BerandaKulinary
Selasa, 3 Jun 2024 09:00

Menilik Tempat Jajanan Legendaris Kudus, Jenang Karomah

Tempat penjualan Jenang Karomah Kudus. (Google Street View)

Jenang Karomah berdiri sebagai cara warga Desa Kaliputu terus melestarikan jajanan yang disebut-sebut sebagai warisan Sunan Kudus. Seperti apa cerita dari tempat jajanan legendaris Kudus tersebut?

Inibaru.id – Kalau bicara tentang jajanan khas Kudus, yang terpikir biasanya adalah jenang. Nah, kalau kamu pengin beli jenang di tempat jajanan legendaris Kudus, bisa lo datang ke Jenang Karomah.

Lokasi Jenang Karomah ada di Jalan Sosrokartono, Kaliputu. Dari Alun-alun Kudus, jaraknya hanya 1,5 kilometer ke arah utara, melalui Jalan Raya Kudus-Colo.

Kalau menurut cerita pengurus Jenang Karomah bernama Latif, pusat jajanan ini sudah eksis sejak 1995 alias sudah berusia 29 tahun. Sejak kali pertama berdiri, Jenang Karomah jadi tujuan warga lokal yang pengin membeli aneka jenang khas Kudus. Lebih dari itu, banyak warga luar daerah yang juga mencari oleh-oleh di tempat tersebut.

“Yang datang ke sini hampir dari seluruh Indonesia. Ada yang dari Sumatra, ada yang dari Papua, bahkan ada yang membawa Jenang Karomah ke Malaysia dan Hong Kong,” cerita Latif sebagaimana dilansir dari Murianews, Jumat (31/5/2024).

Memangnya, seistimewa apa sih Jenang Karomah? Menurut pengurus lainnya, Masfuah, di sana ada 16 varian rasa jenang yang bisa dipilih pembeli, yaitu jenang cokelat susu, nangka, durian, wijen, kacang tanah, kacang hijau, jalijo (jagung dan kedelai kacang hijau), sirsak, stroberi, moka, ketan hitam, dan lain-lain. Ada pula dodol dengan varian rasa tapai, sirsat, stroberi dan melon.

Beragam variasi Jenang Karomah Kudus. (KKN Undip/Samudra Sindy Pertiwi)

“Yang best seller adalah jenang kacang hijau, kacang tanah, serta ketan hitam,” ungkapnya.

Selain varian rasa yang beragam, bahan-bahan yang dipakai untuk membuat jenang harus yang terbaik. Hal ini terus dipertahankan semenjak kali pertama Jenang Karomah berdiri.

“Membuat jenang juga harus telaten agar bisa kenyal, empuk, dan tahan lama. Kami juga masih memakai bahan bakar kayu untuk mempertahankan rasa dan kualitasnya. Dengan metode memasak ini, justru jenangnya bisa awet sampai tiga bulan,” lanjutnya.

Asal kamu tahu saja, ya, Millens, bagi masyarakat Desa Kaliputu, jenang lebih dari sekadar jajanan. Penganan ini dianggap sebagai warisan berharga dari Sunan Kudus. Bahkan, ada cerita rakyat yang menyebut Sunan Kudus pernah menyebut jenang bakal jadi penghidupan warga Kaliputu. Hal ini dipegang teguh warga desa tersebut hingga sekarang.

“Dengan menjaga kualitas, kami percaya jenang bakal jadi penghidupan kami. Makanya, kami bakal terus melestarikan makanan khas yang aslinya dari Kaliputu ini,” pungkas Latif.

Kamu penyuka jajanan manis memang patut mencoba jenang Karomah dari Kudus ini, Millens. Kamu juga bisa menjadikan jenang sebagai buah tangan jika berkunjung ke luar kota. (Arie Widodo/E10)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT