BerandaTradisinesia
Jumat, 19 Okt 2017 11:19

Arti Hari Pernikahan Kahiyang dalam Almanak Jawa

Bobby dan Kahiyang (Instagram/@ayangkahiyang)

Kids zaman now perlu tahu juga bahwa untuk bikin acara penting, orang Jawa punya tradisi menghitung hari. Hari pernikahan Kahiyang, putri Presiden Joko Widodo dalam almanak Jawa disebut Sanggar Waringin. Apa artinya?

Inibaru.id - Sebagian orang Jawa masih mempertahankan tradisi melakukan pethung alias perhitungan hari baik dan buruk untuk melakukan aktivitas tertentu. Penanggalan Jawa atau pawukon masih menjadi pertimbangan dalam menentukan tanggal atau hari pelaksanaan hajat penting seperti pertunangan, pernikahan, khitan, membuka usaha baru, dan lain-lain.

Perlu diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana telah menetapkan hari pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu dan Muhammad Bobby Afief Nasution pada 8 November mendatang. Pemilihan hari yang diyakini baik tersebut diakuinya telah melalui pertimbangan matang, seperti dikatakan kedua calon pengantin itu saat konferensi pers, Minggu (17/9/2017) lalu.

Pemilihan tanggal baik ini berdasarkan tanggal kelahiran dan weton. Dalam Jawa, weton adalah hitungan neptu hari dan pasaran ketika seseorang dilahirkan.

Baca juga:
Tiga Adat Klasik Jawa dalam Pernikahan Kahiyang
Ngunduh Mantu, Tujuh Kereta Kencana Plus Kusirnya Diboyong Jokowi ke Medan

Pengasuh pawukon Museum Radya Pustaka Solo, Totok Yasmiran menyebut tanggal pernikahan Kahiyang dan Bobby jatuh pada hari Rabu Pahing dalam penanggalan Jawa. Penentuan tanggal itu berdasarkan hari lahir kedua calon mempelai.

“Mbak Kahiyang lahir Sabtu Pon, 20 April 1991, dan Mas Bobby lahir Jumat Wage, 5 Juli 1991,” kata dia ketika ditemui di Museum Radya Pustaka, seperti dikutip dari Liputan6 (18/10/2017).

Berdasarkan tanggal kelahiran, Kahiyang Ayu memiliki sifat lakuning bayu (murah hati dan teduh) dan rezeki melimpah. Sementara, calon pengantin laki-laki memiliki sifat rahayu, yakni seandainya ada orang bermaksud jahat bakal diurungkan.

“Lalu dalam perhitungan perjodohan Sabtu Pon (memiliki neptu 16) ditambah Jumat Wage (neptu 10), maka jumlahnya 26. Kemudian angka 26 dibagi 5, sisanya angka 1. Dan dalam semesta Jawa, angka 1, artinya Sri yang menandakan kesejahteraan,” urainya.

Selain itu, Rabu Pahing memiliki sifat wasesa segara yang berarti tidak mudah sakit hati saat dicaci dan tidak sombong saat dipuji. Hari tersebut dalam perhitungan Jawa juga memiliki sifat sanggar waringin yang berarti “bisa saling mengayomi”.

Baca juga:
Dua Jokowi KW Ikut Hadiri Resepsi Kahiyang
36 Desainer Akan Ramaikan Solo Batik Fashion Tahun Ini

“Maka yang menikah pada hari itu diharapkan bisa mewujudkan keluarga sakinah,” ujar dia.

Totok menjelaskan bahwa penghitungan tersebut bersumber pada sejumlah kitab kuno. Salah satu yang digunakan adalah Serat Pawukon karya Ki Padmosusastro. Penghitungan penanggalan Jawa juga menggunakan acuan dari kitab primbon yang ditulis oleh R Tanoyo.

"Primbon ini merupakan sari dari sejumlah kitab kuno lain," katanya.

Meski demikian, Totok menyebut bahwa pawukon merupakan produk budaya dan merupakan sebuah ikhtiar. "Sedangkan yang menentukan semuanya adalah Gusti Allah," tutur dia. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: