BerandaPasar Kreatif
Sabtu, 20 Apr 2018 09:33

Harapan Keuntungan dari Ikan Sidat di Kampung Sidat

Kolam ikan sidat di Kampung Sidat (purwantojil.blogspot.com)

Ikan sidat menjadi bisnis utama di Kampung Sidat di Desa Singasari, Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah. Ikan ini mendatangkan omzet puluhan juta bagi para pembudidaya. Luar biasa!

Inibaru.id – Pernah mendengar Kampung Sidat? Kampung di Desa Singasari, Kecamatan Karanglewas, Banyumas, Jawa Tengah ini merupakan pusat budidaya ikan sidat. Meski baru dicanangkan Bupati Banyumas Achmad Husen pada Maret 2016, namun budidaya ikan sidat ini pelan-pelan berkembang.

Dikutip dari laman dunia-perairan.com, ikan sidat yang memiliki nama latin Anguilla spp ini merupakan ikan air tawar dengan panjang tubuh sekitar 50-125 cm. Bentuk tubuhnya sekilas mirip belut, bulat memanjang, namun terdapat sirip kecil di dada dan belakang kepalanya.

Ada enam jenis ikan sidat di Indonesia, namun hanya dua jenis yang sering dibudidayakan yaitu sidat kembang (Anguilla marmorata) dan sidat anjing (Anguilla bicolor).

Baca juga:
Dari Mendong ke Kerajinan Tangan Eksotis
Kue dan Batik, Hasil Olahan Mangrove yang Ciamik

Pembibitan ikan sidat di Desa Singasari dilakukan oleh Kelompok Tani Pelajar dan Mahasiswa (KTPM). Dari hasil pembibitan ini, Banyumas baru menghasilkan 1-1,5 ton dari target minimal 5 ton. Jadi, peluang pemasaran ikan sidat pun masih cukup bagus.

Budidaya ikan sidat di Kampung Sidat nggak hanya dilakukan petani saja, namun juga oleh berbagai kalangan profesi. Pemerintah Kabupaten Banyumas bekerja sama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pernah memberi pelatihan pada masyarakat. Selain dengan pelatihan, pemerintah juga mendukung dengan memberikan bibit sidat untuk warga maupun ditebar ke sungai tiap tahun.

Dilansir dari trobos.com, Giyono, seorang peternak sidat, mengaku bisa mendapatkan omzet Rp 23 juta per tahun dari satu kolam saja. Omzet terus didapatkannya dengan menjadi penyedia bibit bagi sejumlah pembudidaya yang tersebar di Banyumas, Purworejo, Wonosobo, Klaten, Pemalang, Surabaya, Bogor, dan daerah lain. Dengan suplai sekitar 3-4 kuintal per bulan, Giyono membagi bibit sidat ke dalam tiga ukuran.

Baca juga:
Ide Kreatif Desta yang Lahirkan Mi Ongklok Instan
Mereka Menyulap Perca Jadi Keset dan Cempal

“Ada yang 1 kg isinya 300 ekor, 100 ekor, dan 40 ekor. Yang isi 300 ekor dibanderol Rp 550 ribu, 100 ekor Rp 350 ribu, sementara yang 40 ekor Rp 250 ribu,” jelas Giyono.

Jika tertarik membudidayakan ikan sidat, kamu bisa membeli bibitnya di kampung ini. Baik untuk dijual atau dikonsumsi sendiri, ikan sidat memiliki kandungan gizi yang baik. Hati ikan sidat mengandung vitamin A 15 ribu IU/100 gram, jauh lebih tinggi ketimbang mentega yang mengandung1.900 IU/gram.

Sudah untung, sehat pula. Mau mencoba, Millens? (IB15/E02)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024