BerandaTradisinesia
Senin, 9 Agu 2020 17:30

Jadi Ritual Sambut Kelahiran, Pernikahan, hingga Kematian, Benarkah Tradisi Selamatan Berasal dari Jawa?

Ilustrasi: Selamatan. (Inibaru.id/ Anisa Dewi)

Selamatan lazim digelar untuk memperingati peristiwa penting tertentu. Dikenal lekat sebagai tradisi Jawa, benarkah selamatan memang begitu adanya? Yuk simak faktanya!

Inibaru.id - Selamatan adalah salah satu tradisi kuno yang masih dilestarikan oleh masyarakat Jawa hingga kini. Nggak hanya di Jawa, ritual yang digelar sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang diberikan Tuhan ini juga populer hingga seluruh Tanah Air.

Istilah selamatan selama ini dipercaya berasal dari bahasa Arab salamah yang berarti selamat atau bahagia. Sementara, antropolog berkebangsaan AS Clifford Geertz mengungkapkan, selamatan berarti ora ono opo-opo (tidak ada apa-apa).

Selamatan biasanya digelar dengan mengundang tetangga atau kerabat. Dilakukan dengan duduk melingkari tumpeng, biasanya selamatan diawali dengan doa dan berakhir dengan makan bersama.

Namun, benarkah selamatan merupakan budaya Jawa asli? Yap, selamatan dipercaya merupakan hasil akulturasi kepercayaan Animisme dan Dinamisme masyarakat Jawa dengan Hindu dan Islam.

Benarkah selamatan adalah budaya Jawa? (Aswaja center NU)

Kebutuhan masyarakat Jawa kuno terhadap keselamatan, keamanan, kesejahteraan, dan ketenteraman hidup, menciptakan kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Kedua keyakinan ini menganggap setiap benda memiliki kekuatan gaib dan bersifat baik buruk.

Nah, masuknya Islam dan Hindu nggak serta merta mengubah kepercayaan tersebut. Akulturasi kebudayaan masyarakat Jawa kuno dengan Islam menjadikan ritual selamatan seperti yang hari ini kita lihat.

Selain sebagai budaya nenek moyang yang masih lestari hingga kini, ritual selamatan juga mengandung unsur-unsur ritual keislaman di dalamnya. Bagi umat Islam, selamatan digelar dengan membuang hal-hal yang bertentangan dengan agama, seperti sebutan pada roh atau sifat pada benda.

Kini, selamatan dalam Islam di Indonesia menjadi semacam ritual yang dilakukan bersama pemimpin agama untuk mendapatkan perlindungan dari Tuhan, yang selanjutnya disambung dengan makan bersama.

Kini masyarakat di seluruh Nusantara lazim menggelar selamatan. (Tabikpun.com)

Karena tujuan selamatan adalah untuk mendapatkan keselamatan, kini hampir setiap peristiwa penting dirayakan dengan selamatan, mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian.

Hildred Geertz, antropologis AS yang juga merupakan mantan istri Clifford Geertz, membagi selamatan menjadi empat kategori utama, yaitu yang berkaitan dengan kehidupan, peristiwa perayaan agama Islam, bersifat budaya setempat, serta kejadian yang nggak biasa.

Kini, selamatan bukan hanya menjadi tradisi dari suku dan agama tertentu. Hampir seluruh masyarakat Indonesia familiar dan mengggelar selamatan untuk memperingati peristiwa penting di kehidupan mereka.

Yeah, karena mencari keselamatan adalah hak setiap orang, tradisi selamatan juga nggak perlu dimonopoli oleh orang-orang di suatu wilayah atau penganut kepercayaan tertentu. (Blo/IB27/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: