blangkon di Gunungkidul

6 Okt 2024

Hanya Menerima 10 Pengunjung Per Hari, Begini Uniknya Warung Tepi Kota Sleman

6 Okt 2024