BerandaPasar Kreatif
Kamis, 8 Mar 2023 10:12

Beternak Burung Falk; Ubah Hobi Menjadi Usaha Sampingan

Berawal dari hobi, pemuda asal Kabupaten Pati ini sukses meraup cuan dari kegemarannya merawat burung falk. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Berawal dari hobi, Nafis kini menjadikan beternak burung falk sebagai usaha sampingan dengan cuan jutaan rupiah per bulan. Tertarik mencobanya?

Inibaru.id - Nafis Nurul Fajri bukanlah pemain baru di dunia breeding burung hias. Hobi ini sudah digeluti lelaki asal Kabupaten Pati, Jawa Tengah tersebut sejak duduk di bangku SMP. Kala itu, dia beternak kenari dan lovebird, yang kemudian dijualnya seharga Rp30 ribu per ekor.

Namun, dia kadang masih nggak menyangka hobi memelihara burung yang digelutinya itu bakal menghasilkan pundi-pundi rupiah yang lumayan besar. Saat ini, dari berjualan burung, Nafis mengaku mampu memperoleh penghasilan jutaan rupiah dalam sebulan.

Adalah burung falk yang saat ini menjadi "komoditas" lelaki 24 tahun tersebut. Perjumpaan Nafis dengan parkit asal Australia terjadi pada 2019. Kala itu, karena penasaran dengan harganya yang lumayan mahal, dia pun memutuskan membeli sepasang anakan falk dari seorang peternak di Pati.

"Apaan sih, burung kayak gitu kok mahal banget!" kata Nafis mengulang apa yang dipikirkannya saat kali pertama melihat burung yang sekilas mirip kakaktua berukuran mini tersebut.

Perjumpaan dengan burung berjambul yang memiliki "tompel" berwarna orange kemerahan di pipinya ini rupanya berhasil memikat hati Nafis. Keinginan menernakkan si paruh bengkok itu kian besar setelah dia mengetahui harga jual falk yang sangat menggiurkan.

“Walau burung falk mahal, peminatnya cukup banyak," kata Nafis yang ditemui Inibaru.id di kandangnya yang beralamat di Desa Ngemplak Kidul, Kecamatan Margoyoso, belum lama ini.

Sepasang burung cantik berjambul dengan harga jutaan rupiah ini terlihat serasi, ya? (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Pada tahun yang sama, dia memutuskan untuk fokus beternak falk di belakang rumahnya. Nafis memanfaatkan kandang bekas lovebird yang sudah nggak terpakai untuk "menggandakan" sepasang falk yang dibelinya hingga berpinak-pinak.

"Sekarang saya sudah punya 12 pasang indukan falk," terang pemuda yang masih tercatat sebagai mahasiswa di sebuah kampus swasta di Pati tersebut, bangga.

Dalam sebulan, sekarang ini Nafis mengaku bisa menjual 4-5 ekor anakan falk. Untuk harganya, falk tompel berusia tiga bulan dia banderol Rp350 ribu hingga Rp400 ribu per ekornya. Sepasang falk tompel, lanjutnya, dimahar Rp1 juta, sedangkan falk white face (tanpa tompel) dihargai Rp650 ribu.

"Kalau ditotal lumayan dapatnya. Alhamdulillah, bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sekaligus bayar kuliah," ujar lelaki bertubuh jangkung ini, semringah.

Sempat Ditentang Orang Tua

Nafis sedang memberi pakan burung ternak kesayangannya. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Awal-awal memutuskan beternak burung dalk, Nafis mengaku sempat ditentang orang tuanya. Mereka menentang karena mengira burung yang secara internasional dikenal sebagai Kokatil (Cockatiel) ini hanyalah piaraan yang harga jualnya nggak seberapa.

“Dulu sering di-cengin, burung apa sih yang kamu rawat, emang laku? Barulah setelah tahu potensi burung falk yang bisa dijual dengan harga mahal, orang tua memutuskan mendukung, bahkan ikut merawat,” ujar Nafis, lalu tertawa.

Menurutnya, ternak burung falk adalah bisnis sampingan yang menjanjikan. Selain perawatan burung yang mudah, waktu yang diperlukan untuk mengurusi usaha ini juga nggak besar, jadi bisa disambi kuliah atau bekerja.

"Paling-paling sekitar satu jam (untuk mengurusi burung) tiap pagi, start pukul 06.00. Setelah itu bisa ditinggal untuk aktivitas lain,” beber Nafis.

Sementara, untuk penjualan, Nafis memanfaatkan media sosial sebagai media promosi, misalnya dengan masuk komunitas Facebook, Instagram, atau Whatsapp. Terus, agar pembeli lebih tertarik, dia juga membuat kanal khusus di Youtube berisikan edukasi budi daya burung falk.

"Kunci beternak burung falk ini adalah kesabaran, ketelitian, dan keberanian; di samping pemahaman yang baik akan karakter burung ini," tandasnya.

Kesabaran, ketelitian, dan keberanian. Catat dulu, deh! (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: