Inibaru.id – Masjid Nganguk Wali didirikan oleh Sunan Syekh Ja’far Shodiq atau yang lebih dikenal dengan Sunan Kudus pada 1438 Masehi. Masjid yang hingga kini masih kokoh berdiri ini berada di Dukuh Nganguk Wali, Desa Kramat, Kecamatan Kota Kudus. Kabarnya, masjid ini dibangun Sunan Kudus sebagai persembahan untuk Kiai Telingsing.
Ceritanya begini, Millens. Pada zaman dahulu, ada seorang mubalig bernama Kiai Telingsing. Dia adalah seorang pendatang dari Tiongkok. Kedatangannya ke Kudus atas pesan dari sang ayah yang memintanya untuk berlayar ke Nusantara dan menyebarkan agama Islam saat usianya mencapai 17 tahun.
Permintaan ini dia penuhi. Kiai Telingsing pun tiba di daerah yang dulu dikenal dengan nama Tajug.
Di Tajug, Kiai Telingsing nggak hanya menyebarkan agama Islam. Dia cukup sering menghasilkan karya seni ukir yang bikin warga setempat kagum. Ukiran indahnya dikenal sebagai aliran Sungging.
Arsitektur dan Ornamen Masjid
Mirip seperti Masjid Agung Kudus, Masjid Nganguk Wali juga memiliki bangunan depan seperti candi. Selain itu, ada juga dinding tembok luar dan gapura paduraksa yang memisahkan pelataran luar dan pelataran dalam. Maklum, Sunan Kudus memang sangat menghargai budaya Hindu-Buddha yang kala itu masih dianut oleh sebagian warga Tajug.
Pada blandar masjid, terdapat tulisan yang berbunyi sholat sacolo saloho donga sampurna atau yang berarti salat adalah sebagai doa yang sempurna. Ada juga tulisan lenggahing panggenan tersetihing ngaji yang bermakna menempatkan diri pada yang benar, suci, dan terpuji. Kedua tulisan itu diajarkan langsung oleh Kiai Telingsing.
Penamaan Masjid Nganguk
Masjid Nganguk Wali Kudus memang didirikan oleh Sunan Kudus. Namun ada cerita lucu dari penamaan masjid tersebut. Kala itu, Sunan Kudus masih belum menyebarkan agama Islam di Tajug.
Kiai Telingsing yang kala itu sudah menginjak usia senja berniat mencari mubalig baru guna membantunya menyebarkan agama Islam. Saat sang kiai sedang ingak-inguk alias menengokkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, dia melihat Sunan Kudus dari arah selatan.
Pertemuan keduanya kemudian menghasilkan satu hal, yaitu diangkatnya Sunan Kudus menjadi murid Kiai Telingsing. Nah, demi mengenang pertemuan itulah, Sunan Kudus kemudian membangun masjid tersebut dengan nama 'Nganguk' yang berasal dari kata 'ingak-inguk'.
Wah, cerita penamaan Masjid Nganguk cukup menarik ya, Millens. (Bet, Aro, Sei/IB31/E07)