BerandaKulinary
Minggu, 2 Nov 2019 07:15

Manis-Asam Kue Kamir, Penganan Khas Pemalang yang Terpengaruh Kuliner Arab

Kamir memiliki rasa yang manis. (Palmia)

Manis dan agak asam. Mungkin, rasa itulah yang kamu dapatkan saat menjajal kue kamir kali pertama. Kue dari Kabupaten Pemalang ini asyik untuk camilan saat berkumpul dengan keluarga, lo.

Inibaru.id – Berbahan dasar tape singkong, kue kamir memiliki rasa manis yang unik. Kue dari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ini merupakan salah satu makanan legendaris. Meski berbahan dasar tape yang notabene adalah camilan Indonesia, nama kue ini justru terkena pengaruh bahasa Arab.

“Kamir” berasal dari kata “khamr” yang berarti mabuk. Hm, kata ini tentu saja kiasan belaka. Supaya nggak penasaran dengan rasanya, coba bikin sendiri yuk!

Bahan:

  • ½ kilogram tepung terigu
  • 2 butir telur
  • 1 sendok teh ragi instan
  • 40 ons gula pasir
  • 1 cangkir air
  • 1 sendok teh soda kue
  • ½ sendok teh vanili bubuk
  • ½ ons tape singkong, buang seratnya
  • Garam secukupnya

Cara membuat:

  1. Kocok telur, lalu campur dengan gula pasir, ragi instan, vanili bubuk, soda kue, dan tape singkong.
  2. Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit, tambahkan air hingga adonan mengental.
  3. Pukul adonan supaya udara di dalamnya keluar. Usai dipukul, taruh adonan di baskom dan tutup. Diamkan selama sepuluh jam.
  4. Siapkan cetak yang sudah diolesi margarin dan minyak sayur, lalu masukkan adonan ke dalamnya.
  5. Panggang adonan dengan api kecil. Jika bagian bawah adonan sudah menggembung dan mengeras, balik adonan. Jika sudah matang, angkat.
  6. Kue kamir siap dinikmati bersama orang terdekat.

Kalau pengin rasanya lebih bervariasi, mungkin kamu bisa menambahkan keju atau cokelat meses di atasnya. Eh, kalau merasa repot bikin sendiri, datanglah ke Pemalang. Sambil mencari kue, sekalian jalan-jalan menikmati keindahan kabupaten ini. Bukankah begitu jadi lebih asyik? (IB15/E03)

Tags:

ARTIKEL TERKAIT

Ikuti Tren Nasional, Angka Pernikahan di Kota Semarang Juga Turun

9 Nov 2024

Belajar dari Yoka: Meski Masih Muda, Ingat Kematian dari Sekarang!

9 Nov 2024

Sedih dan Bahagia Disajikan dengan Hangat di '18x2 Beyond Youthful Days'

9 Nov 2024

2024 akan Jadi Tahun Terpanas, Benarkah Pemanasan Global Nggak Bisa Dicegah?

9 Nov 2024

Pemprov Jateng Dorong Dibukanya Kembali Rute Penerbangan Semarang-Karimunjawa

9 Nov 2024

Cara Bijak Orangtua Menyikapi Ketertarikan Anak Laki-laki pada Makeup dan Fashion

9 Nov 2024

Alasan Brebes, Kebumen, dan Wonosobo jadi Lokasi Uji Coba Program Makan Bergizi di Jateng

9 Nov 2024

Lebih Dekat dengan Pabrik Rokok Legendaris di Semarang: Praoe Lajar

10 Nov 2024

Kearifan Lokal di Balik Tradisi Momongi Tampah di Wonosobo

10 Nov 2024

Serunya Wisata Gratis di Pantai Kamulyan Cilacap

10 Nov 2024

Kelezatan Legendaris Martabak Telur Puyuh di Pasar Pathuk Yogyakarta, 3 Jam Ludes

10 Nov 2024

Warga AS Mulai Hindari Peralatan Masak Berbahan Plastik Hitam

10 Nov 2024

Sejarah Pose Salam Dua Jari saat Berfoto, Eksis Sejak Masa Perang Dunia!

10 Nov 2024

Memilih Bahan Talenan Terbaik, Kayu atau Plastik, Ya?

10 Nov 2024

Demo Buang Susu; Peternak Sapi di Boyolali Desak Solusi dari Pemerintah

11 Nov 2024

Mengenang Gunungkidul saat Masih Menjadi Dasar Lautan

11 Nov 2024

Segera Sah, Remaja Australia Kurang dari 16 Tahun Dilarang Punya Media Sosial

11 Nov 2024

Berkunjung ke Museum Jenang Gusjigang Kudus, Mengamati Al-Qur'an Mini

11 Nov 2024

Tsubasa Asli di Dunia Nyata: Musashi Mizushima

11 Nov 2024

Menimbang Keputusan Melepaskan Karier Demi Keluarga

11 Nov 2024