Inibaru.id - Sekarang orang-orang mungkin lebih mengenal Eko Budiono sebagai seniman yang mahir menciptakan lukisan-lukisan dari media pelepah pisang kering. Tapi, sebelum sampai pada titik ini, lelaki yang juga kerap disapa Inggit Art itu hanyalah sosok biasa yang kebetulan gemar menggambar.
Eko, pada masa sebelum pandemi Covid-19 melanda, adalah seorang karyawan sebuah pabrik. Saat wabah itu menghancurkan roda perekonomian banyak perusahaan, Eko pun terkena imbasnya. Pabriknya terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan tidak memberikan pesangon kepada pekerjanya.
Itu adalah masa-masa sulit bagi Eko. Dalam keadaan menganggur, dia kembali lagi menekuni hobinya yaitu menggambar. Pada 2020, warga Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak itu membulatkan tekad menekuni bidang seni lukis dengan berbagai media.
Namun, akhirnya Eko hanya fokus pada satu media lukis saja, yaitu pelepah pisang kering. Kebanyakan yang dia bikin adalah sketsa wajah dan pemandangan pada media dengan berbagai ukuran mulai dari 40x60 sentimeter hingga 110x90 sentimeter.
Berkat Tetangga dan Media Sosial
Lukisan dari pelepah pisang ini tentunya berbeda dengan lukisan pada umumnya yang menggunakan kanvas dan cat. Tapi, keunikan tersebut awalnya tidak banyak orang yang tahu. Eko menceritakan, dulu hanya satu orang, kemudian dua dan tiga orang berdatangan ke rumahnya karena penasaran.
"Justru yang melihat duluan tetangga. Pas saya buat lukisan, banyak orang tertarik dan minta dibuatkan," katanya.
Selain peran tetangga, media sosial juga turut membantunya dalam melakukan promosi karya. Via laman di Facebook dan membagikan di grup jual beli, lukisan dari pelepah pisang kering itu semakin dikenal. Menurutnya, orang-orang paling menyukai lukisan gambar tokoh terkenal, terbukti dari ribuan like yang menyerbu unggahannya.
Kini, jika ada orang yang ingin memesan karyanya, mudah saja. Tinggal kirimkan gambar yang ingin direka ke pesan pribadi maupun Facebook milik Inggit Art. Eko mengaku, sekarang dia mulai kewalahan lantaran daftar pesanan kian panjang.
"Wah kalau dihitung-hitung sejak awal ya, sudah ada ratusan lukisan yang saya buat," ujarnya.
Dia yang sekarang sudah mulai bekerja lagi sebagai karyawan pabrik pun mesti pandai membagi waktu. Di pagi dan siang hari, Eko menjalankan peran sebagai pekerja, setelahnya dia akan sibuk menjadi seniman lukisan spesialis pelepah pisang. Hm, sungguh membanggakan!
Apa yang dijalani Eko sekarang mungkin menjadi idaman sebagian anak muda ya? Bayangkan saja, selain memiliki pekerjaan dengan menjadi karyawan, Eko juga masih sempat menjalankan hobinya. Beruntungnya lagi, hobi tersebut bisa menghasilkan cuan. Semoga kamu terinspirasi ya, Millens! (Ayu Sasmita/E10)