BerandaKulinary
Selasa, 26 Nov 2018 15:00

Wujud Syukur Masyarakat Loram Kulon dalam Sebungkus Nasi Kepel

Tandu nasi kepel saat acara Festival Ampyang Maulid di Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kudus. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Nggak cuma memiliki tradisi Ampyang Maulid setiap Maulid Nabi, warga Loram Kulon juga punya kuliner khas saat tradisi itu berlangsung. Makanan itu adalah nasi kepel yang merupakan bentuk rasa syukur warga Loram atas rezeki yang mereka terima.

Inibaru.id – Selasa (20/11/2018) lalu masyarakat Desa Loram Kulon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus menggelar tradisi Festival Ampyang Maulid. Tradisi ini diadakan setiap 12 Rabiul Awal untuk memperingati Maulid Nabi. Namun, ada yang unik dari tradisi ini yakni kehadiran nasi kepel khas Loram.

Nasi kepel memang lekat dengan tradisi Ampyang Maulid. Bisa dikatakan, nasi kepel adalah guest star tradisi tersebut karena nasi kepel inilah yang bakal diperebutkan pengunjung di pengujung acara.

Nasi kepel khas Loram Kulon dibungkus menggunakan daun jati dan iikat bersama lauk botok tahu. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

Bila dimakan, nasi kepel sebenarnya nasi biasa. Hanya saja, penyajiannya berbeda yakni dibungkus daun dan berbentuk menyerupai bulatan. Nasi tersebut biasanya dibungkus dengan daun jati atau daun pisang.

Nasi itu dijuluki nasi kepel karena cara membuatnya dengan dikepel. Dalam bahasa Jawa, kepel berarti meremas sesuatu dan membentuknya seperti bola.

Nasi kepel nggak disajikan sendirian. Masyarakat Loram Kulon bisanya menyajikannya dengan botok tahu yang juga dibungkus dedaunan.

Salah seorang warga Loram Kulon Noor Rosidah mengatakan, isi botok tahu itu berbeda-beda sesuai dengan selera dan kemampuan si pembuat.

Botok tahu dicampur dengan bandeng yang dijadikan lauk pendamping nasi kepel. (Inibaru.id/ Ida Fitriyah)

“Biasanya botok tahu dicampur lauk. Macem-macem sih tapi biasanya botok tahu dicampur daging kerbau yang dipotong kotak-kotak,” ujar perempuan yang kerap disapa Rosi itu.

Saat tradisi Ampyang Maulid, warga Loram biasanya akan diminta menyediakan nasi ini. Setiap rumah akan membuat nasi kepel dan selanjutnya dikumpulkan di Masjid Wali At-taqwa Loram Kulon untuk disatukan dalam tandu Ampyang.

Dulu, nasi kepel ini hanya akan dibawa ke masjid dan didoakan. Setelah itu, nasi dibagikan kepada pengunjung masjid. Namun, sekarang nasi kepel itu dihias beraneka rupa dan diarak dari Lapangan Sepak Bola Loram Wetan ke Masjid Wali At-taqwa.

Pengunjung festival Ampyang Maulid antusias berebut nasi kepel. (Inibaru.id/ Ikhwan S)

“Pas aku kecil, nasi kepel dibawa anak-anak kecil dari musala tempat ngaji ke masjid. Terus nasinya didoain dan dimakan bareng sambil dibagikan pengunjung yang ada di masjid,” lanjut Rosi.

Nggak hanya saat Ampyang Maulid, nasi kepel juga biasa dijadikan bentuk syukur masyarakat Loram Kulon, Millens. Warga yang melakukan syukuran bakal membuat nasi kepel ini dan dibawa ke masjid untuk didoakan. Serupa dengan tradisi Ampyang, nasi kepel itu akan diberikan kepada pengunjung masjid.

“Kalau ada hajat, terus ada syukuran atau bancakan, mereka buat nasi kepel. Dibawa ke masjid. Didoakan di sana. Nanti nasi kepelnya dibagikan ke warga lagi, ke jamaah masjid,” ungkap perempuan berusia 23 tahun itu.

Dengan nasi kepel, warga Loram Kulon menunjukkan rasa syukur mereka. Kalau di tempatmu, ada tradisi makanan semacam ini nggak? (Ida Fitriyah/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Rampcheck DJKA Rampung, KAI Daop 4 Semarang Pastikan Layanan Aman dan Nyaman Jelang Nataru

4 Des 2025

SAMAN; Tombol Baru Pemerintah untuk Menghapus Konten, Efektif atau Berbahaya?

4 Des 2025

Ketua DPRD Jateng Sumanto Resmikan Jalan Desa Gantiwarno, Warga Rasakan Perubahan Nyata

4 Des 2025

Cara Bikin YouTube Recap, YouTube Music Recap, dan Spotify Wrapped 2025

5 Des 2025

Data FPEM FEB UI Ungkap Ribuan Lulusan S1 Putus Asa Mencari Kerja

5 Des 2025

Terpanjang dan Terdalam; Terowongan Bawah Laut Rogfast di Nowegia

5 Des 2025

Jaga Buah Hati; Potensi Cuaca Ekstrem Masih Mengintai hingga Awal 2026!

5 Des 2025

Gajah Punah, Ekosistem Runtuh

5 Des 2025

Bantuan Jateng Tiba di Sumbar Setelah 105 Jam di Darat

5 Des 2025

Warung Londo Warsoe Solo, Tempat Makan Bergaya Barat yang Digemari Warga Lokal

6 Des 2025

Forda Jateng 2025 di Solo, Target Kormi Semarang: Juara Umum Lagi!

6 Des 2025

Yang Perlu Diperhatikan Saat Mobil Akan Melintas Genangan Banjir

6 Des 2025

Tiba-Tiba Badminton; Upaya Cari Keringat di Tengah Deadline yang Ketat

6 Des 2025

Opak Angin, Cemilan Legendaris Solo Khas Malam 1 Suro!

6 Des 2025

Raffi Ahmad 'Spill' Hasil Pertemuan dengan Ahmad Luthfi, Ada Apa?

6 Des 2025

Uniknya Makam Mbah Lancing di Kebumen, Pusaranya Ditumpuk Ratusan Kain Batik

7 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: