BerandaKulinary
Rabu, 8 Mei 2018 14:18

Nikmatnya Wedang Kacang dan Sate Pisang Khas Magelang

Wedang Kacang Kebon Magelang (travelingyuk.com)

Kamu pernah mencoba wedang kacang? Mungkin bagi sebagian Millens, masih asing dengan minuman tersebut dibandingkan dengan wedang ronde atau wedang bajigur. Eits, tapi jangan salah, wedang kacang ini nggak kalah nikmatnya dengan wedang ronde atau bajigur, lo.

Inibaru.id - Jika udara terasa dingin, rasanya paling nikmat menyantap sesuatu yang hangat. Nah, kalau Sobat Millens sedang berada di Magelang, kamu bisa mencoba wedang kacang kebon sebagai sajian penghangat badan. Menjadi salah satu kuliner legendaris asal Kota Magelang, wedang kacang kebon menjadi minuman tradisional yang nggak kalah enaknya dengan wedang ronde. Hm, penasaran?

Banyak diburu oleh warga Magelang dan sekitarnya, minuman hangat itu memang menggunakan kacang sebagai bahan utamanya, sesuai dengan namanya. Seporsi wedang kacang dalam mangkuk biasanya disajikan dengan tambahan ketan. Soal rasa? Wedang kacang tanah memiliki cita rasa manis-gurih yang khas. Kacang tanahnya terasa empuk dan gurih. Sementara, rasa manis muncul dari kuah cokelat kemerahan pada minuman tersebut lantaran mengandung campuran gula jawa dan gula pasir.

Warung Wedang Kacang Kebon di Jalan Pajang, Desa Semplon, Kelurahan Kemirirejo, Kota Magelang, Jawa Tengah. (Tribunnews.com/Hamim Thohari)

Mengutip goni.co.id (16/1/2017), jika kamu ingin mencicipi wedang kacang tanah khas Magelang, kamu bisa mampir ke Warung Wedang Kacang Kebon yang letaknya nggak jauh dari alun-alun kota, tepatnya di Jalan Pajang No 18, Desa Semplon, Kelurahan Kemirirejo. Disebut dengan Warung Wedang Kacang Kebon karena sebelum jadi Jalan Pajang, jalan di depan warung tersebut bernama Jalan Kebon.

Warung tersebut buka saban hari, kecuali Kamis. Warung yang buka mulai pukul 17.30 WIB hingga tengah malam itu terbilang sederhana, tapi ramai. Selain wedang kacang, mereka juga menyediakan menu lain seperti skoteng, ronde, bakmi, nasi, hingga bakso. Namun begitu, wedang kacang tetap menjadi primadonanya.

Wedang kacang dan satai pisang. (Tribunnews.com/Hamim Thohari)

Banyak warga yang rela mengantre demi bisa menikmati semangkuk wedang kacang di sana. Bahkan, setiap harinya, pengunjung warung yang buka sejak 1982 itu bisa mencapai ratusan, lo. Wah, banyak sekali, bukan?

Banyaknya pelanggan di warung tersebut bukannya tanpa alasan. Konon, wedang kacang mereka dibuat khusus. Seperti ditulis Kompas.com (21/7/2015), mereka mengaku hanya menggunakan kacang dari Borobudur dan rasanya manis. Kemudian, dalam proses pembuatannya, kacang lokal tersebut direbus hingga 24 jam. Lamanya perebusan dimaksudkan supaya kacang lebur dan empuk, serta kuahnya gurih dan berwarna merah pupus.

Anti-kolesterol

Menikmati wedang kacang di Warung Wedang Kacang Kebon, kamu nggak perlu takut dengan kolesterol. Yap, karena mereka sama sekali nggak memasukkan santan dalam wedang itu. Rasa gurih pada kuahnya murni berasal dari rebusan kacang tanah. Jadi, aman dan sehat dong ya.

Satai pisang. (storitie.wordpress.com)

Nah, sebagai teman minum wedang kacang, tersedia beraneka camilan seperti lunpia rebung dan tahu isi (tahu susur). Namun, yang menjadi favorit di tempat ini adalah Sate Pisang. Bentuknya seperti kue Nagasari, tapi tanpa dibungkus daun. Dengan tekstur yang lembut saat digigit, satai pisang tersebut begitu terasa manis sekaligus gurih.

Gimana dengan harganya? Tenang, aman kok buat isi dompetmu. Semangkuk wedang kacang hanya perlu kamu tebus dengan Rp 8.000, sedangkan untuk satai pisang dihargai Rp 4.000. Cukup murah, bukan?

Gimana, tertarik mencicipi wedang kacang di sana? Datanglah lebih awal, biar nggak kehabisan! Meski mengatakan buka hingga malam, acap kali wedang kacang di tempat tersebut telah habis sekitar pukul 21.00 WIB. terutama pada akhir pekan. Yuk, yuk, kita beli! (IB05/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Bakmi Palbapang Pak Uun Bantul, Hidden Gem Kuliner yang Bikin Kangen Suasana Jogja

2 Des 2025

Bahaya Nggak Sih Terus Menancapkan Kepala Charger di Soket Meski Sudah Nggak DIpakai?

2 Des 2025

Lebih Mudah Bikin Paspor; Imigrasi Semarang Resmikan 'Campus Immigration' di Undip

2 Des 2025

Sumbang Penyandang Kanker dan Beri Asa Warga Lapas dengan Tas Rajut Bekelas

2 Des 2025

Mengapa Kebun Sawit Nggak Akan Pernah Bisa Menggantikan Fungsi Hutan?

2 Des 2025

Longsor Berulang, Sumanto Desak Mitigasi Wilayah Rawan Dipercepat

2 Des 2025

Setujui APBD 2026, DPRD Jateng Tetap Pasang Target Besar Sebagai Lumbung Pangan Nasional

28 Nov 2025

Bukan Hanya Padi, Sumanto Ajak Petani Beralih ke Sayuran Cepat Panen

30 Nov 2025

Pelajaran Berharga dari Bencana Longsor dan Banjir di Sumatra; Persiapkan Tas Mitigasi!

3 Des 2025

Cara Naik Autograph Tower, Gedung Tertinggi di Indonesia

3 Des 2025

Refleksi Akhir Tahun Deep Intelligence Research: Negara Harus Adaptif di Era Kuantum!

3 Des 2025

Pelandaian Tanjakan Silayur Semarang; Solusi atau Masalah Baru?

3 Des 2025

Spunbond, Gelas Kertas, dan Kepalsuan Produk Ramah Lingkungan

3 Des 2025

Regenerasi Dalang Mendesak, Sumanto Ingatkan Wayang Kulit Terancam Sepi Penerus

3 Des 2025

Ajak Petani Jateng Berinovasi, Sumanto: Bertani Bukan Lagi Pekerjaan Sebelah Mata

23 Nov 2025

Sumanto: Peternakan Jadi Andalan, Tapi Permasalahannya Harus Diselesaikan

22 Nov 2025

Versi Live Action Film 'Look Back' Garapan Koreeda Hirokazu Dijadwalkan Rilis 2026

4 Des 2025

Kala Warganet Serukan Patungan Membeli Hutan Demi Mencegah Deforestasi

4 Des 2025

Mahal di Awal, tapi Industri di Jateng Harus Segera Beralih ke Energi Terbarukan

4 Des 2025

Tentang Keluarga Kita dan Bagaimana Kegiatan 'Main Sama Bapak' Tercipta

4 Des 2025

Inibaru Media adalah perusahaan digital yang fokus memopulerkan potensi kekayaan lokal dan pop culture di Indonesia, khususnya Jawa Tengah. Menyajikan warna-warni Indonesia baru untuk generasi millenial.

A Group Member of

Ikuti kamu di: