BerandaPasar Kreatif
Selasa, 4 Sep 2023 16:00

Menjadi Ilustrator Digital: Harus Pandai Menghadapi Klien Biar Cuan

Menjadi Ilustrator Digital: Harus Pandai Menghadapi Klien Biar Cuan

Seorang ilustrator digital asal Pati, Jawa Tengah sedang menjelaskan karya ilustrasinya. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Bekerja sebagai ilustrator digital memang terbukti dapat menghasilkan jutaan rupiah perbulan. Namun, laiknya dua sisi mata uang, pekerjaan ini juga banyak tantangannya, lho. Salah satunya adalah harus pintar-pintar berinteraksi dengan klien.

Inibaru.id - Profesi ilustrator digital belakangan ramai dilirik banyak orang. Profesi yang melibatkan seni kreatif ini memang tengah digandrungi para anak muda. Pasalnya, selain dapat bekerja dari mana saja, cuan yang didapat nggak main-main.

Salah seorang ilustrator digital asal Kabupaten Pati, Muhammad Burhanudin Yusuf, mengamini hal ini. Pemuda yang sudah berkecimpung di dunia ilustrasi digital sejak 2019 itu mengaku sukses meraup cuan hingga jutaan rupiah per bulan dari bekerja sebagai fulltime ilustrator digital.

“Waktu itu pernah satu bulan aku dapat 2.700 ringgit dari klien Malaysia. Kalau dijadikan rupiah ya sekitar Rp8 juta lebih,” ujar cowok murah senyum itu kepada Inibaru.id.

“Kalau karya termahalku pernah laku terjual dengan harga 650 ringgit dan 100 dollar,” imbuhnya.

Burhan sering menggunakan laptop dan pen tablet dalam mengerjakan karya ilustrasinya. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)
Burhan sering menggunakan laptop dan pen tablet dalam mengerjakan karya ilustrasinya. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Pemuda yang berasal dari Desa Tlogowungu, Pati itu memang kebanyakan mendapat pesanan ilustrasi dari klien luar negeri. Pesanan itu kebanyakan didapatinya dari DM Instagram. Pesanan ilustrasi yang dibuat Burhan ini nantinya digunakan untuk desain kaos, logo, skateboard, vape, dan sebagainya.

Menurut Burhan, orang-orang luar negeri lebih dapat menghargai karya seni. Itulah kenapa Burhan mematok harga yang berbeda-beda untuk setiap pesanan kliennya.

“Kalau untuk klien lokal, minimal harganya Rp600-700 ribu. Untuk klien dari Malaysia minimal harga 300 ringgit. Sedangkan klien luar negeri selain Malaysia harga pesanannya mulai dari 100 dollar,” terang Burhan sembari menunjuk karya ilustrasi di laptopnya.

Di usianya yang baru menginjak 23 tahun itu, Burhan sukses mengantongi cuan dari profesi yang dia pelajari secara otodidak itu. Hal ini pastinya nggak lepas dari ketekunan dan konsistensinya dalam mempelajari ilustrasi digital.

“Aku enjoy banget sama pekerjaanku ini. Karena emang dari dulu hobiku menggambar,” jelas Burhan.

Rentan Penipuan

Karya ilustrasi yang dijual Burhan ini berbentuk file bitmap dan vektor. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Meski terdengar sangat menggiurkan, profesi ilustrator digital ini juga rentan akan scamming atau penipuan, lo. Hal ini dialami Burhan di awal-awal perjuangannya.

Beberapa kali, dia mendapat DM pesanan ilustrasi di Instagram. Setelah karya jadi dan dikirim, si klien tidak mau membayar dan menghilang begitu saja. Itulah mengapa, dia mengharuskan kliennya untuk membayar uang muka terlebih dahulu sebelum proses pengerjaan karyanya.

Burhan juga menambahkan, sebagai seorang ilustrator, dirinya harus mampu memahami keinginan dan konsep ilustrasi dari klien untuk divisualisasikan lewat karyanya. Tentunya, hal ini bukanlah hal yang mudah. Nggak jarang, Burhan juga beberapa kali mendapat komplain dari kliennya.

Memahami keinginan klien adalah hal yang sangat penting dalam pembuatan karya ilustrasi digital. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

“Pernah dapat komplain dari klien katanya font tulisanku kayak anak TK, padahal itu font-nya aku buat sendiri lo. Itu nyelekit banget, jujur,” ujar Burhan tersenyum getir.

Namun karena profesionalitasnya, Burhan tetap menerima kritikan tersebut dengan lapang dada diiringi dengan usaha merevisi karya sesuai keinginan klien.

Menjadi fulltime ilustrator digital juga membuat Burhan harus bekerja di depan layar laptop dalam jangka waktu yang lama. Hal ini membuatnya kadang jenuh dan bosan. Untuk itu, dia juga mulai mencoba hobi baru di luar ruangan yakni merawat bonsai.

Namun jangan salah, menggarap pesanan dari klien tetap menjadi prioritas utama Burhan, kok. Semoga suatu saat nanti ilustrator digital asal Pati ini bisa punya tim dan studio sendiri seperti harapaannya! (Rizki Arganingsih/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025