BerandaTechno
Kamis, 16 Agu 2017 12:46

6 Mobil Elektrik Asli Indonesia yang Tunggu Komitmen Pemerintah

Selo, mobil elektrik karya anak bangsa. (Foto: chipstory.com)

Mobil elektrik karya anak bangsa ini tinggal tunggu komitmen pemerintah.

Inibaru.id - Siapa bilang Indonesia tidak cukup memiliki daya saing di dunia teknologi otomotif? Di tengah maraknya industri otomotif dunia yang berlomba menciptakan kendaraan berbasis energi listrik, Indonesia juga tak mau ketinggalan.

Di negeri ini, kendaraan listrik baru masuk tahap pameran atau kebutuhan kompetisi. Artinya, belum ada kendaraan yang diproduksi masal atau pabrikan. Komitmen pemerintah menjadi sangat penting di sini.

Secercah titik terang mulai terlihat dengan komitmen Presiden RI Joko Widodo kala meratifikasi Paris Climate Agreement yang salah satunya berisi tentang pembatasan jumlah kendaraan bergas buang.

Bisakah industri kendaraan listrik asli Indonesia berkembang di Tanah Air? Ini tergantung kebijakan pemerintah. Namun, di luar itu, adalah tantangan anak bangsa untuk berinovasi di sektor ini.\

Baca juga: Piawai Kelola Sampah Plastik, Walikota Risma Dipuji Pangeran Charles

Beberapa kendaraan berbasis energi listrik ini mungkin bisa menjadi pertimbangan jika Indonesia memang benar-benar ingin menciptakan industri otomotif sendiri.

1. Gesits

Gesits (Garasindo ITS) adalah sebuah produk sepeda motor listrik buatan Garasindo dan ITS Surabaya. Sepeda motor dipilih lantaran jenis kendaraan ini merupakan moda transportasi yang paling banyak digunakan di Indonesia.

Akhir 2016 lalu, Gesits telah melalui uji kelaikan dengan menempuh jarak sejauh 1.200 kilometer melintasi pesisir utara pulau Jawa hingga pulau Bali. Beberapa perusahaan plat merah pun kepincut untuk memesannya dalam jumlah mencapai ribuan, di antaranya Pertamina dan Telkom.

2 Ravi, Hivi dan Hevi

Ravi adalah mobil jenis all purpose vehicle (APV), sedangkan Hivi merupakan mobil multi-purpose vehicle (MVP) atau city car, sementara Hevi adalah kendaraan jenis pick-up. Ketiganya dikembangkan PT Great Asia Link (Grain), perusahaan asal Gresik.

Sejak tahun 2015, ketiga kendaraan listrik ini telah memiliki STNK. Kendati demikian, mobil-mobil ini belum banyak diproduksi.

3. MEV

Makara Electric Vehicle (MEV) adalah kendaraan bertenaga listrik yang dikembangkan Fakultas Teknik UI di bawah Tim Molina UI. Sebanyak empat jenis kendaraan diciptakan, yakni bus elektrik, MEV Urban 01, Urban 02, dan Urban 03. Keempatnya diluncurkan pada Juli 2016 lalu.

Bus elektrik sendiri merupakan bus listrik yang diproyeksikan sebagai pengganti bus kuning UI yang selama ini menggunakan BBM. Sementara, MEV Urban adalah city car bertenaga listrik.

Baca juga: Pesawat N-219 Karya Anak Bangsa Diharapkan Bisa Mengudara Sebelum 17 Agustus

4. Selo

Mobil listrik bertenaga 180 horse power ini merupakan pengembangan Tim Putra Petir binaan ahli listrik Indonesia yang berkarir di Jepang, Ricky Elson. Dikenalkan pada 2013, sebagian besar komponen mobil ini adalah buatan lokal. Hanya motor listrik berkekuatan 135 kw saja yang diimpor.

5. E&C

Sebelum Gesits, ITS lebih dulu mengembangkan mobil listrik bertajuk Electronic City Car atau E&C pada 2013 dengan budget mencapai Rp 400 juta. Sebagaimana Selo, seluruh komponen E&C adalah buatan lokal kecuali mesin listriknya.

6. Tucuxi

Tucuxi berarti lumba-lumba. Mobil merah kreasi alumnus ITS, Danet Suryatama, memang merujuk pada bentuk lumba-lumba. Prototipenya pernah dipesan Dahlan Iskan uji coba. Mobil listrik ini dibangun di bengkel Kupu-Kupu Malam yang berada di Sleman, DI Yogyakarta.

Keenam kendaraan bertenaga listrik itu hanyalah sebagian kecil dari puluhan kendaraan yang diciptakan oleh tangan-tangan anak negeri ini. Dengan campur tangan pemerintah, bisa dipastikan kendaraan listrik Tanah Air juga bisa berkembang di negeri ini, dengan tak menutup kemungkinan untuk diekspor ke negara lain.

Dari segi bisnis ini pun tengah berkembang pesat. Pertanyaannya sekarang, quo vadis, Indonesia? (GIL/IB)

 

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: