BerandaKulinary
Selasa, 8 Jun 2020 17:15

Mi dan Spaghetti, Mana yang Lebih Aman Dikonsumsi?

Selain mi instan, masyarakat Indonesia juga gemar mengonsumsi spaghetti. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Masyarakat Indonesia dikenal gemar makan mi, khususnya mi instan. Hanya, kini semakin banyak orang yang juga mulai beralih ke pasta seperti spaghetti. Sebenarnya, mana sih yang lebih aman dikonsumsi, mi atau spaghetti?

Inibaru.id – Orang Indonesia dikenal luas sebagai salah satu penggemar mi instan terbesar di dunia. Nggak hanya mi instan yang nikmat, mi jenis lain seperti bakmi, mi ayam, juga digemari. Masalahnya adalah pakar kesehatan menyebut konsumsi mi dalam jangka panjang kurang baik.

Hal ini disebabkan oleh bahan utama dari mi yang berupa tepung gandum murni atau maida. Mi juga cenderung tinggi kalori, lemak, sodium, serta bahan pengawet. Selain itu, mi instan cenderung tinggi lemak jenuh. Jika sering dikonsumsi, tentu akan membuat kadar kolesterol dalam darah naik. Hal ini tentu bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Harvard, disebutkan bahwa hobi makan mi dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik. Dampaknya nggak hanya buruk bagi jantung dan pembuluh darah. Berat badan kamu juga bisa naik dengan signifikan. Hal ini tentu akan membuat badanmu melar.

Mie instan berbasis maida penuh dengan bahan pengawet dan nggak lain adalah sumber kalori kosong yang merusak semua nutrisi. Kalau kamu mengonsumsinya berlebihan dapat menyebabkan obesitas,” tulis penelitian tersebut.

mi instan, enak dan mengenyangkan namun nggak sehat. (Inibaru.id/Triawanda Tirta Aditya)

Namun kamu nggak perlu bersedih dengan fakta ini. Sesekali makan mi boleh-boleh saja kok dilakukan. Kalau nggak mau makan mi, juga bisa kok menggantinya dengan pasta seperti spaghetti. Bentuknya mirip, sama-sama mengenyangkan, namun lebih aman dikonsumsi dibandingkan dengan mi instan.

Spaghetti terbuat dari semumol gandum durum (sooji) yang memiliki kandungan protein lebih tinggi dan nutrisi yang lebih baik. Di dalamnya juga terdapat protein sebanyak 35 persen lebih banyak dari mi instan. Kandungan lemak trans dan kolesterol di dalamnya juga sangat minim.

Sebagai informasi, serat dan protein sangat dibutuhkan tubuh untuk mengendalikan pola makan sehari-hari. Spaghetti menyediakan hal ini. Pakar kesehatan pun menganggap spaghetti lebih sehat dibandingkan dengan mi instan.

Spaghetti bisa diolah dengan berbagai menu yang lezat. Mulai dari jenis saus Bolognese, Aglio Lio, dan Carbonara. Kamu juga bisa menambahkan beberapa jenis topping seperti daging, ayam, sosis atau tuna demi menambah rasa dan nutrisinya.

Melihat fakta ini, spaghetti bisa disimpulkan sebagai makanan yang lebih sehat daripada mi. Lantas, spaghetti jenis apa yang paling kamu suka, Millens? (Sua/MG31/E07).

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024