BerandaTradisinesia
Selasa, 17 Okt 2022 17:00

Kampung Jutawan yang Menjadi Sentra Gilo-Gilo di Semarang

Penjual gilo-gilo asli Kota Semarang. (Tribun Jateng)

Kampung Kulitan berlokasi di Jalan Mataram Semarang. Meski terkesan seperti kampung pada umumnya, tempat ini pernah dihuni oleh para jutawan. Kini, penghuni kampung ini adalah penjual gilo-gilo.

Inibaru.id – Masyarakat Semarang pasti sudah nggak asing dengan yang namanya gilo-gilo. Gilo-gilo merupakan sebutan bagi penjual aneka penganan dengan gerobak yang biasa mangkal di dekat kantor ataupun di daerah perkampungan yang ramai dengan aktivitas warga.

Dilansir dari Kisah Semarangan (09/06/16), penamaan gilo-gilo berasal dari kata “iki lho-iki lho” yang bertransformasi menjadi “gi lho”. Kata ini terucap karena sang penjual berusaha untuk menjelaskan atau menunjuk makanan yang dicari oleh pembeli.

Penjual Gilo-Gilo

Nggak ada yang tahu persis kapan penjual gilo-gilo ini mulai hadir di Semarang. Yang pasti, pada 1980-an, Kampung Kulitan mulai dipadati oleh penjual gilo-gilo. Kebanyakan dari mereka berasal dari Klaten dan Sukoharjo.

Gilo-gilo biasanya dijajakan dengan gerobak dorong roda dua. Pada bagian atas gerobak, terdapat plastik warna bening sebagai penutup. Karena transparan, pembeli bisa dengan mudah melihat jajanan apa saja yang masih tersedia.

<i>Pelbagai jajanan yang ada di gerobak penjual gilo-gilo. (Times Indonesia)</i>

Makanan yang dijual beraneka ragam seperti nanas, pepaya, bengkoang, melon, semangka, pisang goreng, jadah goreng, bakwan, martabak, onde-onde, bolang-baling, tahu goreng, satai usus, satai kerang, kerupuk, hingga nasi kucing. Harganya cukup murah dan bervariasi dari Rp1.000 sampai Rp3.000 saja.

Pondok Boro Penjual Gilo-Gilo

Dijelaskan dalam PingPoint (12/01/22), awalnya, para penjual gilo-gilo ini tinggal di pondok boro milik salah satu jutawan di Kota Semarang pada era 1990-an. Pondok ini memang diperuntukkan bagi para perantau yang kesulitan membayar sewa tempat tinggal. Di sini, mereka bisa mendapatkan tempat tinggal seadanya laiknya barak tanpa bilik penyekat.

Nah, dekat dari tempat para perantau itu tinggal, terdapat cukup banyak ibu rumah tangga yang menjual pelbagai macam camilan. Ibu-ibu inilah yang jadi pemasok camilan ke penjual gilo-gilo.

Kampung yang Dihuni Jutawan

Omong-omong, Kampung Kulitan Semarang dahulu dihuni oleh salah satu jutawan yang masa hidupnya berdampingan dengan Raja Gula Oei Tiong Ham, yaitu Tasripin. Tasripin sering dijuluki tuan tanah Semarang karena banyaknya tanah yang dia punya di Kota Atlas. Selain itu, banyak bisnisnya yang sukses besar. Saking populernya nama Tasripin, namanya sampai jadi nama masjid di kampung tersebut.

Menarik juga ya, Millens cerita tentang kampung penjual gilo-gilo di Kota Semarang ini. (Kharisma Ghana Tawakal/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: