BerandaKulinary
Senin, 22 Des 2024 08:40

Tahu Campur Pak Slamet, Pemadam Kelaparan Andalan di Pasar Sumowono

Tahu Campur Pak Slamet di Pasar Sumowono, Kabupaten Semarang. (Inibaru.id/Arie Widodo)

Eksis sejak 1996, pedagang dan pembeli di Pasar Sumowono kerap kali mengandalkan Tahu Campur Pak Slamet untuk sarapan atau makan siang.

Inibaru.id – Meski terkenal dengan komoditas utama yaitu sayur-mayur segar khas Kecamatan Sumowono, bukan berarti kamu nggak bisa menemukan kuliner maknyus di Pasar Sumowono. Salah satu yang cocok untuk kamu coba adalah Tahu Campur Pak Slamet.

Berada persis di dalam gang Pasar Sumowono yang berlokasi di belakang Terminal Sumowono, warung makan Tahu Campur Pak Slamet bisa kamu kenali dengan keberadaan sepeda motor 2 tak klasik Suzuki RC 100. Slamet memilikinya sejak 1997 alias 27 tahun yang lalu. Namun, usia kendaraan "keramat" itu masih kalah dengan lamanya Slamet berjualan. Usaha kuliner khas Magelang ini sudah dijalankannya setahun sebelum membeli sepeda motor vintage itu.

“Kendaraan ini menemani saya sejak dari nol. Dulu saya jualan keliling pasar dan sekitarnya dengan gerobak sebelum akhirnya menetap di sini pada 2018. Sejak jualan di sini, saya selalu membawa bahan-bahan dagangan saya dengan sepeda motor tersebut,” kenang Slamet yang sudah berusia 50 tahun tersebut, Kamis (19/12/2024).

Laki-laki yang setia dengan rambut gondrong dikucir dan brewok tebal ini mengaku mendapatkan resep tahu campur dari ayahnya, orang asli Magelang. Resep ini juga dia bagi dengan istrinya yang nggak pernah bosan menemaninya berjualan sejak awal.

Jam terbang mereka dalam pertahucampuran jelas nggak diragukan. Terang saja, keduanya cekatan meracik potongan tahu, bakwan, kol, seledri, dan kecambah yang disiram bumbu kacang giling dan kuah tahu campur dengan rasa yang khas.

Warung Tahu Campur Pak Slamet dengan sepeda motor RC100 klasik yang ada di depannya. (Inibaru.id/Arie Widodo)

Pesanan saya selesai dengan cepat. Tapi, cerita Slamet belum tamat. Di sela-sela obrolan, dia bilang saya beruntung karena masih kebagian padahal sudah pukul 15.00 WIB. Biasanya, dagangannya ludes nggak lama setelah jam makan siang. Cukup singkat ya waktu operasionalnya, mengingat baru buka pukul 09.00 WIB.

“Karena faktor usia, saya hanya bisa menyediakan 60-70 porsi saja per hari. Makanya cepat habis. Kalau dulu bisa menyiapkan sampai 100,” lanjutnya.

Dalam setahun terakhir, putra Pak Slamet juga membuka warung tahu campur di dekat dengan pertigaan Sumowono. Untuk membedakan dengan tahu campur miliknya, warung anaknya diberi nama Tahu Campur Pak Slamet Brengos, merujuk pada brewok yang jadi ciri khas Pak Slamet.

“Rasanya sama dengan yang ada di sini. Itu ciri khas dari tahu campur yang kami buat,” pungkasnya.

Jadi penasaran nggak nih dengan rasa Tahu Campur Pak Slamet di Sumowono, Kabupaten Semarang ini? Apalagi, harganya murah banget, yaitu Rp10 ribu per porsi. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Tahu Campur Pak Slamet, Pemadam Kelaparan Andalan di Pasar Sumowono

22 Des 2024

Mulai 1 Januari 2025, Pendakian Rinjani Akan Ditutup 3 Bulan

22 Des 2024

Mengapa Ban Sepeda Motor Baru Ada 'Rambutnya'?

22 Des 2024

Ekonomi Makin Sulit, Suami Stres Makin Rentan Lakukan KDRT

22 Des 2024

Mengagumi Indahnya Senja di Dusun Sumurup Rawa Pening

22 Des 2024

Serunya Wisata Kano di Kawasan Mangrove Baros Bantul, Yogyakarta

22 Des 2024

Makna Potongan Bambu di Nisan-Nisan Makam di Sumowono Kabupaten Semarang

23 Des 2024

Mengakhiri Tahun 2024 dengan Mendaki, Ini Hal yang Harus Kamu Perhatikan

23 Des 2024

Me Time: Hak yang Berubah Jadi Barang Mewah bagi Ibu

23 Des 2024

Kala Siang Hari Jadi Lebih Pendek di Islandia saat Musim Dingin

23 Des 2024

Pemprov Jateng Peringati Hari Ibu ke-96, Teguhkan Peran Setara Perempuan

23 Des 2024

Aman, Ini Tiga Barang yang Dipastikan Nggak Akan Terkena PPN 12 Persen

23 Des 2024

Polda Jateng Periksa Senjata Anggota, Buntut Penembakan Siswa SMK hingga Tewas

24 Des 2024

Event Tari Gagal, Penyelenggara Dilaporkan Ke Polda Jateng

24 Des 2024

Mi Dadat Pak Karnan, Legenda Kuliner di Jekulo, Kudus

24 Des 2024

Pemkot Fukushima Jepang bakal Sebar Identitas Pembuang Sampah Sembarangan

24 Des 2024

Sementara di Jabodetabek, Minyak Jelantah Bisa Ditukar dengan Uang di Pertamina

24 Des 2024

'Brain Rot' di Kalangan Gen Alpha, Sebuah Fenomena dan Dampaknya

24 Des 2024

Wisatawan di Jateng Diprediksi Capai 6,4 Juta Selama Libur Nataru

24 Des 2024

Uang Palsu dari UIN Makassar Diklaim Bisa Masuk ATM, Benarkah?

24 Des 2024