BerandaTradisinesia
Jumat, 19 Okt 2023 16:50

Kisah Sepasang Pohon Randu Keramat di Makam Pleret yang Dipisahkan Maut

Awalnya pohon randu keramat di Makam Pleret ada sepasang. Tapi kini hanya tinggal sendirian. (Kumparan/Pandangan Jogja/Widi Pradana)

Di Makam Pleret yang kabarnya sudah eksis sejak zaman Kerajaan Mataram Islam diperintah Sultan Agung, ada sepasang pohon randu keramat. Saking keramatnya, warga sekitar sampai menjadikannya sebagai patokan waktu untuk memulai bercocok tanam.

Inibaru.id – Salah satu makam bersejarah yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Makam Pleret yang ada di Dusun Kauman, Pleret, Kabupaten Bantul.

Nah, di makam yang kabarnya sudah eksis sejak masa awal-awal kejayaan Kerajaan Mataram Islam tersebut, ada sepasang pohon randu keramat yang diperkirakan sudah berusia ratusan tahun. Sayangnya, satu dari pohon randu tersebut belakangan ini habis terbakar api pada Kamis (12/10/2023) lalu.

Menurut informasi yang diungkap Kepala Dukuh Kauman Murdiyanto, warga setempat menyebut kedua pohon tersebut sebagai pohon laki-laki dan perempuan. Sampai sekarang, pohon perempuan masih hidup meski daunnya berguguran sebagai cara beradaptasi di tengah keringnya musim kemarau.

“Pohonnya memang sepasang, laki-laki dan perempuan, yang mati yang laki-laki,” terangnya sebagaimana dilansir dari Kumparan, Jumat (13/10/2023).

Sebenarnya, sebelum dilahap api yang terjadi akibat parahnya musim kemarau belakangan ini, pohon laki-laki itu sudah mati. Penyebabnya adalah sambaran petir. Karena lokasi pohon berukuran besar itu ada di situs purbakala, pihak pemerintah memutuskan untuk memasang kerangka besi pada pohon yang masih berdiri kokoh saat itu. Alasannya, agar nggak sampai rubuh tiba-tiba dan merusak bangunan atau situs-situs bersejarah di dekatnya.

Meski nggak ada yang tahu dengan pasti kapan pohon randu keramat itu ditanam, Murdiyanto yakin jika pohon tersebut sudah ada sejak Kerajaan Mataram Islam diperintah oleh Sultan Agung. Artinya, ada kemungkinan pohon tersebut sudah berusia 4 abad.

Pohon randu keramat laki-laki terbakar api setelah sebelumnya juga sempat tersambar petir. (Kumparan/Pandangan Jogja/Widi Pradana)

Selain karena faktor usia dan lokasinya yang ada di situs bersejarah, ada alasan lain mengapa kedua pohon randu itu dikeramatkan. Warga sekitar dulu menjadikan pohon randu perempuan sebagai patokan kapan harus mulai menebar benih.

“Saat musim kemarau kan daunnya berguguran seperti sekarang. Warga makanya yakin kalau musim kemarau tahun ini masih lama. Kalau sudah mulai bersemi kembali, khususnya pohon yang selatan, yang perempuan itu, warga baru berani menebar benih. Kalau pohon yang laki-laki nggak bisa dijadikan patokan,” lanjut Murdiyanto.

Lantaran selalu memberikan patokan yang pas terkait dengan kapan mulai bisa bercocok tanam, banyak warga yang kemudian menganggap pohon randu di sisi selatan itu sebagai simbol kesuburan.

Yang unik, warga setempat juga percaya kalau kedua pohon itu juga memiliki anak, yaitu sebuah pohon randu yang ada di Makam Karet yang berjarak kurang lebih 1 kilometer dari Makam Pleret.

Apa mau dikata ya, Millens, pohon randu keramat berusia ratusan tahun tersebut akhirnya dipisahkan oleh kobaran api yang belakangan ini memang sering bermunculan di tengah musim kemarau yang sangat kering dan sangat panas ini.

Semoga saja satu pohon randu sisanya tetap bisa hidup sehingga bisa menjadi patokan petani untuk bercocok tanam. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: