BerandaPasar Kreatif
Senin, 21 Sep 2025 13:01

Mengapa Bisnis Jambu Air Lebih Berkembang di Demak?

Jambu air khas Demak menjadi buah primadona yang diminati oleh wisatawan Pantura. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Berbeda dengan jambu air dari daerah lain, buah yang ditanam di Demak diyakini lebih manis dengan daging yang lebih tebal, membuatnya jadi buruan wisatawan saat mereka bertandang ke Kota Wali ini.

Inibaru.id – Selain dikenal sebagai Kota Wali, Kabupaten Demak juga populer sebagai Kota Jambu Air. Julukan ini didapatkan lantaran wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang itu dikenal sebagai penghasil buah yang kaya nutrisi tersebut.

Di Demak, petani jambu air memang tersebar di pelbagai tempat. Maka, wajar jika wisatawan yang bertandang ke kota ini, biasanya untuk berziarah ke makam Sunan Kalijaga atau menyambangi Masjid Demak yang bersejarah, membawa oleh-oleh jambu air sepulangnya.

Nggak hanya wisatawan, masyarakat setempat juga nggak sedikit yang menggemari buah bercita rasa manis dengan sensasi menyegarkan ini. Salah satunya adalah Abdul Ghofur. Bukan sembarang jambu air, dia mengaku saat ini hanya menggemari jambu air yang berasal dari Demak.

"Biarpun jambu air ada di mana-mana, menurutku yang dari Demak ini punya cita rasa yang berbeda dengan daerah lain," terangnya yang ditemui Inibaru.id kala membeli jambu air di pinggir jalan protokol di Demak, belum lama ini.

Lebih Manis dan Tebal

Tanpa bermaksud merendahkan kemampuan petani di wilayah lain, Ghofur mengaku bisa membedakan kualitas jambu air dari Demak dengan buah yang sama yang ditanam di Kudus, Pati, Jepara, atau Grobogan. Perbedaan itu bisa dilihat dari rasa dan ukurannya.

"Ini klaim pribadi, ya!" sebut Ghofur. "Menurutku, jambu air dari Demak selalu terasa lebih manis, legit, dengan sedikit asam pada akhirnya. Tekstunya renyah dan berair saat digigit. Buahnya juga terlibat lebih besar, dagingnya tebal, dan kebanyakan tanpa biji."

Perbedaan tersebut, lanjutnya, cukup terlihat, bahkan sebelum dia mencobanya. Meski nggak bisa membedakannya secara lebih detail, dia mengungkapkan, instingnya selalu bisa membedakan mana yang jambu air demak dan bukan.

"Aku biasa beli jambu air di pinggir jalan raya atau toko buah di dekat pusat kota seperti ini." tuturnya sembari menunjuk toko buah yang dimaksud. "Nah, mana yang dari Demak ini bisa kelihatan!"

Seolah Tidak Mengenal Musim

Proses panen jambu air di Desa Weding, Kecamatan Bonang, Demak. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Ghofur mengungkapkan, nggak sulit menemukan jambu air di Demak, khususnya di sekitar pusat kota. Hampir semua toko buah menyediakan, meski sedang nggak musimnya. Namun, dia mengingatkan, biasanya harga akan lebih lebih mahal jika bukan musimnya karena stok mereka nggak banyak.

"Beli di toko atau pinggir jalan sama saja. Sama-sama enak. Tapi, yang paling enak adalah kalau kita bisa beli langsung ke petani saat panen. Petik di pohon, lalu langsung dimakan. Ini yang paling nikmat!" kelakarnya.

Pemahaman Ghofur tentang jambu air memang cukup baik karena selain menggemari buah berwarna kemerahan itu, dia juga memiliki kebun jambu air, meski nggak terlalu luas. Dia sengaja membudi daya jambu air karena hasilnya cukup menggiurkan.

"Aku suka jambu air, proses budi dayanya terbilang mudah, dan pasarnya juga menggiurkan.Jadi, kenapa nggak? Sekarang sudah jalan dua tahun," ucap lelaki yang mengaku menanam jambu air nggak jauh dari rumahnya ini.

Bisnis yang Menggiurkan

Hal serupa juga diungkapkan Mubarok, pemilik puluhan pohon jambu air yang ditanam di lahan seluas 2,5 hektare di Desa Weding, Kecamatan Bonang, Demak. Menurutnya, hasil yang didapatkan dari budi daya jambu air demak sangatlah menggiurkan.

"Saya panen tiga kali dalam setahun dengan hasil mencapai 90-an ton. Sekitar 30 ton tiap panen atau sekitar 2 ton tiap hari," tuturnya yang ditemui Inibaru.id saat memanen jambu air dibantu sejumlah pekerja, beberapa waktu lalu.

Buah-buah tersebut, dia melanjutkan, kemudian disortir untuk dibedakan kualitasnya. Ada grade A dan B dengan perbandingan 30/70. Untuk grade A, per kilogram dibanderol Rp16.000, sedangkan yang B dihargai Rp8.000.

“Jambu air sebagian besar kami kirim ke Jakarta. Saya kurang tahu kalau sudah sampai sana dijual berapa," tandasnya.

Kalau bertandang ke Kota Wali, jangan lupa cobain jambu air khas Demak yang katanya manis banget ini ya, Gez! (Sekarwati/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: