BerandaTradisinesia
Rabu, 13 Sep 2022 11:00

Air Gentong Sunan Kalijaga yang Kabarnya Berkhasiat

Peziarah mencicipi air gentong Sunan Kalijaga. (Joglojateng/Lu'luil Maknun)

Nggak hanya berziarah ke makam, banyak orang yang datang ke kompleks makam Sunan Kalijaga di Kadilangu, Demak, untuk mencicipi segarnya air gentong Sunan Kalijaga yang kabarnya berkhasiat. Ternyata, cerita dari air gentong ini cukup menarik, lo.

Inibaru.id – Ada beragam alasan yang membuat peziarah terus memadati kawasan Kadilangu, Demak. Selain pengin berziarah ke makam Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo yang menyebarkan Islam di Tanah Jawa, ada yang pengin merasakan khasiat dari air gentong Sunan Kalijaga.

Lokasi makam Sunan Kalijaga nggak jauh dari kompleks Masjid Agung Demak. Setidaknya, kamu perlu menempuh 2,5 kilometer jika berkendara dengan mobil. Layaknya Wali Songo lainnya, makam Sunan Kalijaga nggak pernah sepi dari peziarah. Mereka terus berdatangan dari penjuru negeri dan mancanegara.

Terkait dengan air gentong Sunan Kalijaga yang juga dikenal dengan nama lain Air Barokah, juru kunci makam Edi Mursalin mau menjelaskannya. Sebagaimana dilansir dari Joglojateng, (27/3/2022), semua bermula dari dua buah gentong yang terbuat dari tanah liat yang dipakai sebagai tempat penampungan air wudu dan tempat beras bagi Sunan Kalijaga serta para santri. Gentong untuk air wudu diberi nama padasan, sementara untuk penyimpanan beras disebut pedaringan.

Air yang dipakai untuk mengisi gentong wudu diambil dari Sungai Kalijajar dengan cara ngangsu (diisi sedikit demi sedikit sampai penuh). Saat itu, alat yang dipakai untuk mengambil air adalah keranjang dari bahan bambu. Logikanya, kalau memakai keranjang bambu yang penuh lubang, tentu air akan cepat habis selama perjalanan dari Sungai Kalijajar ke tempat gentong tersebut, bukan?

“Secara nalar, penggunaan keranjang memang nggak masuk akal. Tapi memang dulu memakai alat itu,” cerita Edi.

Tapi, karena kesaktian Sunan Kalijaga, air yang ada di keranjang bambu tersebut nggak tumpah sehingga tetap bisa dibawa sampai ke tempat wudu.

Setelah Sunan Kalijaga wafat, nggak ada orang yang memiliki ilmu mumpuni untuk melanjutkan tradisi ngangsu tersebut. Lambat laun, alat yang dipakai adalah wadah yang tertutup rapat. Namun, air yang digunakan tetap berasal dari Sungai Kalijajar karena aroma dan rasanya khas.

“Pernah kita kehabisan air, dan yang biasa ambil air sedang sakit. Akhirnya dikasih sumur air bor. Baunya nggak sedap dan tidak segar seperti air kali. Diberi air keran juga baunya nggak sedap. Akhirnya kita kembali ngangsu dari Sungai Kalijajar,” lanjut Edi.

Penjaga air gentong Sunan Kalijaga. (Visitjawatengah2016.blogspot.com)

Air Gentong Sunan Kalijaga Konon Berkhasiat

Terkait dengan banyaknya peziarah yang datang ke makam Sunan Kalijaga untuk mengambil air dari gentong tersebut, Edi nggak membantahnya. Tapi, dia nggak tahu sejak kapan pastinya banyak peziarah mulai datang ke kompleks makam untuk mengambil air gentong Sunan Kalijaga.

Meski begitu dia mengungkapkan jika air dari gentong ini memang sempat dijadikan suguhan oleh para santri bagi para tamu dan peziarah usai sang Sunan wafat.

Lantas, apakah air tersebut benar-benar berkhasiat? Seorang peziarah dari Kudus bernama Sri Sulistywati mengaku cukup sering mengambilnya karena percaya air tersebut menyembuhkan penyakit.

“Air ini untuk obat atau kesembuhan dari macam-macam penyakit. Ini mau dibawa pulang agar sekeluarga bisa sehat,” ucap Sri sebagaimana dilansir dari Tribunnews, Senin (12/9/2022).

Kalau kamu tertarik mencicipi kesegaran air gentong Sunan Kalijaga, datang saja ke kompleks makamnya di Kadilangu, Millens. Di sana, bahkan sudah disediakan gelas plastik bagi peziarah yang pengin meminumnya langsung. O ya, untuk mendapatkan air tersebut, kamu nggak perlu membayar alias gratis! (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: