BerandaTradisinesia
Senin, 4 Jun 2023 17:00

Jauh di Seberang Lautan, Kok di Lampung Banyak Orang Jawa?

Orang Jawa di Lampung. (Kompas/Helena Nababan)

Meski jauh di Pulau Sumatra, orang-orang Jawa di Lampung tetap memegang teguh tradisi, budaya, hingga tetap memakai Bahasa Jawa. Kok bisa ya sampai ada banyak orang Jawa di sana?

Inibaru.id – Lokasi Lampung ada di Pulau Sumatera. Tapi, di sana ada cukup banyak orang Jawa. Oleh karena itulah, nggak heran jika kamu mendengar orang bercakap-cakap dengan Bahasa Jawa di sana. Mengingat lokasinya yang cukup jauh di seberang lautan, kok bisa ya di provinsi tersebut banyak orang Jawa?

Memang, nggak sulit untuk mencapai Lampung dari Pulau Jawa. Selain penyeberangan dengan kapal yang populer dengan jalur Merak – Bakauheni, ada juga penerbangan dari kota-kota yang didominasi oleh penutur Bahasa Jawa. Tapi, mengingat di antara Lampung dan wilayah dengan penduduk berbahasa Jawa masih ada Banten, Jakarta, dan Jawa barat yang didominasi penutur Bahasa Indonesia dan Sunda, keberadaan orang-orang Jawa di sana tentu cukup mengherankan, Millens.

FYI, menurut Sensus Penduduk Indonesia 2010, 64,17 persen dari total populasi Lampung adalah Suku Jawa. Artinya, lebih dari 4,8 juta orang Jawa ada di Lampung yang hanya memiliki jumlah penduduk lebih dari 7,5 juta.

Lantas, bagaimana bisa orang-orang Jawa bisa sampai ke sana? Kita bisa mengurut sejarah sampai ke zaman penjajahan Belanda, Millens. Pada 1905 lalu, transmigrasi pertama dilakukan oleh orang-orang Jawa ke Lampung. Saat itu, program transmigrasi yang diterapkan pemerintah Hindia Belanda disebut sebagai Kolonisatie.

Alasan utama mengapa pemerintah Hindia Belanda menerapkan program ini adalah demi mengatasi masalah kemiskinan parah di Jawa akibat kebijakan kerja paksa dan tanam paksa sebelumnya.

Transmigran dari Jawa ke Lampung pada masa penjajahan Hindia Belanda. (Viva)

Orang-orang Jawa yang kali pertama bertransmigrasi ke Lampung berasal dari Kecamatan Bagelen, Temanggung, Jawa Tengah. Pada zaman dulu, Bagelen masuk dalam wilayah Karesidenan Kedu. Sebanyak 155 kepala keluarga (KK) pindah ke Gedong Tataan yang kini masuk dalam wilayah Kabupaten Pesawaran.

Setelah itu, pada 1921, transmigran dari Jawa berdatangan ke Kota Agung. Pada 1922 dan 1923, transmigran kembali didatangkan ke Gedong Tataan. Nah, pada periode 1932 sampai 1941, semakin banyak transmigran didatangkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur ke Lampung.

Yang menarik, setelah Indonesia merdeka, transmigrasi masyarakat Jawa ke Lampung masih terus terjadi. Hal ini membuat jumlah populasi Jawa di sana pun semakin banyak.

Generasi pertama transmigran ini tetap memegang teguh budaya, tradisi, dan penggunaan Bahasa Jawa meski ada di tanah rantau. Hal inilah yang membuat Lampung kini seperti menjadi Tanah Jawa yang ada di Pulau Sumatra, Millens.

Jadi, sudah mengerti kan mengapa di Lampung banyak orang Jawa? Ternyata gara-gara transmigrasi yang sudah dilakukan sejak zaman Hindia Belanda. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT