Inibaru.id – Sebanyak 36 desainer sudah memastikan diri untuk ambil bagian dalam Solo Batik Fashion (SBF) yang akan diadakan di Solo Paragon Mall, 13-15 Oktober 2017. Mereka akan memamerkan karya terbaiknya dengan tema "Archipelago".
Jongko Raharjo selaku Ketua Panitia Solo Batik Fashion 2017 berkata, acara tahunan yang digelar kesembilan kalinya ini akan diadakan di dalam mal karena pertimbangan faktor cuaca yang memasuki musim hujan. Hal ini sangat berbeda dengan pergelaran SBF tahun-tahun sebelumnya yang diadakan outdoor.
“Ini SBF yang ke-9. Sengaja dipilih indoor karena pertimbangan cuaca. Tema 'Archipelago' kami pilih karena tak lepas dari kecintaan terhadap Indonesia. Setiap daerah di Nusantara memiliki ciri khas pakaian sendiri-sendiri. Kami sengaja tidak mengangkat tema yang spesifik agar para desainer lebih leluasa dalam improvisasi idenya. Kami berharap kegiatan ini dapat dieksplorasi oleh para desainer,” tutur Jongko sebagaimana dilansir dari Merdeka.com (12/10).
Tak hanya dari Solo, desainer yang ikut serta dalam kegiatan ini juga berasal dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta dan berbagai daerah lainnya. Satu persyaratan yang harus dipatuhi oleh para desainer adalah tidak diperkenankannya penggunaan batik printing.
“Batik printing itu kan kain tekstil dengan motif batik. Minimal yang dipakai adalah batik cap, kalau batik tulis silahkan tapi harganya lebih mahal, “ lanjut Jongko.
Dengan adanya acara ini, diharapkan batik yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia dapat digali dan diperkenalkan lebih luas ke masyarakat. Selama ini, Solo Batik Fashion mampu menggerakkan perkembangan industri batik lokal. Para perajin batik yang kainnya dilibatkan dalam presentasi biasanya akan mengalami peningkatan penjualan. Selain itu, motif batik yang dipakai para desainer juga akan menjadi tren tersendiri yang digandrungi masyarakat.
“Ada beberapa alasan terkait pemindahan Solo Batik Fashion ke mal. Selain telah memasuki musim hujan, alasan lainnya adalah Pendapi Gedhe Balai Kota Solo saat ini tengah direnovasi. Kami berharap masyarakat tetap antusias untuk menyaksikan,” tutup Kabid Pengembangan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Solo Nunuk Mari Hastuti. (AW/SA)