BerandaPasar Kreatif
Sabtu, 1 Nov 2024 17:11

Bank Sampah Ganis Mulyo: Kelola Limbah, Konversi Jadi Rupiah

Bank Sampah Ganis Mulyo mampu menghasilkan uang dari pengelolaan limbah rumah tangga di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Melalui Bank Sampah Ganis Mulyo, warga Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus nggak hanya mampu mengelola sampah dengan baik, tapi juga membuatnya bernilai ekonomi.

Inibaru.id - Memperhatikan lingkungan dan menggali potensi yang ada menjadi latar belakang berdirinya Bank Sampah Ganis Mulyo di Kabupaten Kudus. Dengan semangat bergotong-royong, bank sampah kepunyaan warga Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae ini telah menjadi andalan untuk pengelolaan sampah di sana.

Nggak hanya mengelola, limbah rumah tangga tersebut bahkan mampu dikonversi hingga menjadi pendapatan yang cukup menjanjikan. Sampah yang hanya berakhir di tempat pembuangan dan menjadi sumber penyakit saat dibiarkan menumpuk kini sudah nggak ada lagi.

Hal ini berkat ide yang dicetuskan Munaji, warga setempat yang kini menjabat sebagai Pembina Bank Sampah Ganis Mulyo. Laiknya bank konvensional, limbah-limbah rumah tangga ini dikelola dengan sistem tabungan. Nasabahnya adalah warga. Setelah menyetor, sampah ditimbang, lalu dicatat di buku tabungan.

"Jika uang sudah terkumpul, nasabah bisa menarik uang tabungan tersebut," terang Munaji saat dihubungi Inibaru.id belum lama ini. "Saat ini kami sudah punya lebih dari 200 nasabah sampah."

Organik dan Anorganik

Pengunjung datang ke Bank Sampah Ganis Mulyo untuk belajar pengolahan sampah dan literasi lingkungan. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Munaji mengungkapkan, sampah yang disetorkan adalah limbah organik dan anorganik. Untuk limbah anorganik, selain plastik bekas, mereka juga menerima kardus, besi, minyak jelantah, dan lain-lain. Sementara, untuk sampah organik biasanya berasal dari sisa makanan.

"Untuk sampah organik, nantinya diolah menjadi eco-enzyme atau pupuk kompos yang biasa diberikan untuk pengunjung atau dijual kembali," terangnya.

Menurut Munaji, partisipasi masyarakat Desa Gondangmanis patut diacungi jempol. Setiap tahun, dia mengaku rata-rata bisa mencairkan tabungan antara Rp15 juta hingga Rp20 juta yang didapatkan dari hasil penjualan sampah seberat 10-20 ton.

"Tabungan terbanyak ada yang mencapai sejuta hingga dua juta rupiah dari sampah yang disetorkan sati nasabah dalam setahun," kata Munaji. "Mereka rutin menyetorkan sampah tiap Minggu, antara pukul 09.00-11.00 WIB."

Referensi Edukasi Lingkungan

Bank Sampah Ganis Mulyo mendapatkan prediksi Proklim Lestari dari Kementerian Lingkungan Hidup. (Inibaru.id/ Sekarwati)

Berkat pengelolaan yang baik, Munaji menambahkan, Bank Sampah Ganis Mulyo kini telah menjadi salah satu referensi edukasi lingkungan dari berbagai lembaga pendidikan, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Nggak hanya dari sekitar Kudus, tapi juga dari luar kota.

"Dari luar kota ada dari Semarang, Magelang, dan lain-lain. Mereka sering datang untuk belajar tata cara pengelolaan sampah dan memahami literasi lingkungan di Bank Sampah Ganis Mulyo. Kadang juga ada tamu dari dinas lingkungan untuk sharing tentang gimana mengolah sampah," paparnya.

Munaji menambahkan, karena pencapaian dalam pelestarian lingkungan inilah bank sampah yang juga tergabung dalam Program Kampung Iklim (Proklim) itu kini mendapatkan penghargaan Proklim Lestari oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) RI.

"Saya berharap, prestasi tersebut membuat kami bisa terus menyalurkan ilmu dan pengetahuan kepada masyarakat yang ingin belajar melestarikan lingkungan," tutupnya.

Keren banget, nih! Nah, buat kamu yang pengin belajar tentang managemen lingkungan, boleh banget datang ke Bank Sampah Ganis Mulyo ya! (Sekarwati/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: