Inibaru.id – Perut yang mulai rewel karena hanya diisi snack ringan ditambah dengan suhu udara yang dingin membuat saya nggak sabar pengin menyantap makan malam. Untungnya, di d’Emmerick Hotel, ada sebuah resto café yang terlihat unik dengan sejumlah meja yang menghadap ke infinity pool.
Cleverly Eatery namanya. Selain menyajikan menu-menu khas kepunyaan d’Emmerick Hotel, ada satu menu yang membuat saya memicingkan mata, yaitu “Gecok Cabut Gunung”. Saya pun menanyakan seperti apa makanan ini ke pramusaji. Dengan sabar, dia menjelaskan kalau menu tersebut cocok untuk suasana malam yang dingin dan berkabut.
Sembari menunggu makanan disajikan, saya pun mencari informasi terkait dengan menu yang bakal saya santap. Ternyata, gecok bisa ditemukan di banyak daerah, meski tentu saja setiap wilayah punya ciri khasnya sendiri-sendiri. Tapi, khusus untuk Gecok Cabut Gunung, benar-benar khas dari d'Emmerick Hotel.
“Gecok Cabut Gunung di Cleverly Eatery memang khas dari Jawa Tengah, tapi kita sesuaikan dengan bumbu-bumbu khas hotel kita”, telaah Yoga Prasetya, marketing communication d’Emmerick Hotel.
Penjelasan dari Yoga juga mengungkap fakta bahwa gecok khas Jawa Tengah biasa ditemukan di sekitar wilayah Tuntang, Ambarawa, Kopeng, dan Salatiga.
Nggak menunggu lama, semangkuk gecok datang bersama sepiring nasi. Gecok Cabut Gunung disini menggunakan iga sapi sebagai bahan utama, berbeda dengan gecok yang umumnya menggunakan daging atau jeroan sapi. Yang disajikan di Cleverly Eatery terlihat lebih spesial karena memiliki kuah santan kental yang dipadu dengan potongan wortel dan kentang yang empuk di mulut.
Ternyata, gecok yang saya santap lumayan pedas sehingga membuat saya memesan dua minuman, yaitu milkshake cokelat dan milkshake vanilla. Sembari menikmati gecok yang menghasilkan sedikit keringat dan minuman yang menyegarkan, saya melirik ke meja sebelah. Satu tamu yang duduk sendirian juga memesan menu persis seperti yang saya pesan.
“Untuk gecoknya enak, rempah-rempahnya terasa sekali. Cuman mungkin untuk iganya bisa dibuat lebih empuk lagi”, terang Muhammad Setiawan, sang tamu tersebut yang datang dari Kota Salatiga.
O ya, bagi sebagian orang yang nggak doyan pedas, saya sarankan jangan memesan menu ini sendirian, cobalah sharing dengan kawan atau keluarga karena rempah-rempah yang digunakan seperti sereh dan lada lumayan menusuk hidung dan kerongkongan. Bisa jadi menu ini memang dipilih sebagai signature food untuk menangkal hawa dingin di wilayah Kopeng, Salatiga, ya?
Suasana hening di Cleverly Eatery membuat sensasi makan terasa nyaman. Apalagi, di sana hanya ada lima meja dengan empat kursi di setiap mejanya. Café yang memadukan warna putih dengan aksen cokelat itu membuat saya merasakan sensasi makan di belakang rumah ditemani kolam renang pribadi.
Saya bahkan seperti merasakan bonus karena bisa makan sembari melihat indahnya gemerlap lampu Kota Salatiga dari atas. Rasanya semakin puas, Millens! (Kharisma Ghana Tawakal/E07)