BerandaKulinary
Sabtu, 9 Mar 2018 12:55

Nasi Bulat dalam Sepincuk Daun Pisang

Nasi Bulat dalam Sepincuk Daun Pisang

Nasi Penggel Kebumen (iqbalkautsar.com)

Saat jalan-jalan ke Kebumen,nggak hanya lanting yang bisa kamu cicipi dan bawa pulang sebagai oleh-oleh. Ada juga kuliner khasnya yang nikmat disantap saat sarapan. Apa itu? Namanya nasi penggel.

Inibaru.id – Jika Pekalongan memiliki Sego Megono, Surakarta mempunyai Nasi Liwet, Cirebon memiliki Nasi Lengko, maka Kebumen mempunyai Nasi Penggel.  Cara mengucapkan “e” dalam penggel kayak dalam kata “pensil”.

Kenapa dinamai nasi penggel? Mengutip kompas.com (17/10/2017), nama penggel diambil dari bahasa Jawa yang berarti bulat. Ya, nasi yang disajikan memang berbentuk bulat. Nasi tersebut besarnya seukuran bola pingpong. Biasanya nasi penggel ini untuk sarapan.

Penjual nasi ini biasanya akan meletakkan nasi yang telah dibentuk bulat tersebut di dalam bakul yang ditata berlapis-lapis. Setiap lapisan nasi penggel akan dipisahkan dengan lembaran daun pisang.

Jika ingin membeli nasi penggel, kamu bisa mengambil sendiri nasi tersebut. Jadi kamu bebas mengambil berapa saja.Umumnya pembeli akan mengambil 7-10 bulatan nasi. Jumlah tersebut, cukup untuk membuat perutmu kenyang. Ketika akan menyantapnya, nasi bulat tersebut lalu diletakkan di pincuk daun pisang, yang menjadi ciri khas wadah nasi penggel.

Baca juga:
Aneka Kuliner Khas Magelang yang Siap Menggoyang Lidah
Lontong Cap Go Meh, Keberuntungan dalam Perpaduan Aneka Rasa

Nah, setelah itu kamu bisa meminta nasi yang telah diambil tersebut untuk dituangi sayur dan lauk. Isinya apa saja? Ada sayur lodeh berbumbu gurih pedas yang dicampur "gori" atau nangka muda, daun singkong, tempe, tahu, dan melinjo.

Adapun untuk lauk nasi penggel adalah kulit dan jeroan sapi seperti babat, iso, kikil, daging tetelan, jantung, ginjal, paru, dan semacamnya. Untuk pelengkap lainnya kamu bisa memakannya dengan tempe mendoan yang cukup besar dan tebal.

Oya, meski awalnya nasi penggel ini berbentuk bulat, tetapi jika sudah tercampur kuah sayuran dan lauk maka perlahan akan hancur menjadi seperti nasi biasa. Eits, tapi meski akan hancur juga saat dimakan, tapi dengan nasi dibulat-bulat, rasa nasi akan terasa lebih gurih. Pasalnya ketika membulati nasi, penjualnya biasanya mengolesi tangannya dengan “lenga gurih” alias minyak kelapa.

Menjadi kuliner khas Kabupaten Kebumen yang nikmat dan hanya ada pada pagi hari, nasi penggel bisa kamu temukan di Dusun Lengkongan, Desa Kebulusan, Kecamatan Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah. Ya, di sana kamu akan menemukan banyak penjual nasi penggel. Mereka berkumpul di pinggir Jalan Raya Sokka setelah Jembatan Luk Ulo, sekitar dua kilometer dari Alun-alun Kebumen.

Ada beberapa penjual nasi penggel yang bisa kamu pilih di dua sisi pinggir Jalan Raya Sokka tersebut. Meski demikian, kamu masih tetap bisa menemukan penjual nasi penggel di beberapa lokasi di seantero Kebumen, seperti di Pasar Mertokondo dan Alun-alun Kebumen.

Baca juga:
Hangatkan Tubuhmu dengan Jamu Jun Khas Semarang
Sekilas Mirip, Ini Perbedaan Karedok, Pecel, dan Gado-Gado

Untuk dapat menikmati seporsi nasi penggel lengkap dengan lauk pauk jeroannya, kamu cukup merogoh kocek Rp 15 ribu. Umumnya, para penjual akan buka pukul 05.30-08.00 WIB. Menjadi kuliner khas yang nggak hadir pada siang hari maupun malam hari, kenikmatan nasi penggel membuat banyak orang rela mengantre sejak mulai dibuka agar nggak kehabisan.

Bagaimana, tertarik untuk mencicipinya? Jika iya, maka kamu harus menguatkan tekad untuk bangun dan mengantre pagi-pagi ya. (ALE/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ihwal Mula Kampung Larangan di Sukoharjo, 'Zona Merah' yang Pantang Dimasuki Bumiputra

12 Apr 2025

Lagu "You'll be in My Heart" Viral; Mengapa Baru Sekarang?

12 Apr 2025

Demi Keamanan Data Pribadi, Menkomdigi Sarankan Pengguna Ponsel Beralih ke eSIM

12 Apr 2025

Bikin Resah Pengguna Jalan, Truk Sampah Rusak di Kota Semarang Bakal Diperbaiki

12 Apr 2025

Ketika Pekerjaan Nggak Sesuai Dream Job; Bukan Akhir Segalanya!

12 Apr 2025

Lindungi Masyarakat, KKI Cabut Hak Praktik Dokter Tersangka Pelecehan Seksual secara Permanen

12 Apr 2025

Mengenal Getuk Kethek, Apakah Terkait dengan Monyet?

13 Apr 2025

Di Balik Mitos Suami Nggak Boleh Membunuh Hewan saat Istri sedang Hamil

13 Apr 2025

Kisah Kampung Laut di Cilacap; Dulu Permukiman Prajurit Mataram

13 Apr 2025

Mengapa Manusia Takut Ular?

13 Apr 2025

Nilai Tukar Rupiah Lebih Tinggi, Kita Bisa Liburan Murah di Negara-Negara Ini

13 Apr 2025

Perlu Nggak sih Matikan AC Sebelum Matikan Mesin Mobil?

14 Apr 2025

Antrean Panjang Fenomena 'War' Emas; Fomo atau Memang Melek Investasi?

14 Apr 2025

Tentang Mbah Alian, Inspirasi Nama Kecamatan Ngaliyan di Kota Semarang

14 Apr 2025

Mengenal Oman, Negeri Kaya Tanpa Gedung Pencakar Angkasa

14 Apr 2025

Farikha Sukrotun, Wasit Internasional Bulu Tangkis yang Berawal dari Kasir Toko Bangunan Kudus

14 Apr 2025

Haruskah Tetap Bekerja saat Masalah Pribadi Mengganggu Mood?

14 Apr 2025

Grebeg Getuk 2025 Sukses Meriahkan Hari Jadi ke-1.119 Kota Magelang

14 Apr 2025

Tradisi Bawa Kopi dan Santan dalam Pendakian Gunung Sumbing, Untuk Apa?

15 Apr 2025

Keindahan yang Menakutkan, Salju Turun saat Sakura Mekar di Korea Selatan

15 Apr 2025