BerandaTradisinesia
Senin, 22 Jan 2023 12:35

Imlek di Semarang; Mengembalikan Ji Kau Meh ke Pasar Gang Baru Pecinan

Salah satu toko di Pasar Gang baru yang menjual beragam pakaian bernuansa imlek. (Inibaru.id/ Fitroh Nur Ikhsan)

Momen imlek tahun ini jadi momentum mengembalikan ruh Ji Kau Meh ke Pasar Gang Baru. Selain itu, untuk menjadikan Pasar Gang Baru sebagai destinasi yang bisa menyedot pengujung luar kota.

Inibaru.id - Perayaan Imlek di Kota Semarang tahun ini terasa berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Setelah sempat ditiadakan, tahun ini warga Pecinan sepakat kembali menghidupkan tradisi Ji Kau Meh bersama.

Ji Kau Meh adalah ritual sembayang menjelang pergantian tahun. Menjelang ritual tersebut, warga keturunan Tionghoa di Pecinan Semarang umumnya bakal berbondong-bondong berbelanja ke Pasar Gang Baru untuk memenuhi segala kebutuhan beribadah dan makan bersama.

Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim mengungkapkan, karena semuanya sepakat menghidupkan kembali Ji Kau Meh, perayaan Pasar Imlek yang biasanya digelar di Jalan Wotgandul pun dipindahkan ke Jalan Gang Baru.

"Mungkin hampir 18 tahun pusat kuliner, bazar, pernak-pernik, budaya diadakan di Jalan Wotgandul, tapi setelah rembukan dengan warga, kami semua sepakat menghidupkan kembali Ji Kau Meh di Pasar Gang Baru ini," ungkapnya kepada Inibaru.id, Jumat (20/1/2023).

Lelaki yang hari itu berpakaian serba merah itu mengungkapkan, ruh tradisi Ji Kau Meh memang di Jalan Pasar Gang Baru.

"Kekurangan kami, Pasar Gang Baru sekarang agak kumuh, kurang rapi, dan tidak terawat. Jadi, dikembalikan ke sini juga biar dapat perhatian dari Pemkot Semarang," akunya.

Jadi Destinasi Baru

Potret Ketua Kopi Semawis Harjanto Halim saat tak sengaja berpapasan di tengah jalan Gang Pasar Baru. (Inibaru.id/ Fitroh Nur Ikhsan)

Harjanto Halim berharap, keberadaan Pasar Gang Baru juga nantinya bisa menjadi destinasi baru untuk pengunjung dari dalam maupun luar kota.

Karenanya, dia merencanakan agar segala bentuk kegiatan maupun kebudayaan Tionghoa nantinya digelar di Pasar Gang Baru. Konsekuensinya, dia meminta para pedagang lebih disiplin terhadap kebersihan.

"Saya yakin kalau sore terlihat rapi dan nggak ada sisa-sisa sampah, warga akan banyak yang berkunjung ke sini," jelasnya.

Harjanto Halim turut merasa senang lantaran tahun ini banyak warga Semarang yang antusias datang untuk menikmati suasana Pasar Imlek di Gang Baru.

"Jadi pas momen Imlek ini harus ada manfaat ekonominya, bukan hanya keramaian. Masang pernak-pernik, orang-orang cuman foto, tapi warga nggak dapat apa-apa," keluhnya.

Tebu dan Terong Susu

Pertunjukkan wayang potehi di Pasar Imlek Gang Baru mengundang antusias penonton. (Inibaru.id/ Fitroh Nur Ikhsan)

Di momen imlek tahun ini, Harjanto Halim turut mengenalkan simbol-simbol penting bagi orang Tionghoa, di antaranya terong susu dan tebu. Menurutnya, kedua barang itu mempunyai sejarah panjang dalam peradaban orang-orang Tionghoa.

"Terong susu itu simbol keberlimpahan dan itu biasanya dipasang di depan rumah. Saya juga sudah janji mau membagikan terong susu. Tapi di tengah jalan banyak yang nggak kebagian karena sudah habis," terangnya.

Sementara, dia menambahkan, tebu adalah simbol keselamatan. Sebab, ketika zaman Dinasti Ming, orang-orang Tionghoa pernah dikejar musuh dan mereka terpaksa bersembunyi di kebun tebu selama seminggu.

"Mereka selamat dan bisa keluar dari kebun tebu. Jadinya orang Tionghoa menganggap tebu itu sebagai simbol keselamatan," tutur Harjanto Halim.

Begitulah sekilas mengenai tradisi Ji Kau Meh dan simbol-simbol yang memiliki makna bagi orang Tionghoa. Semoga perayaan Imlek tahun ini membawa keberkahan dan kedamaian selalu ya. (Fitroh Nur Ikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: