BerandaPasar Kreatif
Rabu, 28 Agu 2018 15:00

1001 Manfaat Limbah Mangrove

Sekelompok mahasiswa Undip menunjukkan produk hasil olahan limbah mangrove. (undip.ac.id)

Dari limbah, sekelompok mahasiswa Undip ubah mangrove jadi rupiah.

Inibaru.id – Buah mangrove yang jatuh seringkali dibiarkan begitu saja dan tumbuh menjadi bibit atau limbah yang nggak bermanfaat. Hal itu juga terjadi di Desa Kaliprau, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang.

Untuk mengatasinya, sekelompok mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) mengubah limbah mangrove menjadi produk inovatif yang bermanfaat. Mereka membuat produk pembersih rumah tangga dari limbah mangrove itu, Millens.

Fyi, mangrove yang tumbuh di sekitar Desa Kaliprau berjenis Rhizopora mucronata. Tanaman yang dikenal juga dengan sebutan bakau merah itu bermanfaat sebagai obat-obatan.

Tanaman itu juga mengandung senyawa aktif berupa antibakteri dan antioksidan yang pas banget dikembangkan menjadi pelbagai produk non pangan seperti ditulis undip.ac.id (3/8/2018).

Buah mangrove. (antarafoto.com)

Produk yang dihasilkan sekelompok mahasiswa Undip dari limbah mangrove itu beragam lo. Selain detergen dan pelicin pakaian, ada juga pewarna batik, semir sepatu, pencuci piring, dan pembersih lantai.

Selain kreatif dan inovatif, produk-produk itu juga ramah lingkungan karena mengurangi limbah mangrove yang ada di Desa Kaliprau. Paket komplet!

Eits, satu lagi keunggulan dari produk olahan limbah itu adalah nilai jualnya dong. Dari limbah nggak bermanfaat, produk olahan mangrove itu berubah menjadi sumber pundi-pundi rupiah.

Wah, pemanfaatan sumber daya lokal itu bakal meningkatkan perekonomian warga sekitar deh. Kamu berminat membeli produk pembersih dari limbah mangrove itu juga? (IB10/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024