BerandaPasar Kreatif
Rabu, 26 Apr 2022 09:05

Pandai Besi di Pasar Gawok Sukoharjo, Bagaimana Riwayatnya Kini?

Pandai besi di Pasar Gawok masih menggunakan arang untuk memanaskan besinya. (Kompasiana/Hanan S)

Hanya menjual dagangannya saban hari pasaran Pon dan Legi, para pandai besi di Pasar Gawok tetap aktif membuat dagangannya dengan cara yang masih tradisional. Seperti apa ya aktivitas mereka?

Inibaru.id - Profesi pandai besi bukanlah sesuatu yang baru. Bahkan, kalau kita menilik sejarah, profesi ini sudah dikenal cukup lama, tepatnya sejak Indonesia berada di zaman kerajaan. Meski begitu, jumlah orang yang menekuninya kini nggak banyak. Untungnya, kamu masih bisa menemukan mereka di Pasar Gawok, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Di sana, para pengrajin pandai besi masih bertahan. Meski dengan cara yang masih tradisional, hasil barang yang dibuat dijamin berkualitas wahid dan awet, Millens.

Mereka masih memakai panas dari arang yang ditaruh di sela-sela batu bata untuk memanaskan besi atau logam. Setelah panas, kemudian besi dan logam dipukul memakai palu. Biasanya sih, dua orang melakukan pemukulan ini secara bergantian. Proses memukul besi panas ini dilakukan berulang kali sampai peralatan tersebut terbentuk sempurna.

Saat pasaran Pon, jumlah pengunjung di Pasar Gawok meningkat. (Solopos)

Para pengrajin pandai besi ini menjual hasil produksinya pada hari pasaran Pon dan Legi saja. Maklum, pada dua hari itu saja Pasar Gawok buka. Bila pasar tutup, mereka akan menjajakan dagangannya di rumah.

Omong-omong, ilmu pande atau keahlian membuat barang dari besi atau logam yang dimiliki para pengrajin pandai besi di Pasar Gawok ini biasanya diperoleh secara turun-temurun. Bahkan, kamu bisa menemukan bapak dan anak yang masih melakukannya bersama-sama, Millens.

Salah seorang di antaranya adalah Rahmadi. Sudah 25 tahun dia menggeluti profesi pandai besi di Pasar Gawok bersama bapaknya. Sejak muda, Rahmadi memang sering ikut bapaknya bekerja di Pasar Gawok. Dia pun menyerap ilmu pande dari bapaknya selama bertahun-tahun. Kini, dia melakukan pembuatan barang dari logam dan besi secara bergantian dengan sang ayah.

Menurut ceritanya, dengan sabar ayah Rahmadi memberitahukannya tentang cara membuat berbagai peralatan. Karena melihatnya langsung sembari sang ayah membuat, lambat laun Ramhadi pun paham.

Pandai besi di Pasar Gawok masih memakai cara tradisional. (YouTube/Mewalik)

Para pengrajin di Pasar Gawok ini rata-rata dapat membuat 20 biji alat dengan berbagai ukuran dalam sehari. Jenis peralatannya pun bermacam-macam dari pisau, golok, pacul, celurit, dan lain-lain.

Soal harga, produk bikinan mereka dibanderol antara Rp 80 ribu hingga Rp 200 ribu. Oya, tidak hanya membuat, mereka juga bisa mengasah alat-alat yang sudah tumpul atau memperbaikinya.

Tertarik melihat aksi para pandai besi di Pasar Gawok ini, Millens? (Sur, Kom/IB32/E07)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: