BerandaTradisinesia
Sabtu, 15 Nov 2019 17:23

<em>Delikan</em>, Permainan Petak Umpet Khas Jawa yang Bikin Lupa Waktu

Delikan menjadi salah satu dolanan tradisional paling populer di Jawa. (Michelesammons)

Petak umpet adalah permainan anak internasional yang dikenal sebagai <i>delikan</i> di Jawa. Kamu pernah memainkannya? Permainan sejuta umat tersebut memang cukup populer, dengan aturan yang sederhana; sembunyi dan cari!

Inibaru.id – Petak umpet, siapa tak mengenalnya? Entah siapa yang memainkannya kali pertama, tapi dolanan tradisional ini konon telah dimainkan sejak abad ke-2 dengan nama Apodidraskinda. Di Indonesia, orang Sunda menyebutnya Ucing Sumput, sedangkan masyarakat Jawa menamainya Delikan, meski ada yang menyebut nama lain.

Permainan yang dikenal luas sebagai Hide and Seek ini dinamakan Machboim di Israel. Sementara, masyarakat di Korea Selatan menyebutnya Sumbaggoggil. Hm, banyak nama tapi dengan satu aturan yang universal, yakni sembunyi dan cari!

Di Jawa, petak umpet bisa dilakukan dengan melibatkan minimal dua pemain, meski bakal lebih seru jika melibatkan lebih dari tiga orang. Berbeda dengan dolanan outdoor tradisional lain di Jawa yang dilakukan saat malam menjelang, delikan cuma boleh dimainkan sebelum senja tiba.

Hompimpa yang mengawali permainan delikan. (Agunkzscreamo.blogspot)

Untuk memainkannya, semua pemain berkumpul lalu melakukan hompimpa, semacam undian, untuk menentukan siapa yang menjadi penjaga benteng sekaligus pencari pemain lain yang bersembunyi. Saat penjaga benteng menutup mata dan menghitung sesuai kesepakatan, pemain lain mulai mencari tempat aman untuk bersembunyi.

Begitu hitungan selesai, permainan pun dimulai. Dalam pencarian, saat penjaga menemukan pemain yang ndelik (bersembunyi), dia harus segera menuju benteng sembari meneriakkan nama pemain itu. Masing-masing daerah di Jawa punya sebutan sendiri saat tangan menyentuh benteng. 

Penjaga harus beradu lari dengan pemain yang ketahuan, karena kalau pemain tiba lebih dulu, dia lolos dari kemungkinan menjadi penjaga selanjutnya. Penjaga harus mencari semua pemain atau menyerah dan mengatakannya keras-keras.

Mencari tempat persembunyian terbaik. (Italybyevents)

Pemain yang "tertangkap" penjaga kemudian melakukan hompimpa untuk menentukan siapa penjaga selanjutnya. Begitu seterusnya!

Permainan baru selesai ketika hari menjelang senja. Oya, karena alasan berbau mitos, delikan nggak boleh digelar pada malam hari. Kamu bisa memainkannya pada pagi atau siang, pokoknya sebelum senja. Kenapa? Karena ada candikala! Ha-ha. (MG26/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Peneliti BRIN: Hindari Naik Gunung Dulu Hingga Akhir Tahun

26 Des 2024

Badan Gizi Nasional Tegaskan Program Makan Gratis Nggak Dipungut Biaya

26 Des 2024

Hanya Dua Jenis Pengendara Sepeda Motor di Korea: Kurir dan Orang Kaya

26 Des 2024

Bledug Kramesan, 'Gunung Mini' yang Menarik di Grobogan

26 Des 2024

UMK Sukoharjo 2025 Berlaku 1 Januari, Pemkab Pastikan Nggak Ada Penangguhan

26 Des 2024

Korupsi Nggak Bisa, Apa Saja Kasus yang Bisa Diselesaikan dengan Denda Damai?

27 Des 2024

Pameran Manusia Purba di Museum Nasional: Indonesia Bagian dari Evolusi Manusia Global

27 Des 2024

Bencana Alam Berpotensi Meningkatkan Kebiasaan Merokok

27 Des 2024

Menilik Nankatsu SC, Klub Asli Captain Tsubasa yang Kini Berlaga di Divisi 5 Liga Jepang

27 Des 2024

Ribuan Batang Rokok Ilegal di Rembang Disita Petugas Gabungan

27 Des 2024

Berkas Penembakan Aipda Robig Dilimpahkan; Statusnya Tahanan Pidana

27 Des 2024

Daftar 29 Lokasi di Indonesia yang Potensial Jadi Tempat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

27 Des 2024

Benarkah BPJS Kesehatan Terancam Gagal Bayar dalam Dua Tahun Mendatang?

28 Des 2024

Apa Itu DWP yang Nama Besarnya Tercoreng oleh Oknum Polisi?

28 Des 2024

Intip Aktivitas Siswa di Korea yang Libur Lebih dari Sebulan saat Musim Dingin

28 Des 2024

Yang Harus Kamu Lakukan Jika Mendapatkan Uang Palsu Menurut Aturan BI

28 Des 2024

Gedung Perpustakaan Baru di Rembang Diresmikan, Bakal Dilengkapi Home Theater

28 Des 2024

Mendorong 'Green Jobs' sebagai Tren Demi Masa Depan Lingkungan yang Berkelanjutan

28 Des 2024

Menguak Sejarah Asal Penamaan Kampung Gergaji di Kota Semarang

29 Des 2024

Masih Boleh Nggak Ya Beli Pertalite dengan Jeriken di SPBU?

29 Des 2024