BerandaKulinary
Minggu, 7 Jan 2023 10:04

Rames Bungkus Bobotsari, Makanan Sederhana dari Purbalingga yang Bikin Kangen

Rames bungkus legendaris di Bobotsari, Purbalingga. (Lensapurbalingga/Laksa Tiar Makmuria)

Siapa sangka, banyak orang yang kangen dengan nikmatnya rames bungkus yang dijual di depan emperan toko di Kecamatan Bobotsari, Purbalingga. Rames bungkus ini bahkan dianggap sebagai salah satu kuliner legendaris di sana, lo.

Inibaru.id – Kalau kamu mampir ke Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sempatkan diri untuk mencicipi penganan unik yang ada di sana. Salah satunya adalah rames bungkus alias rasbun yang banyak dicari di Kecamatan Bobotsari.

Dari namanya saja, kita sudah mahfum kalau penganan ini hanyalah nasi rames biasa. Tapi, rames ini dijual sudah dalam bentuk dibungkus. Salah satu penjualnya yang cukup legendaris adalah Rushadi, laki-laki berusia 75 tahun yang berasal dari Desa Kalapacung.

Saat ditemui di lokasinya berjualan, yaitu Jalan Sersan Sayun, Rushadi mengaku terbiasa mulai berjualan sejak 19.00 WIB di emperan toko yang sudah tutup.

“Rasbun yang saya jual dicari banyak orang, dari pedagang pasar, anak muda, sampai orang tua yang lapar di malam hari,” jelasnya sambil tertawa sebagaimana dilansir dari Serayunews, Rabu (4/1/2023).

Harga yang Murah Meriah

Ilustrasi: Rames bungkus biasanya dibandrol harga murah. (Lensapurbalingga)

Meski hanya terdiri atas nasi sekepalan tangan dan orek tempe, nyatanya nasi rames yang dibungkus dengan daun pisang ini selalu dinanti pelanggannya karena memiliki rasa yang enak. Apalagi, tersedia juga lauk seperti keripik tempe dan teh tawar hangat. Harganya juga murah meriah sehingga mampu dibeli siapa saja.

“Sebungkus rasbun cuma Rp6.000. Kalau nambah keripik tempe Rp2.000,” lanjutnya.

Saking nikmatnya, banyak pelanggan yang nggak cukup kalau hanya makan sebungkus nasi rames yang dibuat oleh istri Rushadi tersebut.

“Kebanyakan bakal beli lebih dari satu. Katanya kurang kenyang,” terangnya.

Rushadi mengaku sudah berjualan rames bungkus sejak tahun 2000. Lokasinya berjualan nggak banyak berubah, hanya di sekitar emperan jalan Sersan Sayun saja. Dia juga selalu berjualan meski cuaca sedang hujan deras.

“Saya biasanya buka sejak maghrib sampai pukul 02.00 WIB. Asalkan badan masih sehat, hujan deras pun saya tetap buka,” ucapnya sebagaimana dilansir dari Lensa Purbalingga, Rabu (4/1).

Karena sudah berjualan lama, banyak pelanggannya dari luar kota yang sengaja mampir hanya karena kangen dengan kenikmatan nasi rames bungkus tersebut. Salah satunya adalah Dosen Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Indaru Setyo.

“Kalau saya mudik ke rumah orang tua saya di Bobotsari, pasti nyempatin ke sini. Kangen sama rasanya,” kata Indaru.

Wah jadi tertarik nih mencicipi kenikmatan nasi rames bungkus legendaris yang ada di Bobotsari, Purbalingga. Apalagi makannya sambil ngobrol dengan penjual dan pelanggan lain. Pasti bakal tambah asyik, ya, Millens? (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024