Inibaru.id - Motif batik Jawa sudah dikenal oleh banyak negara di dunia. Nggak heran, batik resmi diakui oleh UNESCO sebagai Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda pada 2 Oktober 2009.
Namun nggak hanya satu motif orisinal, tiap daerah di Jawa memiliki batik dengan ragam hias masing-masing. Ada juga batik yang ditemukan di Kabupaten Batang yang konon sudah ada sejak masa pra Hindu-Buddha.
Disadur dari GNFI (22/03/23), banyak artefak kuno yang ditemukan sebagai petunjuk hubungan kebudayaan ini dengan peradaban Batang pada masa kuno. Seperti batik motif Gringsing yang ditemukan pada arca Sri Vasudhara.
Baca Juga:
Mau Kain Batik Awet? Gunakan Sampo BayiBatik Motif Grinsing
Motif Gringsing ternyata juga dikenal di banyak daerah pesisir Jawa lainnya, seperti Pekalongan, Semarang, dan Tuban. GP Rouffer dan HH Junyboll dalam bukunya De Batik-Kunst In Nederlandsch-Indie En Haar Geschiedenis menjelaskan bahwa motif Gringsing kemungkinan dibuat dengan bantuan canting.
Rouffer mengatakan bahwa kain itu bisa saja dibuat dengan teknik lukis, prada, sungkit, atau yang lainnya. Tetapi memang, motif yang halus dan detail itu dibuat dengan cara membatik dengan canting.
Jejalah Kompas (02/06/16) menjelaskan bahwa batik motif Gringsing sudah dikenal setidaknya sejak masa Raden Wijaya, raja pertama Kerajaan Majapahit yang memerintah pada tahun 1293-1309. Motif ini memiliki banyak varian, mulai dari bulat-bulat, seperti sisik ikan, atau diimbuhi motif lainnya, seperti flora dan wayang.
Batik Gringsing memiliki filosofi yaitu keseimbangan, kemakmuran, dan kesuburan. Dan perlu kamu tahu, Gringsing berasal dari kata 'gering' yang artinya sakit dan 'sing' yang berarti tidak sehingga gringsing berarti 'tidak sakit'. Dari arti kata tersebut, diharapkan pemakai dari batik motif ini terhindar dari berbagai penyakit.
Warna yang Lebih Pekat
Perkembangan peradaban Mataram kuno saat itu terdapat di wilayah yang kini bernama Jawa Tengah dan Yogyakarta. Untuk itu, Batang juga dipercaya sebagai daerah yang ikut dalam pertumbuhan Kerajaan Mataram Kuno.
Maka, nggak heran jika ciri khas warna batik motif Gringsing dipengaruhi oleh Kerajaan Mataram Kuno. Batik itu biasanya merupakan batik batangan, yaitu batik dengan warna soga atau coklat, yang lebih pekat dibanding dengan soga Solo atau Mataram.
Selain itu, di Batang juga dikenal ada batik tiga negeri, yakni batik dengan warna-warna merah, biru, dan soga. Batik tiga negeri Batang menampakkan pengaruh batik pesisiran, seperti Pekalongan dan Lasem. Meski begitu, batik tiga negeri Batang menunjukkan warna yang lebih kuat, tegas, dan lebih tua dibandingkan dengan warna batik tiga negeri dari daerah lainnya.
Nah, jika kamu pencinta kain batik, sudah sewajarnya memiliki motif batik Gringsing ini ya, Millens. Seperti batik dari daerah lain, batik Gringsing juga sarat makna dan sejarah, kan? (Kharisma Ghana Tawakal/E10)