BerandaPasar Kreatif
Senin, 30 Jan 2022 09:00

Tambang Batu, Arena Pacu, dan Hobi Berkuda Anna Santosa

Ivana Putri Santosa, atlet berkuda yang merupakan anak dari pemilik Santosa Stable dan Santosa Park Anna Santosa. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Anna Santosa mengubah tambang batu menjadi arena pacu pribadi untuk anaknya yang hobi berkuda seperti dirinya. Nggak lama kemudian, tempat yang dinamai Santosa Stable itu dibuka untuk umum dan menjadi lokawisata menarik di Kabupaten Kendal.

Inibaru.id – Gadis muda ini bergerak seirama dengan laju kuda cokelat berkaki jenjang di arena berkuda Santosa Stable. Dia duduk nyaman di atas pelana. Kakinya memijak sanggurdi, sementara kedua tangannya mantap menggenggam tali kekang, mengendali kuda melaju pelan.

Perempuan itu, Ivana Putri Santosa namanya. Dari nama belakangnya, kamu tentu bisa menebaknya. Ya, dialah si bungsu dari pasangan Anna dan mendiang Chandra Santosa, pemilik Santosa Stable, lokawisata berkuda di Dusun Lendoh, Desa Leban, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Saat saya berkunjung ke Santosa Stable tepat sehari setelah pergantian tahun kemarin, Ivana memang tengah asyik berkuda, rutinitas yang hampir tiap hari digelutinya. Dandanannya kasual berbalut kaus putih, celana jins, dan field boots hitam selutut.

Ivana nggak sendirian. Atlet berkuda nasional itu bersama sang ibu, Anna Santosa. General Manager Santosa Stable Yustinus Chrisna Novianto Wardana yang hari itu menyempatkan waktu menemani saya mengatakan, Anna sekeluarga memang hampir tiap hari berkuda.

"Beliau (Anna) rutin berkuda. Semula tempat ini merupakan tempat latihan pribadi beliau sekeluarga," tutur lelaki yang akrab disapa Chrisna tersebut.

Tambang Batu yang Jadi Arena Pacu

Salah seorang pengunjung yang berkuda bersama anak mengelilingi Santosa Park. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Santosa Stable berdiri di atas lahan seluas nggak kurang dari 20 hektare. Selain arena pacu berkuda, lokawisata yang berada di area persawaan berhawa sejuk ini juga menyediakan wahana flying fox, kolam renang, trek ATV, dan penginapan.

Di Kendal, Santosa Stable merupakan salah satu destinasi wisata terpadu yang selalu menjadi favorit untuk keluarga hingga pasangan muda yang gemar mencari tantangan. Namun, melihat kondisinya yang sekarang, siapa menyangka lahan itu semula adalah bekas tambang batu?

Chrisna mengatakan, Santosa Stable memang didirikan di lahan galian C yang sudah nggak terpakai di ujung timur Desa Leban, berbatasan dengan Kota Semarang. Tempatnya cukup jauh dari permukiman warga sekitar.

“Lokasinya paling atas dan pojok. Barulah pada 2016 stable ini dibangun," ungkap Chrisna yang juga mengungkapkan, pembangunan Santosa Stable sejatinya berawal dari sebuah ketidaksengajaan.

Yap, dia menambahkan, mungkin area wisata yang juga menyediakan fasilitas kursus berkuda tersebut memang nggak bakal ada andai Anna enggan belajar naik kuda di tempat anak-anaknya berlatih berkuda di Salatiga.

“Awal 2010 beliau sering mengantar anaknya latihan berkuda di Salatiga," aku Chrisna. "Semula hanya mengantar, lama-kelamaan tertarik dan menggelutinya juga.”

Kemenangan Perdana Anna

Anna Santosa, atlet berkuda dan pemilik Santosa Park. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Dari sepetik kisah yang saya baca di beberapa sumber daring, selama setahun awal menemani kedua anak termudanya berlatih berkuda di Salatiga, Anna belum berani mencoba naik kuda, padahal mereka berlatih tiga kali dalam seminggu.

Tawaran berlatih dari pengelola ditolaknya. Dia takut karena kuda sangat tinggi dan dia masih merasa trauma pascaoperasi tulang belakang. Namun, akhirnya perempuan kelahiran Semarang, 7 September 1972 itu kepengin juga.

Semula Anna hanya berkuda berkeliling. Namun, pelbagai manfaat kesehatan yang dirasakannya membuat ibu dari empat anak; Ivan Santosa, Indra Santosa, Indri Santosa, dan Ivana Santosa itu kian intensif menggeluti dunia tersebut.

Rutinitas berkuda kemudian membawanya pada sebuah kompetisi berkuda nasionaldi Jakarta pada akhir 2011. Berlaga di Kelas Walk-trot Adult, Anna merengkuh kemenangan perdananya, yakni menyabet Juara III.

Dari kemenangan tersebut, Anna membeli Kenzi, kuda jenis persilangan gay horse, yang dijadikannya partner latihan rutin sehari-hari. Saat itu Anna juga mulai memikirkan kandang dan tempat latihan pribadi, yang kemudian mempertemukannya pada tambang batu di Dusun Lendoh.

Chrisna mengungkapkan, tambang batu inilah yang selanjutnya menjadi cikal bakal Santosa Stable.

“Iya, semula Santosa Stable untuk latihan pribadi Bu Anna dan keluarga saja. Tapi, Pordasi (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia) kemudian menyarankan dibukanya tempat itu untuk umum,” terangnya.

Gayung bersambut. Anna pun segera merancang kawasan stable yang sesuai standar, mulai dari kandang, fasilitas, peralatan, hingga karyawan untuk merawat kuda sehari-hari.

Menjadi Pusat Latihan Berkuda

Salah seorang karyawan Santosa Stable sedang melakukan grooming pada kuda yang akan digunakan untuk letihan berkuda. (Inibaru.id/ Kharisma Ghana Tawakal)

Chrisna mengatakan, Santosa Stable resmi dibuka untuk umum pada awal 2015. Nggak butuh waktu lama bagi tempat berkuda yang berjarak sekitar 30-an kilometer dari Kota Semarang ini untuk berkembang. Saat ini, Santosa Stable telah memiliki 30 ekor kuda dengan kualitas mumpuni.

“Dari 30 kuda itu, sekitar 80 persen di antaranya berasal dari luar negeri, seperti jenis warmblood, gay horse, dan kuda pony,” terang Chrisna, yang segera disambung dengan menjanjikan seluruh kuda di tempat tersebut terawat dengan sangat baik dan kandangnya juga bersih.

Terkait kebersihan dan perawatan itu, saya sepakat. Kentara sekali Anna sangat memanjakan kuda-kuda kepunyaannya. Dia juga tampak mengelola Santosa Stable, yang telah berkembang menjadi Santosa Park plus penginapan dan pelbagai permainan mancakrida (outbound), dengan sangat baik.

Belakangan, tempat tersebut juga membuka kelas berkuda untuk umum. Jadi, kalau kamu berminat menunggangi mamalia yang bisa hidup hingga 30 tahun tersebut, silakan datang ke Santosa Stable, ya! Kamu yang belum pernah sekali pun menunggangi kuda juga nggak masalah.

Kursus berkuda dibanderol Rp 500 ribu per pertemuan. Biar lebih murah, kamu bisa menjadi member dengan mahar Rp 2,5 juta setahun untuk 10 kali pertemuan. Berlangsung sekitar 30-45 menit, tiap pertemuan kamu bakal diajari mulai dasar hingga terampil berkuda oleh para instruktur profesional.

Oya, kamu yang kurang tertarik berkuda juga tetap bisa melancong ke tempat ini, kok, karena selain berkuda Santosa Park juga menyediakan pelbagai wahana yang bisa kamu nikmati bersama keluarga. Hm, cukup menarik untuk disambangi pekan ini, bukan? (Kharisma Ghana Tawakal/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: