BerandaTradisinesia
Minggu, 6 Agu 2022 08:59

Arya Prabangkara dan Mitos tentang Seni Ukir di Jepara

Drama tari Sungging Prabangkara yang menggambarkan kisah Arya Prabangkara. (Info Publik)

Jepara dikenal sebagai kota penghasil mebel berkulitas tinggi di Indonesia. Tapi, kamu tahu nggak sejak kapan wilayah ini terkenal dengan seni ukirnya? Nah, ternyata, ada cerita rakyat terkait awal mula dari seni ukir di Bumi Kartini. Seperti apa ya ceritanya?

Inibaru.id – Jika Kota Semarang punya Raden Saleh yang dikenal jago melukis, maka Jepara yang dikenal sebagai Kota Ukir punya cerita terkait tokoh seninya sendiri. Namanya adalah Arya Prabangkara. Dia dikenal ahli melukis dan memahat.

Arya Prabangkara hidup di masa Kerajaan Majapahit yang dipimpin oleh Prabu Brawijaya. Ada desas-desus yang menyebutkan bahwa dia sebenarnya adalah anak rahasia dari sang raja dengan seorang wanita anak tukang jagal yang ditemui Brawijaya di hutan.

Prabangkara tumbuh besar tanpa sesosok ayah. Walau begitu, dia dikenal sebagai anak yang giat belajar, khususnya di bidang memahat dan melukis. Keahliannya di bidang ini ternyata sangat berguna. Banyak masyarakat pada masa itu yang memesan karya seni darinya sehingga membuat Prabangkara hidup berkecukupan.

Suatu hari, Prabangkara dan muridnya datang ke sebuah pameran lukisan. Karena sudah populer, banyak orang yang meminta untuk dilukis langsung oleh Prabangkara di tempat. Banyaknya orang yang mengerubuti Prabangkara membuat Raja Brawijaya penasaran. Dia pun ikut-ikutan memesan lukisan dari Prabangkara. Tapi, permintaan lukisan sang raja cukup sulit.

Sang raja memberikan waktu dua minggu bagi Prabangkara untuk melukis permaisuri tanpa busana. Masalahnya, hanya pada saat pameran itulah Prabangkara melihat sang permaisuri yang harus dilukis. Prabangkara pun berpikir keras untuk mencari tahu bagaimana cara memenuhi permintaan sang raja.

Tibalah hari di mana Prabangkara harus menyerahkan lukisan tersebut kepada sang raja tanpa ada satu pun orang yang melihat lukisan tersebut. Ternyata, dia mampu memenuhi permintaan sang raja. Awalnya, Brawijaya cukup puas dengan hasil lukisannya. Tapi, sang raja kemudian menemukan sebuah kejanggalan.

Pengukir memahat kayu di salah satu tempat produksi di Desa Langon, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara. (Kompas)

Pada lukisan tersebut, ada satu titik hitam pada lekukan tubuh sang permaisuri. Titik tersebut adalah tahi lalat yang seharusnya hanya diketahui sang raja. Dia langsung berpikir Prabangkara melakukan hal yang nggak senonoh kepada istrinya.

“Bagaimana bisa Prabangkara bisa melihat titik ini, padahal seharusnya hanya aku yang mengetahuinya?” batin sang raja memanas.

Seketika itu pula, Prabu Brawijaya memerintahakan orang untuk memanggil Prabangkara. Alasannya sih mau memberikan hadiah, padahal aslinya akan memberikan hukuman. Prabangkara yang nggak menyadari hal ini datang keesokan harinya dengan pakaian terbaik dan peralatan seninya.

Begitu sampai di istana, Prabu Brawijaya meminta Prabangkara menempatkan diri pada sebuah layang-layang raksasa, lengkap dengan peralatan seninya. Dia menuruti permintaan sang raja. Setelah itu, hanya dalam sekejap, angin menerbangkan layang-layang raksasa tersebut bersama dengan Prabangkara dan peralatan seninya.

Saaat layang-layang semakin tinggi, Prabu Brawijaya memotong tali layangan tersebut. Orang-orang yang melihatnya, termasuk istri dan dua murid Prabangkara yang sangat terkejut pun langsung menangis melihat nasib sang pelukis.

Ukiran-ukiran kayu khas Jepara. (Indonesia Kaya)

Meski jatuh di tengah hutan, nasib baik masih menaungi Prabangkara. Warga setempat berhasil menolong dan mengobatinya. Dia selamat. Selain itu, peralatan seninya juga ditemukan nggak jauh dari lokasi dia jatuh, yaitu di sebuah desa belakang gunung yang ada di wilayah Jepara.

Prabangkara yang sudah pulih kembali melakukan apa yang selama ini jadi hobinya, yaitu membut karya seni lukis dan ukir. Nasibnya pun semakin membaik karena istrinya dan kedua muridnya mengunjungi desa tersebut. Mereka berempat pun kembali bersatu. Bersama-sama, mereka kemudian membuat banyak karya seni lukis dan seni ukir yang disukai warga desa.

Sejak saat itulah, muncul mitos yang menyebut banyaknya orang Jepara yang jadi ahli seni ukir disebabkan oleh jatuhnya peralaan seni Prabangkara di wilayah tersebut.

Cerita yang menarik, ya, Millens. Meski cerita ini belum tentu bisa dipastikan kebenarannya, kualitas mebel dan hasil ukiran warga Jepara memang selalu berkelas hingga sekarang! (Jaw, Kem, Kom/IB31/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024