BerandaTradisinesia
Sabtu, 3 Mar 2023 12:18

Insting Tionghoa, Kecerdikan Orang Jawa: Tan Jin Sing

Kampung Ketandan, salah satu kampung di area Malioboro yang menjadi tempat tinggal Tan Jin Sing. (Kebudayaan.kemdikbud.go.id)

Insting Tan Jin Sing mungkin saja terasah berkat keluarga angkatnya. Namun, bisa jadi kecerdikan itu lahir bakat dari orang tuanya yang merupakan bangsawan Jawa.

Inibaru.id – Salah satu kampung yang terkenal di area Kawasan Malioboro Yogyakarta adalah Kampung Ketandan.

Kampung ini memiliki peran penting dalam perkembangan etnis Tionghoa di Yogyakarta.

Ketandan ini berasal dari kata tondo yang artinya penarik pajak warga Tionghoa untuk keraton. Yap, di kampung ini dahulu tinggal para pejabat penarik pajak tersebut.

Kampung ini nggak lepas dari satu nama yang terkenal di kalangan etnis Tionghoa, yaitu Tan Jing Sing. Dia merupakan seorang kapitan Tionghoa yang memiliki ibu keturunan Sultan Amangkurat I dari Mataram bernama Raden Ayu Patrawijaya.

Dibesarkan di Keluarga Tionghoa

Memang nggak ada perbedaan pendapat mengenai sosok ibu Tan Jing Sing yaitu Raden Ayu Patriwijaya. Namun, masih ada perdebatan mengenai ayahnya. Mengutip Historia, Tan Jin Sing adalah seorang putra dari bangsawan Jawa. T. S. Werdaya dalam Tan Jing Sing: Dari Kapitan Tionghoa Sampai Bupati Yogyakarta, menulis bahwa ayah Tan Jin Sing adalah Demang Kalibeber di Wonosobo yang meninggal enam bulan sebelum Tan Jin Sing lahir.

Jika hal ini benar, maka dia sejatinya adalah orang Jawa tulen. Namun Benny G. Setiono menulis dalam Tionghoa dalam Pusaran Politik, Tan Jin Sing berdarah campuran. Di sana tertulis bahwa ayahnya adalah keturunan Tionghoa yang meninggal saat dirinya masih bayi.

Tan Jing Sing, Bupati Yogayakarta pertama yang berasal dari etnis Tionghoa. (KRT Secodiningrat/Dok. Kekunoan)

Tan Jing Sing kemudan diadopsi oleh saudagar bernama Oie The Long. Istrinya sangat senang dengan Tan Jing Sing dan membesarkannya dengan adat-istiadat Tionghoa. Ketika berusia 10 tahun, ibu angkatnya meninggal. Oie The Long kemudian meminta ibu kandung Tan Jing Sing untuk mengasuhnya. Kerap bertemu menjadikan tumbuhnya benih-benih cinta antara Oei The Long dan Raden Ayu Patrawijaya. Mereka kemudian menikah.

Cerdik Sejak Kecil

Tumbuh di keluarga berada membuat Tan Jing Sing cukup berpendidikan, hingga dia juga mahir dalam tiga bahasa berbeda, Hokian, Mandarin, dan Inggris. Kepandaiannya ini yang akhirnya dapat mengambil hati Thomas Stamford Bingley Raffles, Gubernur Jendral Hindia Belanda yang saat itu berkuasa di Jawa.

Tan Jing Sing lantas menjadi penyambung antara Sri Sultan Hamengkubuwono III dengan Raffles untuk segala kebutuhan pemerintah Hindia Belanda yang disokong oleh keraton. Nggak hanya itu, Tan Jin Sing juga diberi Hamengkubuwono III kedudukan sebagai bupati Yogyakarta dan diberi tanah dengan pengawasan KRT Secadiningrat agar etnis Tionghoa bisa tinggal di sana.

Kawasan inilah yang menjadi tempat tinggal Tan Jin Sing dan masyarakat etnis Tionghoa kala itu hingga sekarang. Saat ini, daerah ini menjadi salah satu kawasan Pecinan di Yogyakarta dengan mayoritas masyarakatnya berdagang perhiasan emas.

Kamu pernah ke sini nggak, Millens? (Kharisma Ghana Tawakal/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024