BerandaPasar Kreatif
Rabu, 26 Jan 2021 12:00

Dapur Produksi Tahu Oom Shin, Pabrik Tahu Serasi Bandungan Tertua

Tampak depan toko Tahu Oom Shin Bandungan. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Tahu Oom Shin mengklaim diri sebagai pabrik tahu serasi Bandungan tertua di Kabupaten Semarang, yakni sejak 1981. Tiap hari, berkuintal-kuintal kedelai diolah menjadi tahu dan berbagai produk lainnya. Seberapa melegenda tempat ini

Inibaru.id – Keberadaan Candi Gedong Songo, Umbul Sidomukti, Legok Madu, hingga Taman Bunga Celosia, menjadikan Bandungan sebagai magnet bagi wisatawan lokal maupun nasional. Selain tempat wisata, wilayah di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, itu juga dikenal buah tangannya yang beragam.

Nggak cuma dikenal karena kelengkengnya, seperti yang dinyanyikan mendiang Didi kempot, wilayah berhawa dingin ini juga memiliki satu penganan yang wajib dijajal. Ya, tentu saja Tahu Serasi!

Kalau kamu perhatikan, sepanjang jalan dari Pasar Bandungan hingga Kawasan Candi Gedong Songo, kamu akan menemukan deretan lapak dan toko yang menjual tahu bertekstur kenyal tapi padat ini. Jumlahnya puluhan. Namun, kalau kamu takut tertipu, silakan mampir ke Tahu "Serasi" Oom Shin.

Nggak cuma membeli tahu dan olahan kedelai lainnya, di toko dengan tempat parkir yang lumayan luas ini, kamu juga bisa menyaksikan langsung proses pembuatan tahu serasi, yang bisa kamu lihat begitu memasuki toko.

Menyatu dengan Toko 

Menyediakan berbagai olahan kedelai. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Kebetulan, saat menyambangi tempat ini, toko nggak begitu ramai pengunjung, sehingga saya bisa lebih leluasa melihat dapur produksi tahu serasi Oom Shin. Saya ditemani Rukayah, istri dari pemilik toko. Perempuan ramah itu mengaku sengaja membuat tokonya menyatu dengan dapur produksi.

Penting bagi Rukayah menunjukkan kepada para pelanggan gimana tahu serasi dibuat. Karena itulah dia sengaja membuat dapur produksinya terbuka untuk dilihat siapa saja. Menurut saya, cara ini menarik, karena bisa meningkatkan level kepercayaan pelanggan.

Perlu kamu tahu, hampir sepertiga dari toko yang berlokasi di Jalan Raya Bandungan-Sumowono itu merupakan dapur produksi. Seluruh proses pembuatan tahu serasi dilakukan di situ, mulai pemasakan, penyaringan, hingga pencetakan. Semuanya bisa kita lihat langsung, tentu saja dengan menerapkan protokol kesehatan dan pengawasan langsung pengelola.

Rukayah mengatakan, sebelum pandemi pabrik Tahu Oom Shin bisa menghabiskan minimal dua kuintal kedelai mentah untuk diolah menjadi berbagai produk. Yang utama adalah tahu serasi, tapi ada juga sari kedelai dan tahu muda.

“Hari-hari biasa ya 2-2,5 kuintal. Kalau begini (masa pandemi) nggak bisa ngomong," papar Rukayah.

Perempuan 62 tahun itu menambahkan, pandemi Covid-19 juga turut berdampak pada produksi tahu serasi di tempatnya. Omzetnya menurun. Namun, dia mengaku nggak menganggapnya sebagai masalah besar dan memutuskan untuk tetap berproduksi.

"Tetap (berproduksi). Yang penting bisa mempekerjakan dan membayar anak-anak (karyawan)," kata Rukayah.

Lebih dari 40 Tahun

Potret proses pembuatan berbagai olahan kedelai. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Di depan toko, pada papan nama di bawah tulisan Tahu Oom Shin, mereka menuliskan "Sejak 1980". Tentu saja ini menjadi penanda bahwa tahu serasi tersebut telah ada sejak tahun tersebut, yang berarti sudah lebih dari 40 tahun lamanya.

Hal tersebut dibenarkan Rukayah. Dia mengatakan, pabrik tahu serasi rumahan miliknya sudah berproduksi pada 1981, sekaligus mengklaim sebagai produsen tertua di Bandungan.

“Iya, pabrik sudah 40 tahun, tapi kalau store baru dua tahun,” terangnya sembari menunjukkan bangunan toko yang memang masih tampak baru.

Dari toko kecil, Rukayah dan suami mencoba mengelola Tahu Oom Shin dengan bantuan para pekerja yang berasal dari sekitar Bandungan. Setelah kian dibanjiri pembeli, mereka pun memutuskan untuk membangun toko yang lebih besar dengan parkiran yang lebih luas. Kini, tokonya bisa menjual hingga 1.200 bungkus tahu serasi dalam sehari.

“Kalau ramai, kira-kira laku 12 ribu tahu atau 1.200 bungkus,” terang Rukayah.

Pernah Dipalsukan

Bahkan pernah dipalsukan saking tenarnya. (Inibaru.id/ Zulfa Anisah)

Ketenaran Tahu "Serasi" Oom Shin sempat dimanfaatkan oleh sejumlah oknum. Demi keuntungan pribadi, Rukayah mengatakan, sempat ada orang yang sengaja membuat tahu serasi dan menggunakan label Tahu Oom Shin dalam penjualannya.

Lantaran kasus tersebut, Rukayah dan suami pun kemudian memutuskan untuk menjual tahu serasi dengan memakai wadah polos tanpa label. Menurutnya, produk Tahu Oom Shin nggak perlu diberi label karena dia yakin dengan selera para pelanggannya.

“Sekarang polosan, nggak pakai cap (label). Kalau ada permintaan baru dikasih cap,” terangnya.

Saat ini, Tahu Oom Shin memang telah berubah. Dari produsen kecil-kecilan, dapur produksinya kini semakin megah dengan mampu mempekerjakan hingga 15 karyawan. Dari bukan apa-apa, tahu serasi kini juga menjadi buah tangan paling khas di Bandungan.

Kalau kamu sedang berwisata ke Bandungan, jangan lupa mencicipi tahu serasi, ya! Dijamin berkesan dan membuatmu pengin kembali! Ha-ha. (Zulfa Anisah/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: