BerandaPendidikan
Kamis, 13 Sep 2017 20:01

Cewek Ini Sukses Menjadi Guru Bahasa Inggris di Jepang Bermodal TOEFL 360

Desi Utami. (Foto: berkuliah.com)

Dibalik keterbatasannya dalam berbahasa Inggris, Desi membuktikan bahwa dengan tekad dan semangat yang kuat, semua impian bisa dicapai.

Inibaru.id - Banyak anak muda yang urung merealisasikan mimpinya untuk kuliah atau berkarir di luar negeri karena terhambat skor TOEFL yang rendah. Namun, bagi Desi Utami, hal itu bukanlah halangan baginya. Bermodal hasil tes TOEFL yang hanya 360 saja, ia justru berhasil menjadi guru Bahasa Inggris di Negeri Sakura, Jepang. Apa rahasia kesuksesannya ini?

Saat masih kuliah S1 di Universitas Gadjah Mada (UGM), sebenarnya Desi memang kurang begitu menyukai Bahasa Inggris. Ia juga mengaku kesulitan jika harus membaca buku perkuliahan yang menggunakan Bahasa Inggris sehingga harus berusaha lebih keras demi memahaminya. Beruntung, rasa tidak sukanya ini justru membuatnya terpacu untuk belajar dengan lebih giat. Saat kuliahnya memasuki tahun ke 3, datanglah informasi beasiswa pertukaran mahasiswa ke Jepang dengan Program JENESYS. Ia pun akhirnya tertarik dan berniat mengikuti beasiswa tersebut. 

Baca juga: Ilmuan Perempuan Ini Getol Ajarkan Sains pada Anak-anak

Dikutip dari Berkuliah.com, Desi menyebutkan bahwa proses seleksi yang berjalan selama 6 bulan ini tak perlu menyertakan skor TEOFL. Sehingga hal tersebut memudahkan proses perjalanan pendaftaran beasiswa pertukaran pelajar gadis dari Jawa Tengah ini. Namun, kemampuan berbahasa Inggrisnya kembali harus diuji ketika menghadapi tes wawancara. Sehingga, ia pun akhirnya harus belajar dengan giat sebelum hari wawancara yang memakai Bahasa Inggris tersebut. Hebatnya, Desi lolos dan berhasil mengikuti program yang diadakan di Yamagata University bersama 3 mahasiswa UGM lainnya.

Meskipun sudah berusaha untuk belajar Bahasa Inggris seorang diri, Desi merasa kemampuan berbahasanya masih belum cukup sehingga memilih untuk melakukan les ELTI selama 3 bulan. Les ini diharapkan mampu meningkatkan skor tes TOEFL-nya.

“Tambah semangat belajar, mulai mencintai Bahasa Inggris, dengan menikmati proses belajarnya”, ujar Desi.

Setelah lulus S1, Desi pun memberanikan diri untuk mengajukan beasiswa International Petroleum Exploration Foundation (INPEX) yang mensyaratkan skor TOEFL 550. Meskipun skor TOEFLnya jauh di bawah persyaratan, Ia tetap memberanikan diri untuk mendaftar.

“Saya tulis bahwa saya mempunyai sedikit kemampuan Bahasa Jepang,” tambahnya.

Baca juga: Berawal dari Kecintaan pada Mobil Kodok, Chris Lesmana Jadi Desainer VW di Jerman

Tak disangka, beasiswanya diterima dan ia pun kembali berangkat ke Jepang.

Selama menempuh pendidikan S2 di Jepang, Ia juga mengajar Bahasa Inggris di Taman Bermain Kantor Kecamatan Tsukisamu, SMP dan SMA Hokurei di Hokkaido, serta ANT English School yang memiliki siswa dengan usia bervariasi dari 5 hingga 66 tahun.

Dibalik keterbatasannya dalam berbahasa Inggris, Desi membuktikan bahwa dengan tekad dan semangat yang kuat, semua impian bisa dicapai. (AW/IB)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: