BerandaPasar Kreatif
Sabtu, 20 Okt 2023 14:00

Cerita Inggit Art Hasilkan Cuan dari Hobi Menggambar

Berbagai sketsa wajah karya Inggit Art. Dibuat dari potongan-potongan pelepah pisang yang ditempel di atas papan triplek. (Inibaru.id/ Ayu Sasmita)

Berbekal kemahiran menggambar serta ketekunan, Inggit Art sukses menjadi seniman yang menghasilkan gambar menggunakan media pelepah pisang kering. Karena unik, banyak daftar pesanan lukisan yang sudah menunggu untuk dikerjakan.

Inibaru.id - Sekarang orang-orang mungkin lebih mengenal Eko Budiono sebagai seniman yang mahir menciptakan lukisan-lukisan dari media pelepah pisang kering. Tapi, sebelum sampai pada titik ini, lelaki yang juga kerap disapa Inggit Art itu hanyalah sosok biasa yang kebetulan gemar menggambar.

Eko, pada masa sebelum pandemi Covid-19 melanda, adalah seorang karyawan sebuah pabrik. Saat wabah itu menghancurkan roda perekonomian banyak perusahaan, Eko pun terkena imbasnya. Pabriknya terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal dan tidak memberikan pesangon kepada pekerjanya.

Itu adalah masa-masa sulit bagi Eko. Dalam keadaan menganggur, dia kembali lagi menekuni hobinya yaitu menggambar. Pada 2020, warga Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak itu membulatkan tekad menekuni bidang seni lukis dengan berbagai media.

Namun, akhirnya Eko hanya fokus pada satu media lukis saja, yaitu pelepah pisang kering. Kebanyakan yang dia bikin adalah sketsa wajah dan pemandangan pada media dengan berbagai ukuran mulai dari 40x60 sentimeter hingga 110x90 sentimeter.

Berkat Tetangga dan Media Sosial

Inggit Art mengunggah setiap karyanya di media sosial. (Inibaru.id/ Ayu Sasmita)

Lukisan dari pelepah pisang ini tentunya berbeda dengan lukisan pada umumnya yang menggunakan kanvas dan cat. Tapi, keunikan tersebut awalnya tidak banyak orang yang tahu. Eko menceritakan, dulu hanya satu orang, kemudian dua dan tiga orang berdatangan ke rumahnya karena penasaran.

"Justru yang melihat duluan tetangga. Pas saya buat lukisan, banyak orang tertarik dan minta dibuatkan," katanya.

Selain peran tetangga, media sosial juga turut membantunya dalam melakukan promosi karya. Via laman di Facebook dan membagikan di grup jual beli, lukisan dari pelepah pisang kering itu semakin dikenal. Menurutnya, orang-orang paling menyukai lukisan gambar tokoh terkenal, terbukti dari ribuan like yang menyerbu unggahannya.

Eko Budiono membuat lukisan pelepah pisang kering pesanan pelanggannya. Aktivis itu ia lakukan saat waktu luang dan sepulang dari kerja. (Inibaru.id/ Ayu Sasmita)

Kini, jika ada orang yang ingin memesan karyanya, mudah saja. Tinggal kirimkan gambar yang ingin direka ke pesan pribadi maupun Facebook milik Inggit Art. Eko mengaku, sekarang dia mulai kewalahan lantaran daftar pesanan kian panjang.

"Wah kalau dihitung-hitung sejak awal ya, sudah ada ratusan lukisan yang saya buat," ujarnya.

Dia yang sekarang sudah mulai bekerja lagi sebagai karyawan pabrik pun mesti pandai membagi waktu. Di pagi dan siang hari, Eko menjalankan peran sebagai pekerja, setelahnya dia akan sibuk menjadi seniman lukisan spesialis pelepah pisang. Hm, sungguh membanggakan!

Apa yang dijalani Eko sekarang mungkin menjadi idaman sebagian anak muda ya? Bayangkan saja, selain memiliki pekerjaan dengan menjadi karyawan, Eko juga masih sempat menjalankan hobinya. Beruntungnya lagi, hobi tersebut bisa menghasilkan cuan. Semoga kamu terinspirasi ya, Millens! (Ayu Sasmita/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024