BerandaPasar Kreatif
Selasa, 22 Sep 2025 13:01

Diskusi Seputar Perfilman 'Lawang Talks' Akan Awali Rangkaian LSSFF 2025

Walikota Semarang Agustina Wilujeng bersama Hanung Bramantyo dalam Lawang Sewu Short Film Festival. (Humas Pemkot)

Diawali dengan diskusi seputar perfilman 'Lawang Talks', Pemkot Semarang bakal menghadirkan berbagai rangkaian acara yang seru dan menyenangkan dalam LSSFF 2025 mulai 23 September hingga 19 Desember 2025.

Inibaru.id – Perhelatan Lawang Sewu Short Film Festival (LSSFF) 2025 akan dimulai dengan diskusi publik dan forum inspirasi "Lawang Talks" yang dimulai besok, Selasa (23/9). Bertempat di Aula Balai Kota Semarang, acara ini akan berlangsung hingga Jumat (26/9).

Selain menjadi ajang untuk memperkenalkan event LSSFF 2025, diskusi dalam bentuk panel talk dan sharing session ini juga akan menjadi kesempatan berjejaring sekaligus ruang temu diskusi yang mendalam dan bermakna bagi para sineas muda maupun komunitas bersama para pembuat film.

Diskusi ini akan menjadi pembuka dari rangkaian program LSSFF 2025 yang akan digelar Pemkot Semarang dari 15 September hingga 19 Desember mendatang. Dalam peluncurannya pekan lalu, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng menjanjikan bakal ada berbagai rangkaian acara seru dan menyenangkan di dalamnya.

Mengusung tema Dari Seribu Pintu, Semarang Berkisah, Agustina mengatakan, LSSFF 2025 memiliki makna sebagai ruang bagi para insan perfilman untuk dapat saling tumbuh dan menggali serta menghadirkan kekayaan sejarah dan budaya melalui cerita-cerita dari sudut kota dalam lensa film pendek.

"Film adalah industri kreatif yang efektif untuk menyampaikan pesan sejarah dan budaya. Maka, melalui LSSFF 2025 ini, kami ingin melihat bagaimana generasi muda dan kreator film menceritakan Semarang, dari Lawang Sewu hingga gang kecil di Kota Lama," ujar Agustin, sapaan akrabnya.

Kesempatan Emas untuk Sineas Lokal

Dia berjanji akan menawarkan beragam program yang bisa menjadi kesempatan emas bagi sineas-sineas lokal untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka; mulai dari forum inspirasi, workshop, screening festival, hingga malam penganugerahan.

"Setiap program kegiatan dirancang untuk memperluas akses para kreator film lokal, menghubungkan mereka dengan komunitas maupun film maker, sekaligus memberikan kesempatan kepada publik untuk menyaksikan hasil akhir karya-karya mereka," kata Agustin.

Eks Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan itu mengatakan, submisi dan seleksi LSSFF 2025 sudah bisa dilakukan sejak Minggu (21/9) hingga 30 September mendatang. Para calon peserta bisa menggali ide dan cerita sesuai tema sebelum mengikuti "Workshop Mini Lab" pada 23–25 Oktober.

"Ini akan menjadi momen berharga bagi para sineas muda untuk belajar langsung dari praktisi film pendek; momen ketika kreativitas dipertemukan pada pelatihan intensif dan aplikatif tentang storytelling, produksi, penyutradaraan, hingga distribusi film pendek dengan pendekatan lokal dan relevan," tuturnya.

Selanjutnya, "Short Film Competition" akan berlangsung mulai 1 Oktober hingga 4 November. Kompetisi ini memberikan kesempatan kepada para kreator film untuk menunjukkan hasil pemikiran, riset, dan refleksi sesuai tema festival dalam bentuk karya seni film pendek.

Karya yang lolos kemudian akan diverifikasi dan dikurasi pada 10–19 Desember, lalu masuk ruang penjurian dalam panel profesional dan juri komunitas untuk penentuan nominee dan pemenang. LSSFF 2025 akan dikuratori Haris Yuliyanto, Gerry Junus, dan Indra Prasetya.

Sementara itu, untuk jajaran juri terdiri atas para profesional yang sudah terkenal di dunia perfilman seperti Hanung Bramantyo, Monty Tiwa, Indra Yudhistira, dan Ardian Parasto.

Ekosistem Film Lokal yang Lebih Kuat 

Oya, selain kompetisi film pendek, LSSFF 2025 juga akan dimeriahkan dengan pekan pemutaran film "Semarang Film Week" yang akan berlangsung selama tiga hari, yakni pada 5-7 Desember. Pekan pemutaran film ini akan terasa klasik karena mengusung konsep layar tancap di tengah pasar malam.

Film-film terpilih akan diputarkan dalam event ini, mempertemukan penonton langsung dengan para sineasnya untuk mendiskusikan film yang diputar sekaligus menjadi gambaran dan memantik inspirasi bagi siapa pun yang berminat menggeluti dunia perfilman.

Puncaknya adalah "Malam Anugerah LSFF 2025" yang akan digelar di Gedung Ki Narto Sabdo TBRS Semarang pada 19 Desember. Selain pengumuman pemenang dan penyerahan penghargaan, Agustin mengatakan, akan ada hiburan spesial serta berbagai pameran kreatif di situ.

"LSSFF 2025 hadir tidak hanya menjadi ajang kompetisi maupun ruang edukasi sejarah dan budaya, melainkan juga wadah untuk memperkuat ekosistem industri kreatif, khususnya bidang perfilman di Indonesia," ucapnya.

Agustin berharap, LSSFF akan menjadi agenda rutin untuk melahirkan talenta-talenta baru yang mengarah pada ekosistem film lokal yang lebih kuat dan lebih hidup, berkontribusi bagi pertumbuhan film industri, serta mengantarkan Kota Semarang sebagai "kota sinema".

"Saya mengajak masyarakat, sineas, dan pencinta film untuk ikut serta menjadi bagian dari Lawang Sewu Short Film Festival. Saya percaya, festival ini merupakan jembatan menuju kesempatan lebih besar, tempat lahirnya sineas-sineas muda dan karya-karya terbaik mendapatkan pengakuan," pungkasnya. (Murjangkung/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: