BerandaTradisinesia
Selasa, 24 Jul 2023 14:53

Kirab Tebokan Jenang dan Rasa Syukur Masyarakat Desa Kaliputu Kudus

Peserta kirab membawa gunungan jenang berbentuk menara yang diarak mengelilingi desa (Inibaru.id/ Hasyim Asnawi)

Kirab Tebokan Jenang Desa Kaliputu Kudus digelar setiap tanggal 1 Muharam. Tradisi tersebut sebagai bentuk rasa syukur dan cara untuk mengenalkan jenang kepada masyarakat luas.

Inibaru.id - Ribuan warga berkumpul di persimpangan jalan, tidak sabar menyaksikan Kirab Tebokan Jenang yang digelar belum lama ini di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kudus. Semua tertuju pada sekumpulan peserta yang akan mengikuti kirab.

Sementara, belasan kontingen dari tiap-tiap RT yang mengusung konsep beragam sedang bersiap melakukan kirab dan menampilkan pertunjukkan seni di depan Balai Desa Kaliputu. Suguhan budaya khas Kota Jenang itu sudah dinanti ribuan masyarakat, tak terkecuali saya.

Peserta mulai melakukan kirab sekitar pukul 14.30 WIB. Panas memang, namun tak mengurangi antusias peserta maupun warga menyambut ritual budaya yang sudah turun temurun itu.

Buat yang belum tahu, Kirab Tebokan Jenang merupakan kirab budaya yang digelar setahun sekali, dilakukan pada tanggal 1 Suro atau Muharam oleh masyarakat Desa Kaliputu, sebuah desa penghasil jenang.

Konon, kirab ini sudah berlangsung ratusan tahun. Hingga pada akhirnya, pemerintah melalui Kemendikbud RI memberikan penghargaan sebagai Warisan Budaya Tak Benda tahun 2011 lalu.

Beragam Gunungan Jenang

Gunungan jenang berbentuk masjid dari perwakilan kontingen diarak keliling desa. (Inibaru.id/ Hasyim Asnawi)

Dalam rangkaian kirab tersebut, saya melihat beragam gunungan jenang ditampilkan. Sebanyak 18 kontingen mempersembahkan gunungan mulai dari replika jenang raksasa, alat pengaduk jenang tradisional, masjid dari jenang, putri jenang, dan berbagai gunungan lain yang dihias beraneka bentuk.

Ibu-ibu membawa tebok-tebok berisi jenang sedangkan para bapak dan remaja membopong gunungan jenang berjalan melewati kerumunan warga, mengelilingi desa dengan rute jalan yang sudah ditentukan. Sesekali mereka berinteraksi dengan penonton, seperti halnya barongan atau penari yang tampil kala itu.

"Alhamdulillah, kirab Tebokan Jenang tahun ini lebih antusias dibanding kemarin. Masing-masing RT juga menampilkan atraksi dan pentas seni sebelum kirab. Semua guyub dan rukun," ujar Kepala Desa Kaliputu, Widiyo Pramono, Rabu (19/07/2023).

Penari perempuan dan barongan menjadi suguhan yang menghibur penonton. (Inibaru.id/ Hasyim Asnawi)

Kenalkan Ikon Desa

Ribuan warga memadati jalan demi bisa menyaksikan keseruan Kirab Tebokan Jenang Kudus. (Inibaru.id/ Hasyim Asnawi)

Selain sebagai simbol kerukunan, kirab ini juga menjadi cara memperkenalkan jenang Kaliputu kepada masyarakat luar. FYI, jenang memang sudah menjadi ikon kuliner di Desa Kaliputu. Di desa tersebut banyak warganya yang bekerja sebagai pembuat jenang. Sebagian dari mereka memiliki jenama jenang yang laris manis dan terkenal hingga keluar kota.

"Sebagian besar warga memang hidup dari usaha jenang. Makanya kami ingin membangun Desa Kaliputu dan mengenalkan jenang kepada warga luar hingga nasional," harap Pramono.

Jenang-jenang dari Desa Kaliputu ini nggak hanya dikonsumsi oleh masyarakat Kudus saja tapi lebih luas lagi. Bahkan, penganan satu ini sering eksis di setiap pusat oleh-oleh di banyak kota, kan? Nah, besar kemungkinan itu adalah jenang dari Desa Kaliputu, Millens.

Sudah sangat wajar jika masyarakat Desa Kaliputu bangga menyelenggarakan Kirab Tebokan Jenang, ya? Camilan manis dari beras ketan, kelapa, dan gula merah ini memang jadi sumber ekonomi sekaligus ikon daerah kebanggaan mereka. Beruntungnya saya waktu itu melihat kirab budaya Tebokan Jenang di Kudus. (Hasyim Asnawi/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: