Bahaya pecahnya PD 3 ini juga diungkap Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana.

"Apakah negara-negara itu akan mendukung AS atau sebaliknya mendukung Iran. Nah, kalau mereka akan mendukung Iran maka ini bukannya tidak mungkin bahwa Perang Dunia III akan semakin dekat," ujar Hikmahanto melansir IDNtimes, Minggu (22/6/2025).

Karena itu, ada beberapa hal yang musti kamu lakukan sebelum dunia diguncang kejadian buruk.

1. Jangan Cuma Ngikuti Berita, Siapkan&nbsp;Emergency Bag

Kalau kamu pikir tas siaga cuma dibutuhin pas gempa atau banjir, coba pikir ulang. Dalam situasi darurat seperti perang, punya&nbsp;emergency bag&nbsp;alias tas siaga bisa jadi penyelamat.

Menurut rekomendasi dari Palang Merah Internasional, isi tas siaga minimal terdiri atas air minum, makanan instan, obat-obatan pribadi, senter, radio manual, dan dokumen penting.

Nggak perlu yang besar dan berat, yang penting isinya fungsional dan mudah dijinjing kalau sewaktu-waktu kamu harus mengungsi.

2. Belajar Bertani dan Masak Sendiri, Bukan cuma Tren Estetik

Punya skill bertani bukan lagi soal gaya hidup&nbsp;urban farming&nbsp;buat Instagram. Di masa krisis, kemampuan menanam sayur atau mengelola bahan makanan seadanya bisa menyelamatkan hidup.

Sebuah laporan dari&nbsp;FAO&nbsp;(Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia) menyebutkan bahwa krisis global bisa mengganggu rantai pasokan makanan. Jadi, kalau kamu bisa tanam cabai, tomat, atau singkong di halaman atau pot, kamu udah selangkah lebih siap.

Bayangkan skenario gawat: sistem perbankan lumpuh, internet mati, ATM nggak bisa diakses. Di sinilah uang tunai berperan. Menurut&nbsp;World Bank, dalam situasi darurat global, transaksi digital bisa terganggu. Menyimpan sejumlah uang cash (secukupnya) bisa bantu kamu bertahan untuk kebutuhan harian.

Tapi ingat, simpan di tempat aman dan jangan dibawa semua ke mana-mana, ya!

Kita nggak akan bisa memprediksi apa yang bakal terjadi saat situasi kaos.&nbsp;

Bertahan bukan cuma soal logistik, Millens, tapi juga mental. Yap, ketahanan mental seseorang justru banyak ditentukan dari dukungan sosial di sekitarnya.

Jadi, bangun hubungan baik sama tetangga, komunitas, atau keluarga. Mereka bisa jadi “jaring pengaman” yang nggak bisa dibeli dengan uang.

Kamu bakal sangat merasakan kehadiran mereka saat mengungsi. Saling peduli dan membantu adalah kunci untuk survive.&nbsp;

5. Konsumsi Info Secukupnya, Jangan Sampai Parno

Baca berita itu penting, tapi jangan sampai over dosis hingga bikin kamu overthinking terus. Yang nggak kalah penting, pastikan informasi yang kamu dapat dari media kredibel. 

Alih-alih mantengin konten spekulatif tiap jam, kamu bisa pilih satu waktu khusus sehari untuk update kabar, lalu balik fokus ke hal produktif lainnya.

Memang, wacana soal Perang Dunia 3 bikin jantung nggak tenang meski belum pasti terjadi. Tapi ketimbang ikut tenggelam dalam kepanikan massal nantinya, lebih baik kita siapkan diri dengan tenang dan cerdas. 

Karena di tengah gonjang-ganjing dunia, kemampuan bertahan kadang dimulai dari hal-hal kecil yang kita usahakan hari ini. Siap, kan, Millens? (Siti Zumrokhatun/E10)&nbsp;

Inibaru.id - Belakangan lini masa terasa seperti feed film distopia. Terlebih setelah wacana Perang Dunia (PD) 3 muncul sejak Amerika Serikat-Israel bersekutu menyerang Iran.

Ngeri? Banget! Tapi alih-alih panik, gimana kalau kita mulai bersiap? Meskipun negara kita jauh di Asia Tenggara, bukan nggak mungkin Indonesia juga terkena dampaknya.

Bukannya menakut-nakuti, namun nggak ada salahnya kalau kita bersiap untuk kemungkinan terburuk pecahnya Perang Dunia 3.

Wacana Perang Dunia 3 Makin Ramai; Boleh Waspada, tapi Tetap Tenang!

Dari pernyataan Siti yang seperti mewajarkan hal ini, muncul pertanyaan yang cukup mengusik; mengapa semua hajatan dilakukan sekarang dan nantinya nggak bisa dilakukan pada bulan Sura? Nah, hal inilah yang akan kita bahas kali ini, Millens.

Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, masih ada ruang sunyi yang dijaga dengan penuh hormat oleh masyarakat Jawa, yaitu Tahun Baru Jawa atau yang dikenal sebagai 1 Sura.

Bukan sekadar pergantian kalender, 1 Sura adalah momen spiritual yang begitu sakral dan sarat makna. Waktu tersebut sering kali dikaitkan dengan keheningan hingga aura mistis.

Bulan Sura adalah bulan pertama dalam penanggalan Jawa. Pada 2025 ini, 1 Sura 1959 Jawa jatuh pada Sabtu Legi, 28 Juni. Tapi seperti dalam tradisi Jawa, bukan pagi yang jadi penanda pergantian hari, melainkan malam sebelumnya.

Artinya, suasana magis 1 Sura sebenarnya sudah menyelimuti sejak matahari tenggelam pada Jumat Kliwon, 27 Juni nanti. Warga pun menyebutnya sebagai malam 1 Sura.

Nggak hanya malam 1 Sura yang dianggap sakral, pada sepanjang bulan Sura, masyarakat Jawa meyakini satu hal, yaitu larangan menggelar hajatan, termasuk pernikahan. Alasannya, bulan ini dianggap angker dan bukan yang pas untuk mengadakan acara yang bersifat bersuka cita.

Menurut Prof Dr Bani Sudardi, Guru Besar Ilmu Budaya dari Universitas Sebelas Maret (UNS), anggapan tersebut sebenarnya lebih bersifat sugestif, tapi sudah dipercaya secara turun-temurun.

“Kalau orang sudah percaya, semua kejadian bisa dikaitkan ke sana. Misalnya, ada yang ekonominya buruk, sering mengalami masalah rumah tangga, dikaitkan ke hari pernikahannya. Padahal, hal ini bisa saja terjadi pada mereka yang menikah di bulan-bulan lainnya,” ujarnya sebagaimana dinukil dari Kompas, Senin (23/6).

Dia mencontohkan, jika ada pasangan yang menikah di bulan Sura lalu mengalami masalah rumah tangga, hal itu langsung diasosiasikan dengan waktu pernikahannya yang dianggap nggak sesuai dengan tradisi.

Hal serupa berlaku untuk hajatan lain seperti khitanan, pesta besar, bahkan membangun rumah. Aktivitas-aktivitas itu juga dianggap kurang tepat jika dilakukan di bulan ini. 

Menariknya, sebenarnya kalau ditelaah dari sisi sejarah, seharusnya larangan ini nggak karena bulan Sura itu angker, melainkan sebagai bagian dari penghormatan terhadap kesakralan bulan Sura.

Akar budaya terkait bulan Sura sendiri erat dengan sosok Sultan Agung, Raja Mataram pada abad ke-17. Dialah yang menyatukan kalender Saka Hindu dengan kalender Hijriah Islam untuk menciptakan sistem penanggalan Jawa yang unik. Bulan Muharam dalam Islam pun diganti namanya menjadi Sura dalam versi Jawa.

Lantas, mengapa kemudian bulan Sura punya nuansa mistis? Hal ini karena pada zaman dahulu, kegiatan seperti tirakat, tahlilan, ziarah makam leluhur, dan ritual batin di pantai selatan menjadi aktivitas yang lazim dilakukan pada malam 1 Sura.

Pada aktivitas-aktivitas tersebut, nggak ada pesta, nggak ada pula suara gamelan yang meriah. Yang terdengar hanya doa yang lirih, dan langkah kaki para peziarah yang berjalan dalam diam, mengelilingi keraton atau mendaki lereng gunung dalam keheningan.

Sosiolog UNS Drajat Tri Kartono menambahkan bahwa larangan-larangan itu murni berasal dari tradisi, bukan ajaran agama. Dia menyebutnya sebagai bentuk ekspresi budaya yang menekankan penghormatan terhadap waktu yang diyakini sakral.

“Pengaruh nilai spiritual ini melekat dalam budaya orang Jawa yang dikenal menjunjung tinggi warisan lelulur,” jelasnya.

Artinya, malam 1 Sura dianggap sebagai waktu untuk berhenti sejenak, menyepi dari dunia yang bising, menghidupkan kembali nilai-nilai batin yang mulai redup, sekaligus menghormati hidup dan alam semesta.

Seiring dengan waktu, durasi untuk melakukan hal tersebut nggak terbatas pada malam itu saja, tapi sepanjang bulan Sura.

Menarik juga ya&nbsp;sejarah terkait dengan malam 1 Sura dan larangan hajatan di bulan pertama ini. Di sekitar rumahmu, adakah yang masih meyakini mitos ini, Millens?&nbsp;(Arie Widodo/E10)

Inibaru.id – Dua minggu belakangan, Siti mengaku kewalahan dengan banyaknya undangan hajatan yang datang ke rumahnya. Nggak hanya pernikahan, hajatan seperti sunatan atau khataman juga. Dia pun harus pandai-pandai menyisihkan uang untuk memberikan sumbangan ke berbagai acara-acara tersebut.

"Rasanya seperti semua orang lagi menikah atau menggelar hajatan lainnya. Tapi ini wajar, karena bentar lagi kan bulan Sura. Nanti sebulan penuh nggak ada yang berani bikin acara," ucap perempuan asal Kabupaten Semarang itu pada Senin (23/6/2025).

Selama bulan Sura, nggak ada orang Jawa yang berani menggelar hajatan seperti pernikahan, khitanan, dan lain-lain. Apa alasannya?

Kata Pakar tentang Larangan Menggelar Hajatan di Bulan Sura

Nah, Taste of Cherry juga termasuk dalam film dengan genre slice of life yang juga sama-sama menarik untuk ditonton. Bedanya, alur cerita dari film ini cenderung jauh lebih berat, karena mengisahkan orang yang pengin bunuh diri.

Disutradarai oleh mendiang Abbas Kiarostami, film ini dibintangi oleh Homayoun Ershadi yang memerankan Badii, laki-laki paruh baya yang berkeliling Tehran dengan mobil untuk mencari orang yang mau dia bayar untuk melakukan pekerjaan dengan upah yang menggiurkan.

Masalahnya, pekerjaan yang ditawarkan sangatlah aneh, yaitu menguburkan jenazah Badii setelah dia melakukan bunuh diri di sebuah tempat yang telah ditentukan. Maka, meski gaji yang ditawarkan besar, banyak yang menolak tawaran tersebut.

Dia kemudian bertemu dengan salah seorang kakek bernama Bagheri yang mengaku butuh uang untuk mengobati anaknya yang sakit keras. Meski dia setuju untuk membantu Badii, selama perjalanan untuk menunjukkan lokasi bunuh diri, Bagheri terus berusaha membujuk Badii untuk mengurungkan niatnya.

Dari perjalanan inilah, terungkap bahwa Bagheri dulu juga sempat pengin bunuh diri, tapi nggak jadi hanya karena pas akan melakukannya, buah ceri jatuh nggak jauh darinya.

Saat mencicipi buah tersebut, entah mengapa Bagheri jadi teringat hal-hal sederhana pada kehidupan sehari-hari yang sebenarnya bisa dia nikmati, alih-alih fokus ke berbagai masalah yang bikin dia pengin bunuh diri.

Lantas, apakah bujukan Bagheri mempan ke Badii? Kalau soal ini, kamu bisa mengeceknya sendiri di film dengan durasi 99 menit ini, ya.

Film berbahasa Persia dengan tempo yang cukup lambat ini mendapatkan banyak pujian dari kritikus dari seluruh dunia, bahkan sempat menyabet Palme D'Or, alias penghargaan film terbaik pada Festival Film Cannes 1997.

Sudah jadi bukti kan kalau film dengan banyak potongan gambar yang cantik dari Tehran dan sekitarnya ini memang film berkualitas?

Jadi, kalau kamu pengin tahu seperti apa film-film Iran dan sedikit gambaran kehidupan di sana, Taste of Cherry ini bisa kamu coba deh. Setuju, Millens? (Arie Widodo/E10)

Inibaru.id - Di tengah meningkatnya ketegangan militer antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat, timeline media sosial saya justru mulai dibanjiri dengan rekomendasi film-film Iran yang menarik. Dari sekian banyak film yang saya lihat, ada satu judul yang cukup bikin penasaran, yaitu Taste of Cherry yang dirilis pada 1997 lalu.

Menonton film Iran sebetulnya bukanlah hal baru bagi saya. Sebab, sebelum&nbsp;Taste of Cherry, pernah ada Children of Heaven, film mengharukan yang beberapa kali diputar di televisi saat masa libur sekolah; tentang anak yang mengikuti lomba lari hanya untuk mengincar juara ketiga agar mendapat hadiah sepatu.

Penasaran dengan film-film Iran? Kalau iya, tontonlah salah satu film Iran terbaik sepanjang masa yang berjudul 'Taste of Cherry' ini. Seperti apa sih ceritanya?

Taste of Cherry, Salah Satu Film Iran Terbaik Sepanjang Masa

Sebagai karyawan swasta bergaji UMR yang menjadi satu-satunya pencari nafkah di rumahnya, lelaki 42 tahun ini memang harus betul-betul berhitung, terutama setelah dia nggak punya pekerjaan sambilan lagi.

"Libur sekolah, terus tahun ajaran baru. Nikmat sekali!" kelakarnya. "Pas lebaran sebetulnya kebutuhan juga meningkat, tapi terbantu oleh THR. Sementara, kalau tahun ajaran baru kan nggak ada 'suntikan dana' tambahan di luar gaji."

Rei sebetulnya bisa saja mencari pinjaman online (pinjol) untuk menghilangkan kekhawatiran atas biaya tahun ajaran baru sebagaimana dilakukan teman-temannya. Namun, dia masih takut melakukannya karena banyak cerita miring berkaitan dengan pinjol ini.

"Saya belum pernah. Takut. Kalau terdesak, saya milih mengandalkan teman, meski hitungannya untung-untungan. Tapi, yang saya tahu, banyak teman yang sengaja mengajukan pinjol pas kenaikan kelas seperti sekarang, apalagi yang anaknya sudah kuliah," terangnya.

Menjelang tahun ajaran atau semester baru antara Juni-Juli, kebutuhan biaya sekolah dan kampus memang meningkat. Hal ini berbanding lurus dengan aktivitas pinjaman masyarakat yang juga meningkat, salah satu tolok ukurnya adalah kenaikan grafik pinjol.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK); selama 2024 lalu, penyaluran pinjol pada Juni adalah sebesar Rp24,83 triliun, lalu meningkat tajam menjadi Rp27,41 triliun pada bulan berikutnya, kemudian sedikit naik pada Agustus menjadi Rp27,44 triliun.

Merujuk data OJK tersebut, ada kenaikan nyaris 11 persen dalam dua bulan, yang diyakini berkaitan dengan kebutuhan keluarga untuk menyiapkan dana sekolah bagi buah hati mereka. Selain itu, peningkatan tersebut juga nggak lepas dari kebutuhan mahasiswa untuk memperbarui biaya kos, kuliah, dan lain-lain.

“Momentum mendekati tahun ajaran baru memang biasanya memicu kenaikan pinjol. Orang tua cenderung menggunakannya untuk dana sekolah," terang&nbsp;Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda dalam&nbsp;Digital Economy Outlook 2025&nbsp;yang dikutip Selasa (24/6).

Kebutuhan mendesak seperti biaya sekolah yang nggak bisa ditunda, tuturnya, sering mendorong masyarakat untuk memilih pinjol. Namun, perlu diwaspadai karena pinjol berisiko meningkatkan kredit bermasalah, terlebih jika dipakai untuk kebutuhan konsumtif.

