Inibaru.id - Setiap anak laki-laki muslim pasti akan dikhitan. Seperti yang kita tahu, khitan bukan hanya perintah agama, tapi juga memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Kini, seiring berkembangnya teknologi ilmu kedokteran, banyak sekali klinik khitan yang mempergunakan peralatan canggih daripada sekadar memakai gunting. Tempat-tempat itu juga mengklaim bahwa proses pengangkatan kulup atau kulit yang menutupi kepala penis atau disebut sunat itu nggak terasa sakit.
Dengan menjamurnya klinik khitan modern dan harga terjangkau di banyak kota, otomatis membuat banyak tempat khitan tradisional tersingkirkan. Namun, tampaknya hal itu nggak dialami oleh Juru Supit Bogem yang terletak di Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Warga Jogja pasti sudah nggak asing lagi dengan tempat sunat yang berdiri sejak tahun 1930-an ini. Tempat khitan legendaris ini adalah milik Almarhum Raden Ngabehi Notopandoyo yang kini diteruskan oleh sembilan orang anaknya.
Juru Supit Bogem sudah ada sejak tahun 1939. Raden Ngabehi Notopandoyo dulunya berguru kepada juru khitan Keraton Yogyakarta bernama Raden Penewu Sutadi. Dulu, Juru Supit Bogem memang merupakan tempat langganan pangeran dari Sultan Keraton Yogyakarta untuk disunat.
Sekarang, tempat khitan yang telah memiliki cabang di daerah Ciracas, Jakarta Timur itu terbuka untuk masyarakat umum. Karena kepopulerannya, nggak heran jika Juru Supit Bogem ramai pasien, nggak hanya dari Yogyakarta, tapi juga dari luar kota dan pulau.
Ritual Sebelum Sunat
Pasien yang pernah dikhitan di sini pasti tahu dan mengalami kebiasaan atau ritual khusus yang nggak mungkin terlewatkan. Apa itu? Sebelum masuk ke ruang khitan, anak diwajibkan berfoto dengan latar belakang interior Juru Supit Bogem.
Selanjutnya, orang tua atau wali yang mengantar nggak boleh mendampingi pasien sampai ke dalam ruangan. Mereka harus menunggu di luar.
Pasien akan diminta untuk membaca surat pendek, lalu disemprot bius, kemudian digunting, dijahit, dan diperban seperti biasa. Hasilnya? Kebanyakan pasien dan orang tua puas karena Juru Supit Bogem memiliki motto "cepat, nggak sakit, dan cepat kering" yang nggak sekadar slogan.
Ratusan Pasien Saat Libur Sekolah
Dipercaya nggak sakit dan cepat sembuh, membuat orang-orang memilih Juru Supit Bogem sebagai tempat untuk menyunatkan buah hatinya. Tak ayal, hal itu membuat tempat khitan yang berada di Jalan Raya Solo-Yogyakarta KM 16 itu selalu ramai pasien, terutama ketika masa libur sekolah.
Senggaknya pasien pada musim liburan mencapai 150 sampai 200 orang. Biasanya, alasan mereka memilih tempat itu lantaran turun temurun dan kebiasaan keluarga dari kakek atau ayah pasein.
Nah, kamu tertarik untuk mengkhitan buah hati atau adik laki-lakimu di sini, Millens? Kalau iya, sebaiknya kamu pesan "kursi" jauh-jauh hari, ya!
Kamu pasti bertanya berapa tarif khitan di sini, kan? Menurut informasi, harga sunat di Juru Supit Bogem relatif sama dengan spesialis khitan lainnya, yaitu sekitar Rp750 ribu.
Biar nggak salah, catat jam operasionalnya, ya. Juru Supit Bogem buka pada pukul 07.00-09.00 dan 15.00-17.00. Hm, sekali untuk seumur hidup untuk kebaikan anak, nggak ada salahnya jauh-jauh khitan di Yogyakarta, kan? (Kharisma Ghana Tawakal/E10)