BerandaKulinary
Senin, 30 Jul 2023 13:00

Mengenal Sejarah Es Lilin yang Kini Semakin Sulit Ditemui

Es lilin semakin langka. (Sajianlezat)

Beda dengan beberapa tahun yang lalu, kini sangat sulit mencari penjual es lilin. Nah, berikut adalah sejarah es lilin sejak kali pertama ditemukan hingga sampai ke Indonesia.

Inibaru.id – Di tempatmu tinggal, apakah masih mudah mendapatkan es lilin, Millens? Sayangnya, jumlah penjual es lilin memang semakin berkurang dalam beberapa tahun belakangan. Salah satu penyebabnya adalah semakin maraknya toko-toko kelontong atau minimarket yang menjual es krim kemasan modern dengan harga yang terjangkau.

Omong-omong, kamu tahu nggak sejarah dari es lilin? Kalau kamu pikir jajanan ini asli Indonesia, sayangnya kurang tepat. Es lilin ini ternyata berasal dari Amerika Serikat.

Situs Pangansari mengungkap bahwa es lilin tercipta secara nggak sengaja pada 1904. Yang membuat adalah Frank Epperson, seorang bocah berusia 11 tahun. Kala itu, dia melupakan air soda di salju saat sedang bermain di musim dingin. Air soda itu kemudian membeku dan dia pun mencobanya.

Karena rasanya manis dan enak, Frank pun mencoba membuatnya lagi di lemari es. Setelah itu, dia menambahkan stik kayu pada bongkahan es soda tersebut agar mudah dipegang. Jadilah jajanan yang kemudian dipatenkan dengan nama ‘Epsicle’ pada 1923. Beberapa tahun kemudian, ada yang membeli hak paten tersebut dan mengubah namanya jadi ‘Popsicle’. Jajanan ini kemudian laris dijual di Kota New York.

Karena rasanya enak dan dianggap cocok dikonsumsi di musim panas, popsicle kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Belum jelas sejak kapan minuman ini masuk ke Tanah Air. Namun, banyak pihak menyebut minuman ini kali pertama populer di Bandung pada 1950-an.

Penjual es lilin pada dekade 1980-an. (Instagram/perfectlifeid)

“Jajanan ini jadi favorit warga Bandung pada dekade 1950-an sampai 1980-an. Sebutannya es lilin. Yang membeli nggak hanya dari kalangan kelas bawah, melainkan juga kelas atas,” cerita salah seorang kakek berusia 74 tahun bernama Supriatna sebagaimana dilansir dari Republika, Kamis (11/9).

Supriatna juga menceritakan seperti apa pedagang es lilin pada zaman dahulu. Jika sekarang kebanyakan penjual es keliling memakai sepeda atau sepeda motor, dulu pedagangnya berjalan kaki sembari memikul gerobak es. Mereka berkeliling keluar masuk kampung di Kota Bandung.

Salah satu alasan mengapa es krim ini diminati banyak orang adalah varian rasanya yang beragam. Bagaimana nggak, kamu bisa membeli es rasa jeruk, nangka, stroberi, kopyor, durian, dan lain-lain. Semua enak!

Sayangnya, setelah menyebar hampir ke seantero Tanah Air, popularitas es lilin mulai meredup pada dekade 1980-an. Kalau menurut Supriatna, penyebabnya adalah diresmikannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing (UU PMA).

Gara-gara UU tersebut, industri es krim modern bermunculan di Indonesia. Dampaknya, produk es krim kemasan pun membanjiri pasaran dan akhirnya menggerus pasar es lilin yang seringkali diproduksi oleh industri rumahan.

Oleh karena itulah, kalau kamu kebetulan melihat penjual es lilin, nggak perlu ragu lagi deh untuk membelinya. Jajanan itu sudah termasuk sulit untuk ditemui, lo, Millens. (Arie Widodo/E05)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024