BerandaKulinary
Sabtu, 23 Feb 2018 06:06

Yang Gurih, Kenyal, dan Empuk, Ya Nasi Koyor Semarang...

Nasi koyor. (amuktiapalapa.blogspot.com)

Makan masakan kuah bersantan sudah biasa. Tapi, bagaimana jika kuah bersantan itu dipadukan dengan urat sapi nan empuk? Masakan itu menjadi nasi koyor yang supersedap.

Inibaru.id – Kalau orang Yogyakarta punya gudeg yang manis, warga Semarang punya makanan unik yang enak banget saat dimakan bareng gudeg, lo. Apa itu? Yup, nasi koyor.

Koyor yang merupakan bagian dari urat sapi itu dimasak sehingga memiliki cita rasa khas Semarang karena kegurihannya. Olahan nasi koyor berupa kuah bersantan tersebut dimasak dengan rempah-rempah sedap.

Oya, kamu jangan sampai keliru ya, koyor itu berbeda dari kikil. Koyor tidak memiliki bagian tebal dan tulang seperti kikil. Koyor diambil dari lutut sapi, sementara kikil berasal dari tulang rawan di kaki sapi.

Nah, rasa gurih yang agak pedas dari nasi koyor menyatu dengan manisnya gudeg, yang biasanya melengkapi menu nasi koyor. Saking eratnya nasi koyor dengan gudeg, olahan ini sering disebut sebagai nasi gudeg koyor.

Mau menambahkan lauk lain dalam nasi koyor? Bisa banget! Rasa perpaduan dengan koyor yang kenyal dan lembut bakal sangat menggugah selera. Telur, ayam, daging, tahu, maupun tempe pun bisa menjadi lauk pelengkap.

Baca juga:
Kepincut Kesedapan Garang Asem Kudus
Penganan dan Bebuahan Orang Tiongkok saat Imlek

Nah, kalau Millens pengin mencicipi kelezatan nasi koyor, simak resep yang dikutip dari masakandapurku.com berikut ini.

Pertama, kamu perlu menyiapkan bahan-bahan yang terdiri atas tiga perempat liter air kelapa, setengah kilogram koyor sapi, dua lembar daun salam, dua lembar daun jeruk, dan jahe.

Jangan lupa juga siapkan lengkuas yang sudah sedikit ditumbuk, garam, dan gula merah. Untuk membuat bumbu halus, kamu perlu menyiapkan tiga siung bawang putih, enam butir bawang merah, empat butir kemiri, ketumbar, dan kunyit.

Bagaimana cara membuatnya? Cucilah koyor sapi terlebih dahulu sampai bersih. Selanjutnya rebus koyor dalam satu liter air bersama jahe, lengkuas, daun jeruk, daun salam, dan garam. Setelah matang, buang airnya dan tunggu hingga agak dingin. Potong-potong koyor sesuai selera, lalu sisihkan. Campur bumbu halus, garam, gula merah, daun salam, lengkuas, dan air kelapa sampai rata. Sekarang, kamu bisa memasak koyor sampai empuk dan bumbunya meresap. Terakhir, angkat masakan dan goreng sebentar.

Sip, deh! Sekarang, kamu bisa menikmati nasi koyor yang empuk nan gurih. Makanan lain dapat ditambahkan sesuai selera, seperti kol rebus, daun singkong, atau telur pindang. Pasti nafsu makan jadi gampang bertambah.

Baca juga:
Ketika Kerang Kecil Bertemu Lontong di Jawa Timur
Brekecek, Kepala Ikan Berbumbu dari Cilacap

Kalau belum sempat memasak tapi telanjur ingin mencicipi, jangan khawatir. Seperti ditulis antaranews.com (29/12/2016), ada banyak warung makan di Kota Semarang, Jawa Tengah yang menyediakan nasi koyor, lo. Tempat-tempat tersebut buka dari sore hingga dini hari. Salah satunya yang melegenda ada di wilayah Peterongan. Kenapa legendaris? Sudah puluhan tahun mbuka dan selalu ramai. Tapi, jika ingin atmosfer lain, kamu bisa memilih lokasi di sepanjang sisi jalan sekitar Kawasan Simpanglima.

Sambil menikmati suasana dinamis di pusat Kota Semarang, Millens tinggal memilih warung paling nyaman. Setelah menikmati nasi gudeg koyor itu, tentu saja kamu boleh menikmati malam di situ. (AYU/SA)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024

Menyusuri Perjuangan Ibu Ruswo yang Diabadikan Menjadi Nama Jalan di Yogyakarta

11 Nov 2024

Aksi Bersih Pantai Kartini dan Bandengan, 717,5 Kg Sampah Terkumpul

12 Nov 2024

Mau Berapa Kecelakaan Lagi Sampai Aturan tentang Muatan Truk di Jalan Tol Dipatuhi?

12 Nov 2024

Mulai Sekarang Masyarakat Bisa Laporkan Segala Keluhan ke Lapor Mas Wapres

12 Nov 2024

Musim Gugur, Banyak Tempat di Korea Diselimuti Rerumputan Berwarna Merah Muda

12 Nov 2024

Indonesia Perkuat Layanan Jantung Nasional, 13 Dokter Spesialis Berguru ke Tiongkok

12 Nov 2024

Saatnya Ayah Ambil Peran Mendidik Anak Tanpa Wariskan Patriarki

12 Nov 2024