BerandaKulinary
Kamis, 5 Jun 2024 17:00

Veskop: Tempat Ngopi Murah di Tepi Sawah di Pati

Titik kumpul untuk ngopi sambil menikmati view sawah bersama Veskop. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Menu di Veskop dibanderol antara Rp3.000 sampai Ro5.000, menjadikannya sebagai tempat ngopi murah di Pati yang wajib kamu coba

Inibaru.id - Kegemaran anak muda nongkrong di area persawahan Desa Tendas, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, membuat Hendra Irawan kepikiran untuk mendirikan sebuah kedai kopi di tempat itu setahun lalu. Keputusan ini rupanya tepat, karena usahanya tersebut kini mulai berbuah manis.

Setiap sore hingga malam, kedainya hampir nggak pernah sepi pengunjung. Selain lokasinya yang strategis, kedai yang acap dikunjungi pembeli dari luar Tayu itu selalu ramai karena konsepnya unik. Didirikan di atas skuter klasik, dia menamai "kedai" uniknya itu Veskop, singkatan dari "Vespa Kopi".

Hendra mengklaim, di Tayu, konsep berjualan kopi di atas vespa memang belum lazim, baru dia yang melakukannya. Itulah yang membuat orang-orang penasaran, lalu memutuskan untuk datang. Selain itu, menu kopi yang ditawarkan juga variatif, mulai dari kopi tubruk hingga sasetan.

"Kebanyakan pelanggan pesannya kopi sasetan, sih!" jawab Hendra diiringi tawa ketika Inibaru.id bertanya tentang menu favorit di Veskop, belum lama ini. "Yang pesan produk kopi tubruk cuma beberapa orang, biasanya memang para penyuka kopi."

Harga yang Bersahabat

Harga menu kopi di Veskop sangat murah meriah, bukan? (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Setiap hari, menjelang pukul 16.00 WIB biasanya Hendra telah menata peralatan kopi di atas skuter, lalu menggelar beberapa tikar plastik di pinggir jalan. Nggak lama kemudian, para pembeli akan mulai berdatangan untuk memilih menu, lalu segera mencari tempat duduk favorit mereka.

"Mereka (pembeli) biasanya datang untuk nonton sunset di sawah bareng taman-teman, dari remaja sampai dewasa," terangnya. "Nongkrong di sini tuh bujetnnya ramah di kantong, lo!"

Hendra nggak asal bicara. Veskop memang menyediakan aneka menu yang harganya terbilang murah, yakni berkisar antara Rp3.000 hingga Rp5.000 saja. Ini pulalah yang membuat peminat Veskop begitu besar.

“Saya sering ngobrol sama pelanggan, banyak yang dari luar Tayu. Bahkan, teman-teman saya dari Kendal juga pernah mampir ke Veskop,” aku Hendra.

Jadi Rekomendasi 

Suasana pelanggan yang sedang memesan Veskop. (Inibaru.id/ Rizki Arganingsih)

Dalam setahun terakhir, Veskop perlahan mulai menjadi bagian nggak terpisahkan dari anak muda di Tayu. Dea misalnya, telah lama merekomendasikan kedai kopi ini kepada teman-temannya kalau pengin nongkrong sore di Tayu.

“Tempatnya adem, pemandangannya bagus, penjualnya juga ramah. Recommended sih buat yang mau ngopi on budget dengan pemandangan yang cantik,” ujar perempuan 18 tahun tersebut.

Hal itu segera diamini Hanum dan Belinda, teman-teman Dea yang juga sering ke Veskop. Hanum mengatakan, perpaduan antara konsep vespa dan kopi memang sungguh menarik. Belinda pun sepakat. Namun, dia sedikit menyayangkan karena sedikitnya menu makanan yang ditawarkan.

“Saran saja sih, mungkin bisa ditambah menu makanan seperti gorengan atau camilan lain biar lebih variatif,” tandasnya.

So, buat kamu yang pengin merasakan sensasi ngopi murah di tepi sawah, nggak ada salahnya datang ke sini ya, Millens! (Rizki Arganingsih/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Cantiknya Deburan Ombak Berpadu Sunset di Pantai Midodaren Gunungkidul

8 Nov 2024

Mengapa Nggak Ada Bagian Bendera Wales di Bendera Union Jack Inggris Raya?

8 Nov 2024

Jadi Kabupaten dengan Angka Kemiskinan Terendah, Berapa Jumlah Orang Miskin di Jepara?

8 Nov 2024

Banyak Pasangan Sulit Mengakhiri Hubungan yang Nggak Sehat, Mengapa?

8 Nov 2024

Tanpa Gajih, Kesegaran Luar Biasa di Setiap Suapan Sop Sapi Bu Murah Kudus Hanya Rp10 Ribu!

8 Nov 2024

Kenakan Toga, Puluhan Lansia di Jepara Diwisuda

8 Nov 2024

Keseruan Pati Playon Ikuti 'The Big Tour'; Pemanasan sebelum Borobudur Marathon 2024

8 Nov 2024

Sarapan Lima Ribu, Cara Unik Warga Bulustalan Semarang Berbagi dengan Sesama

8 Nov 2024

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024