BerandaTradisinesia
Jumat, 1 Agu 2024 09:00

Batu di Pendopo Tasikmalaya, Konon Terlontar dari Letusan Galunggung

Batu letusan Galunggung di Pendopo Tasikmalaya. (Googleuser/Ramdhani Ishak)

Jarak Pendopo Tasikmalaya dengan kawah Gunung Galunggung sekitar 17 kilometer. Kabarnya, saat letusan Galunggung pada 1982, ada batu terlontar sampai jarak sejauh itu.

Inibaru.id – Karena kita tinggal di cincin api dunia, bukan hal aneh mendengar cerita letusan gunung yang dahsyat. Nah, salah satu kisah letusan gunung yang cukup melegenda adalah saat Gunung Galunggung meletus pada 1982.

Gunung Galunggung memiliki ketinggian 2.168 meter di atas permukaan laut. Jaraknya sekitar 17 kilometer dari pusat kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Jika pada zaman sekarang gunung ini dikenal sebagai salah satu tujuan wisata pendakian yang populer, pada dekade 1980-an, Galunggung lebih sering masuk berita akibat letusannya.

Sebenarnya, letusan terdahsyat Galunggung yang tercatat pada zaman modern terjadi pada 1822 lalu. Kala itu, 114 desa hancur dan lebih dari 4 ribu warga meregang nyawa. Kerusakan lahan bahkan terjadi di sisi arah utara dan selatan sampai radius 40 kilometer, lo!

Setelah itu, sempat terjadi letusan pada 1894, 1918, dan juga 1982. Nah, khusus untuk yang disebut terakhir, berlangsung selama 9 bulan dari 5 Mei 1982 sampai 8 Januari 1983. Tercatat, pada periode ini, 18 orang meninggal. Selain itu, pasca-letusan, 22 desa ditinggal warganya yang pindah ke tempat lain, Millens.

“Abu letusan pada 1982 itu seperti jamur, mirip bom atom,” cerita mantan Ketua Pos pengamatan Gunung Api Galunggung saat berjaga kala itu, Heri Supartono sebagaimana dilansir dari Detik, Kamis, (17/11/2022).

Batu ini kabarnya terlontar sejauh kurang lebih 17 kilometer. (Detik/Faizal Amiruddin)

Nah, dari letusan itu, terlontar sebuah batu yang berukuran cukup besar, tepatnya seukuran lemari es dua pintu. Batu ini dikabarkan jatuh di sekitar kompleks gedung Pendopo Lama Kabupaten Tasikmalaya. Keberadaan batu yang terlontar sampai jarak sejauh itu dari puncak Galunggung tentu menandakan kalau letusan tersebut memang sangat dahsyat.

“Warga setempat ada yang melihat batu tersebut terlontar ke pendopo saat Galunggung meletus,” ungkap salah seorang warga bernama Jamil sebagaimana dilansir dari Detik, Rabu (31/7/2024).

Meski begitu, mantan sopir Hudly Bambang Aruman, Bupati Tasikmalaya yang menjabat saat Galunggung Meletus bernama Iding, justru membantahnya. Menurutnya, batu itu sengaja diambil dari kawasan kawah Galunggung.

“Batu itu memang batu material erupsi dari Galunggung. Tapi nggak terlempar sampai pendopo, melainkan dibawa ke pendopo,” cerita laki-laki berusia 79 tahun tersebut.

Kalau menurut Iding, Hudly pengin ada prasasti sebagai pengingat betapa dahsyatnya letusan Galunggung pada 1982. Apalagi, waktu penanganan dampak erupsi cukup lama, yaitu sekitar 1 tahun.

Oleh karena itulah, pada bagian atas batu tertulis tahun-tahun di mana Galunggung mengalami erupsi besar, yaitu 1818, 1822, 1894, 1918, dan 1982. Tertulis pula seperti apa intensitas letusan pada 1982.

Yap, meski kisah tentang batu di Pendopo Kota Tasikmalaya ini masih simpang siur, kita nggak bisa mengelak jika letusan Galunggung pada 1982 memang sangat dahsyat. Semoga saja di masa depan, nggak ada lagi letusan gunung di Indonesia yang memakan banyak korban jiwa! (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: