BerandaTradisinesia
Selasa, 8 Agu 2022 17:33

Kopi Nusantara dan Sejarah Istilah 'Cup of Java'

Kopi Nusantara dan Sejarah Istilah 'Cup of Java'

Lukisan Josias Rappard sekitar tahun 1888 tentang pengolahan hasil perkebunan kopi di Lubuk Selasih, Solok. (Twitter @potolawas)

Sejarah kopi di Indonesia cukup menarik karena dipengaruhi masa kolonial Belanda. Pada masa itu pulalah, istilah 'Cup of Java' yang identik dengan kopi berkualitas muncul.

Inibaru.id – Kopi dikenal sebagai salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi orang Indonesia. Per data 2020 lalu saja, konsumsi kopi lokal kita mencapai lebih dari 294 ribu ton! Hal ini sesuai dengan fakta bahwa kita adalah negara penghasil kopi robusta terbesar ketiga di dunia setelah Vietnam dan Brasil.

Kopi robusta memang ditanam di 80 persen perkebunan kopi di Tanah Air. Sisanya, 17 persen ditanami kopi berjenis arabika. Ada juga perkebunan kopi minoritas yang menanam kopi berjenis liberika dan excelsa.

Meski produksi kopi kita cukup tinggi, bukan berarti kopi asli dari Indonesia, ya, Millens. Realitanya, kopi ditemukan oleh manusia, tepatnya penggembala kambing di Ethiopia, sekitar 3.000 tahun yang lalu. Kala itu, para penggembala penasaran dengan biji buah yang dimakan para kambingnya dan kemudian mencobanya sendiri.

Sekitar 500 tahun setelahnya, alat penghancur dan pengolah kopi sudah dibuat oleh manusia. Sejak saat itulah, manusia mulai mengenal kopi sebagai minuman.

Sejarah Kopi di Indonesia

Kopi yang awalnya hanya tumbuh di wilayah Ethopia dan Eritrea mulai menyebar dari Abyssinia menuju Yaman. Salah satu penyebar sekaligus pemonopoli komoditas ini adalah bangsa Arab, Millens.

<i>Indonesia memiliki kopi asal Temanggung yang menjadi salah satu kopi terbaik di dunia. (Lionmag)</i>

Bangsa Eropa yang tertarik dengan kopi kemudian mencoba menanamnya sendiri di negaranya. Salah satunya adalah Belanda. Sayangnya, cuaca dan iklim Eropa sama sekali nggak cocok untuk ditanami kopi.

Barulah pada awal abad ke-17, Belanda yang sudah menjajah Nusantara mulai menanam kopi jenis arabika di sini. Karena iklimnya pas, kopi pun tumbuh subur di sejumlah wilayah seperti Sumatra, Aceh, Sulawesi, dan Bali.

Sayangnya, masalah muncul saat pohon-pohon kopi di Nusantara terkena hama karat daun atau hemileia vastatrix. Panen kopi pun nggak bisa didapat dengan maksimal.

Bangsa Belanda di Nusantara nggak patah arang. Mereka mencoba menanam kopi berjenis liberika yang digadang-gadang lebih tahan terhadap hama. Nyatanya, ekspektasi nggak sesuai dengan kenyataan. Kopi jenis ini juga mampu dikalahkan hama karat daun.

Barulah saat kopi robusta mulai ditanam, hama karat daun nggak merajalela. Sejak saat itulah, kopi robusta semakin banyak ditanam dan mendominasi perkebunan kopi di Tanah Air.

Bangsa Belanda benar-benar memaksimalkan betul suburnya kopi di Nusantara. Mereka pun mengeluarkan kampanye yang menunjukkan kalau kualitas kopi dari Nusantara, khususnya yang berasal dari Jawa adalah yang terbaik dengan istilah “Cup of Java” atau “Secangkir Jawa”.

Cerita tentang perkembangan kopi di Indonesia memang selalu menarik, ya, Millens? (Goo, Ott, Kum/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Iri dan Dengki, Perasaan Manusiawi yang Harus Dikendalikan

27 Mar 2025

Respons Perubahan Iklim, Ilmuwan Berhasil Hitung Jumlah Pohon di Tiongkok

27 Mar 2025

Memahami Perasaan Robot yang Dikhianati Manusia dalam Film 'Companion'

27 Mar 2025

Roti Jala: Warisan Kuliner yang Mencerminkan Kehidupan Nelayan Melayu

27 Mar 2025

Jelang Lebaran 2025 Harga Mawar Belum Seharum Tahun Lalu, Petani Sumowono: Tetap Alhamdulillah

27 Mar 2025

Lestari Moerdijat: Literasi Masyarakat Meningkat, tapi Masih Perlu Dorongan Lebih

27 Mar 2025

Hitung-Hitung 'Angpao' Lebaran, Berapa Banyak THR Anak dan Keponakan?

28 Mar 2025

Setengah Abad Tahu Campur Pak Min Manjakan Lidah Warga Salatiga

28 Mar 2025

Asal Usul Dewi Sri, Putri Raja Kahyangan yang Diturunkan ke Bumi Menjadi Benih Padi

28 Mar 2025

Cara Menghentikan Notifikasi Pesan WhatsApp dari Nomor Nggak Dikenal

28 Mar 2025

Hindari Ketagihan Gula dengan Tips Berikut Ini!

28 Mar 2025

Cerita Gudang Seng, Lokasi Populer di Wonogiri yang Nggak Masuk Peta Administrasi

28 Mar 2025

Tren Busana Lebaran 2025: Kombinasi Elegan dan Nyaman

29 Mar 2025

AMSI Kecam Ekskalasi Kekerasan terhadap Media dan Jurnalis

29 Mar 2025

Berhubungan dengan Kentongan, Sejarah Nama Kecamatan Tuntang di Semarang

29 Mar 2025

Mengajari Anak Etika Bertamu; Bekal Penting Menjelang Lebaran

29 Mar 2025

Ramadan Tetap Puasa Penuh meski Harus Lakoni Mudik Lebaran

29 Mar 2025

Lebih dari Harum, Aroma Kopi Juga Bermanfaat untuk Kesehatan

29 Mar 2025

Disuguhi Keindahan Sakura, Berikut Jadwal Festival Musim Semi Korea

29 Mar 2025

Fix! Lebaran Jatuh pada Senin, 31 Maret 2025

29 Mar 2025