BerandaKulinary
Senin, 9 Jul 2023 18:04

Menyesap Kenikmatan Jamu Tradisional di Warung Jamu Ginggang Yogyakarta

Warung Jamu Ginggang di Yogyakarta. (Detik/Heri Susanto)

Sedang di Yogyakarta dan kamu pengin mencicipi jamu tradisional? Coba deh datang ke Warung Jamu Ginggang, Millens.

Inibaru.id – Jangan kira untuk mendapatkan jamu tradisional, kamu hanya bisa menunggu penjual jamu keliling yang masih memakai gendongan atau gerobak. Kamu juga bisa lo mendapatkan jamu di warung-warung jamu. Nah, kalau kamu sedang ada di Yogyakarta dan pengin jamu, cobain deh Warung Jamu Ginggang.

Warung Jamu Ginggang bisa kamu temui di Jalan Masjid Nomor 32 Kauman, Gunungketur, Pakualaman, Kota Yogyakarta. Konon, warung ini sudah eksis sejak 1950 dan jadi salah satu pelopor industri jamu di Kota Gudeg. Meski begitu, cerita tentang Warung Jamu Ginggang sebenarnya sudah dimulai 20 tahun sebelumnya oleh Mbah Joyo, seorang abdi dalem di Pura Pakualaman Yogyakarta.

Menurut keterangan Liputan6, (12/6/2022), Kanjeng Sinuwun Paku Alam VII mempercayakan kebutuhan jamu hariannya ke Mbah Joyo. Racikannya dianggap selalu pas dari segi rasa serta khasiat. Karena keahliannya dianggap bisa memberikan banyak manfaat bagi orang banyak, Paku Alam VII pun mengizinkannya berdagang jamu. Beliau bahkan ikut menyumbang nama warung yang dibuka Mbah Joyo, yaitu ‘Jamu Jawa Asli Tan Ginggang’.

Konon, makna dari nama warung tersebut adalah harapan agar masyarakat Jawa tetap, rukun dan mementingkan persatuan setelah minum jamu, berkumpul, serta bercengkerama di warung tersebut.

“Pada 1930-an, Mbah Joyo buka hanya dengan peralatan seadanya di depan (lokasi warung sekarang) setelah mendapatkan izin dari Kadipaten,” cerita generasi kelima yang mengelola warung tersebut, Rudi Supriyadi sebagaimana dilansir dari Detik, Sabtu (26/6/2021).

Menu jamu yang tersedia di Warung Jamu Ginggang. (Kaskus/Travelmatesyk)

Warung Jamu Ginggang memang baru buka pada pukul 09.00 WIB sampai 21.00 WIB. Tapi, proses produksi jamu sudah dimulai sejak 05.00 sampai 08.00 WIB. Demi mempertahankan cita rasa dan khasiat, proses pembuatan jamu tetap dengan metode tradisional seperti dengan memakai rempah-rempah alami dan proses penumbukan manual.

Kini, Warung Jamu Ginggang mampu menyediakan sekitar 45 menu jamu yang bisa dibagi dalam tiga kategori, yaitu jamu biasa, jamu telur, dan jamu dalam bentuk minuman dingin, Millens.

Menariknya, meski sudah ‘direlakan’ berjualan jamu sendiri hingga puluhan tahun lamanya, tetap saja pesanan jamu tetap datang dari Kadipaten Paku Alaman, khususnya jika ada tamu datang. Biasanya sih, jamu yang dipesan adalah jamu beras kencur yang cocok disajikan saat jamuan makan resmi digelar.

“Sampai sekarang masih pesan. Beberapa tamu negara di Gedung Agung juga mengaku senang dengan jamu yang kami sediakan,” jelas Rudi.

Soal harga, jamu yang tersedia di sini bisa didapatkan dari rentang harga Rp4 ribu sampa Rp25 ribu. Nggak mahal, kan?

Jadi, kalau kamu pengin minum jamu dengan rasa mantap dan berkhasiat di tempat yang bersejarah, jangan ragu untuk datang ke Warung Jamu Ginggang, ya, Millens? (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024