Inibaru.id - Di dunia “perwedangan” ada minuman bernama wedang asle dan wedang angsle. Jangan salah nulis dan salah sebut ya, Miilens. Keduanya adalah jenis minuman yang berbeda, meski ada yang bilang wedang asle khas Solo itu perkembangan dari wedang angsle dari Jawa Timur.
Nah, biar nggak salah pesan ketika di warung wedang, kamu kudu tahu perbedaan kedua minuman enak ini.
Wedang asle banyak kita jumpai saat di Solo, baik malam maupun siang hari. Sekilas wedang ini menyerupai wedang roti, tapi isiannya lebih ramai. Di dalam wedang asle, selain ada potongan roti tawar, juga ada ketan putih, agar-agar, dan isian lainnya. Kuahnya berupa santan putih yang rasanya manis dan gurih.
Disajikan dalam sebuah mangkok lengkap dengan sendok bebeknya, wedang asle panas sangat sedap disantap malam hari. Tapi, asle dengan es batu juga patut kamu coba. Hm, suka-suka kamu ya, Millens.
Nah, jika asle ada di Solo, wedang angsle biasanya banyak kamu jumpai ketika datang ke Jawa Timur seperti saat ke Surabaya atau Malang. Penjual wedang angsle seringnya juga menjual wedang ronde dan wedang sekoteng.
Wedang angsle merupakan minuman hangat yang isiannya juga nggak kalah ramai dengan wedang asle. Keduanya sama-sama ada potongan roti tawar, ketan putih, dan agar-agar. Tapi, pada wedang angsle kamu juga bakal menjumpai petulo atau yang sering kita kenal dengan putu mayang.
Nggak hanya itu, angsle juga dilengkapi dengan tape singkong, kacang tanah sangrai, dan kacang hijau.
Selain isian yang lebih beravariasi ditambah adanya putu mayang, satu hal lagi yang membedakan angsle dengan asle terletak pada kuah wedangnya.
Air pada wedang angsle berasa manis pedas karena dibuat dari jahe, serai, dan gula jawa. Rasanya sebelas dua belas dengan kuah sekoteng. Bedanya, kuah pada wedang angsle ditambah dengan santan.
Sama-sama menggoda, kalau kamu tertarik ingin menyantap wedang apa, nih? (IB20/E03)