Inibaru.id – Seperti yang kita tahu, keris merupakan salah satu senjata tradisional Nusantara yang dibuat pertama kali di Jawa.
Penggunaannya sejak abad ke-10 mulai melebar ke pelbagai pulau di Indonesia dan Asia Tenggara. Di Jawa, keris digunakan sebagai senjata sekaligus pelengkap sesajen dalam upacara tertentu.
Bagi lelaki Jawa, keris merupakan salah satu dari simbol kehormatan. Kaum Adam baru bakal dianggap mapan dan dapat dipercaya jika sudah memiliki; wisma (rumah), wanita (istri), curiga (senjata atau pusaka), turangga (kuda atau kendaraan), dan kukila (burung dan hobi).
Tapi, kali ini kita nggak akan membahas keris bagi lelaki ya. Yap, faktanya, keris juga dipakai oleh kaum Hawa. Para putri raja misalnya, mereka memiliki keris untuk melindungi diri.
Hampir Mirip Keris Pada Umumnya
Ada satu model keris yang biasa dibawa oleh perempuan Jawa. Panjangnya kurang dari 30 cm atau sekitar selebar tangan lelaki. Bisa dibilang, ini keris yang umumnya dipakai lelaki namun berukuran lebih kecil.
Namanya kerisnya Patrem, patrem adalah akronim dari Panggane Ingkang Damel Tentrem. Jika diterjemahkan menjadi hati tenteram bagi semua penggunanya. Berfungsi sebagai perlindungan diri, patrem memiliki filosofi agar pembawanya bisa aman dan tenteram dari hal-hal jahat.
Patrem memiliki bentuk yang bervariasi. Salah satu yang terkenal ganas adalah patrem jenis cunduk ukel alias konde. Senjata ini disembunyikan menyatu dengan sanggul perempuan. Meskipun kecil, biasanya senjata ini sudah dibubuhi racun.
Mereka yang biasa menggunakan patrem jenis ini adalah putri raja. Selain fungsinya yang mantap, pengguna patrem juga dipercaya lebih beraura sehingga dapat dihormati rakyat. Hm, masuk akal ya jika benda ini wajib dibawa seorang putri?
Keris Mini, Cundrik
Selain patrem, ada juga keris yang ukurannya lebih mini, yakni Cundrik. Ukurannya cuma sekitar 10 sampai 15 cm. Jika dilihat detail, cundrik seperti prototipe dari keris-keris umum yang biasa digunakan lelaki atau untuk syarat sesaji.
Dengan adanya informasi patrem dan cundrik di atas, kita semakin tahu ya bahwa keris nggak melulu melambangkan maskulinitas. Para perempuan pun biasa membawanya untuk membela diri.
Keris, yang kini telah diakui UNESCO sebagai budaya Indonesia masih eksis. Beberapa kolektor masih memperlakukannya sebagai senjata beraura mistis, sementara lainnya hanya dijadikan benda seni. Eh, kamu tertarik punya keris juga nggak, Millens? (Ijr,Kbr/IB31/E05)
Baca Juga:
Jangan Salah Paham, Keris itu...