BerandaTechno
Senin, 5 Nov 2017 16:24

Indonesia Butuh Lebih Banyak Start-up Bidang Pelayanan Kesehatan

Pemanfaatan teknologi dalam pelayanan kesehatan. (Thenextweb.com)

Kebanyakan start-up berada di bidang e-commerce. Kebutuhan terbesar start-up sebenarnya bidang pelayanan kesehatan.

Inibaru.id - Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang teknologi digital di Indonesia terus tumbuh. Investor diperkirakan akan berdatangan ke Indonesia pada tahun depan. Namun rupanya start-up di Indonesia masih belum merata. Pasalnya,  pada sektor tertentu jumlah start-up sangat besar sementara di beberapa sektor jumlahnya minim.

Dilansir dari GNFI (4/11/2017), Business Development Golden Gate VC, Dea Surjadi di sela-sela Tech In Asia Conference Jakarta pada 2 November lalu mengungkapkan bahwa saat ini start-up di Indonesia mayoritas adalah bidang e-commerce kemudian diikuti oleh fintech.

"Start-up dibidang health care (pelayanan kesehatan), agriculture tech dan edu tech perlu lebih banyak muncul," ujar Dea.

Baca juga: Program 1.000 Start-up dan Kendala Ketidaksiapan Ekosistem

Dia juga menjelaskan bahwa start-up di Indonesia perlu lebih memahami apa yang dibutuhkan oleh pasar di Indonesia. Menurutnya, saat ini banyak start-up di Indonesia yang secara teknologi sangatlah maju namun tidak dibutuhkan pasar. Karena itu, start-up bisa melakukan perubahan target pasar, yang semula pasar lokal menjadi pasar di negara-negara lain. Hal ini menurutnya juga menjadi pertimbangan bagaimana sebuah institusi modal ventura melakukan investasi pada sebuah start-up.

"Jika ada yang bagus, strong founders, strong value preposition, dan market butuhkan. Terkadang start-up memiliki teknologi yang keren, tapi (pasar) Indonesia tidak membutuhkan, lalu untuk apa? Produknya canggih, jadi mungkin saja Singapura yang membutuhkan. Tapi Singapura kan pasarnya hanya berapa? Marketnya kecil. Jadi Indonesia prioritas," ungkapnya.

Dari sudut pandang sebagai investor, Golden Gate VC saat ini lebih memprioritaskan modalnya kepada start-up di Indonesia. Selain memiliki pasar yang besar Indonesia memerlukan banyak teknologi yang mampu menyelesaikan masalah. Beberapa start-up yang telah digelontorkan modal oleh Golden Gate VC adalah Halodoc, Printerous, Jojonomics, Gajian, Duit Pintar dan beberapa lainnya.

"Saat ini kami telah invest di 10 atau 11 start-up di Indonesia dari total 34 start-up," ujar Dea.

Baca juga: Aplikasi Crowdhelping Indonesia Raih Juara di Korsel

Dirinya juga percaya bahwa dana investasi untuk start-up di Indonesia tahun depan akan terus meningkat. Meskipun ada anggapan bahwa dalam waktu dekat ini, Indonesia tidak akan ada start-up dengan predikat unicorn baru selain "GTT" Go-jek, Traveloka, Tokopedia.

Berdasarkan riset yang dilakukan AT Kearney dan Google dan dilansir September yang lalu mengungkapkan bahwa Indonesia memang menjadi pusat perhatian investor teknologi digital. Dana investasi yang masuk ke Indonesia dalam lima tahun terakhir telah meningkat lebih dari 60 kali lipat. Dari 44 juta dolar AS menjadi 1,4 miliar dolar AS pada 2016 dan berganda pada2017 menjadi 3 miliar dolar AS. Hal ini menggambarkan bagaimana investor merasa percaya dengan pasar startup di Indonesia. (EBC/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: