BerandaTradisinesia
Kamis, 24 Mei 2023 14:00

Arti Semarang Night Carnival bagi Anak Muda Kota Lunpia

Peserta Semarang Night Carnival yang mengenakan kostum dengan sub-tema keris. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Semarang Night Carnival 2023 memiliki arti tersendiri bagi para peserta yang didominasi anak muda Kota Lunpia. Apa saja maknanya?

Inibaru.id - Berpartisipasi dalam sebuah event besar rutin macam Semarang Night Carnival (SNC) tentu amat membanggakan. Perasaan itulah yang dialami Hana. Senang bercampur haru; yang kian menyelimuti hatinya begitu dia tampil di muka publik lalu ribuan pasang mata melihat ke arahnya.

Hana adalah salah seorang peserta SNC yang tahun ini digelar di Kota Lama Semarang pada Jumat (19/5) lalu. Saking senangnya, sesaat setelah turun dari atas "cat walk", mahasiswa Universitas Semarang (USM) yang mengaku baru kali pertama ikut SNC itu bahkan nggak bisa banyak berkata-kata.

"Pokoknya bahagia!" lontarnya saat ditemui Inibaru.id pasca-gelaran SNC 2023; senyumnya merekah sangat lebar.

Malam itu, Hana memang masih nggak menyangka dirinya bakal mampu terlibat sebagai peserta dalam event tahunan Kota Semarang tersebut. Dia senang karena tahun ini berhasil menjadi peserta, nggak hanya penonton seperti tahun-tahun sebelumnya.

Melatih Rasa Percaya Diri

Salah satu peserta Semarang Night Carnival 2023 sedang berlenggak-lenggok di depan Taman Titik Nol. (Inibaru.id/ Fitroh Nurikhsan)

Oya, bagi yang belum tahu, SNC adalah karnaval tahunan yang digelar untuk memperingati Hari Lahir Kota Semarang. Dibanding tahun lalu, Hana mengatakan, karnaval yang tahun ini digelar di Kota Lama itu terasa jauh lebih ramai.

"Dibanding tahun lalu pas saya masih jadi penonton, SNC kali ini lebih ramai dua kali lipat," jelas perempuan murah senyum tersebut. "Inilah yang bikin saya sempat merasa grogi pas berjalan di tengah penonton."

Diakuinya, berjalan bak model dengan mengenakan kostum mencolok di depan lautan manusia sempat membuat Hana gentar. Terlebih, dia harus berjalan dari selasar Gedung Marba hingga Titik Nol Kilometer Semarang alias menyusuri Jalan Letjen Suprapto.

"Iya, pas di tengah jalan sempat nervous, tapi saya coba percaya diri saja lah. Percaya kalau saya pasti bisa," ungkap Hana.

Berbeda dengan Hana, Adhe Sukma Pamungkas justru sama sekali nggak merasa grogi. Di hadapan kerumunan dan kamera yang menyorot, dia tampil penuh percaya diri. Menurutnya, event semacam SNC cocok banget untuk melatih rasa percaya diri.

"Event semacam SNC ini bisa bikin kita lebih mengeksplorasi dan mengukur kemampuan diri sekaligus meningkatkan rasa percaya diri; sejauh mana saya sudah berkembang," kata Adhe yang malam itu mengenakan kostum kipas.

Selalu Antusias

Peserta Semarang Night Carnival yang mengenakan kostum sub-tema bunga lotus. (Inibaru.id/Fitroh Nurikhsan)

Rasa percaya diri pada diri Adhe nggak didapatkannya begitu saja. Dia yang telah terlibat dalam event SNC sebanyak lima kali sejak 2016 mengaku sudah mulai terbiasa mematut diri di hadapan penonton. Kendati begitu, dia tetap saja merasa antusias tiap kali event ini digelar.

"Saya selalu merasa senang, karena kayak jadi artis satu malam dan diburu banyak fotografer," kelakar Adhe seusai karnaval. "Selain itu, saya juga antusias karena euforia SNC selalu berbeda-beda tiap tahun, tergantung tema dan konsep yang dipilih panitia."

Khusus untuk SNC 2023 yang mengangkat tema The Luxury itu, dia mengakui, konsepnya sangatlah meriah, sesuai ekspetasinya. Untuk mengikuti event tahun ini, Adhe mengatakan, dirinya sudah mulai mempersiapkan kostum sejak seminggu sebelum Hari-H.

"Persiapan kostum sudah selesai nggak sampai seminggu. Saya juga masih sempat bantuin kostum teman-teman yang lain," beber cowok yang malam itu diganjar dua trofi Juara 1 Devile Kipas kategori Senior dan Best Make-up 2023 tersebut.

Adhe berharap, tahun-tahun mendatang panitia SNC bakal lebih kreatif lagi mengemas konsep event andalan Kota Semarang itu, termasuk dalam memilih venue. Dia menyarankan, sebaiknya rute SNC bisa diperpanjang agar penonton nggak terkonsentrasi di satu tempat seperti tahun ini.

"Kita semua, baik peserta maupun penonton, pasti pengin event berjalan nyaman dan nggak ada yang merasa terganggu, kan?" pungkasnya.

Untuk Hana yang menjadi pengalaman pertama, selamat! Untuk Adhe, semoga tahun depan bisa ikut dan menang lagi ya! (Fitroh Nurikhsan/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024