"Tanpa perhitungan yang baik, pinjol berisiko meningkatkan kredit bermasalah," tegasnya.

Cara Aman Pakai Pinjol untuk Dana Sekolah

Kita tahu bahwa pinjaman yang ditujukan untuk kebutuhan konsumtif cenderung berimbas pada kemungkinan gagal bayar, apalagi jika dilakukan tanpa pertimbangan yang matang seperti terdesak situasi tertentu atau keharusan "gali lubang tutup lubang".

Mengajukan pinjol untuk dana sekolah, misalnya, biasanya menjadi langkah terakhir yang dipilih; yang didorong oleh kebutuhan yang mendesak. Nah, tanpa rencana pembayaran yang baik dan pertimbangan yang matang, mengajukan pinjol sangatlah berisiko karena bunganya terbilang tinggi.

Maka, agar kamu tetap aman pakai pinjol untuk mencukupi kebutuhan dana sekolah, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu ikuti, yang dirangkum Inibaru.id dari berbagai sumber:&nbsp;

Jika nggak benar-benar terdesak, nggak ada salahnya sedikit mengencangkan ikat pinggang demi terpenuhinya kebutuhan dana sekolah anak. Setidaknya, rencanakan dulu setahun sebelumnya, karena tahun ajaran baru bukanlah event mendadak, yang berarti bisa kita prediksi kapan datangnya. (Siti Khatijah/E07)&nbsp;

Inibaru.id - Juni, tepatnya menjelang tahun ajaran baru, selalu menjadi salah satu bulan penuh tantangan bagi Andrei Akbar, setidaknya dalam tiga tahun terakhir. Rei, demikian dia biasa disapa, memiliki tiga anak. Ketiganya kini duduk di bangku sekolah; SD, SMP, dan SMA.

"Kalau sudah masuk awal Juni, aku pasti harus ngecek saldo di bank, lalu mulai berhitung untuk persiapan tahun ajaran baru, terutama setelah yang bungsu masuk SD dua tahun lalu. Meski biaya sekolah sekarang gratis, hal-hal lain di luar itu kan butuh duit juga, toh?" tutur lelaki asal Kabupaten Kendal itu, Selasa (24/6).

Alih-alih mendadak, kebutuhan dana sekolah sebetulnya bisa diprediksi jauh-jauh hari. Namun, kenapa penyaluran pinjol tetap meningkat, yang diyakini digunakan orang tua untuk memenuhi kebutuhan dana sekolah anak, saat memasuki tahun ajaran baru?&nbsp;

Tahun Ajaran Baru, Pinjol Jadi Andalan; Apa Risikonya?

“Sudah tiga hari ini distribusi benar-benar terganggu. Kami sangat terdampak. Pakan tidak sampai, pengiriman telur juga tertunda,” kata Suwardi, Ketua Asosiasi Pinsar Petelur Nasional Kendal sebagaimana dinukil dari Espos, Selasa (24/6/2025).

Menurut Suwardi, para peternak di wilayahnya membutuhkan sekitar 400 ton jagung setiap hari. Belum lagi kebutuhan akan bekatul dan konsentrat, yang jumlahnya juga mencapai ratusan ton per hari. Semua bahan itu diangkut dari berbagai daerah seperti Grobogan, Pati, hingga Indramayu menggunakan truk.

Sayangnya, sejak sopir-sopir truk memprotes keras aturan ODOL dengan mogok massal, truk logistik jadi barang langka. “Nyari mobil sekarang susah banget. Kalau nggak cepat-cepat ada solusi, bisa habis stok pakan di kandang,” ungkap Suwardi.

Peternak juga kesulitan menjual telur dan ayam hidup. Biasanya, mereka bisa menyuplai sekitar 300 ton telur ke wilayah Cirebon, Kuningan, Indramayu, dan wilayah Jawa Barat lainnya setiap hari. Tapi kini, jalur distribusi macet total.

Stok pakan di kandang? Hanya cukup untuk tiga hari ke depan. Biasanya, dengan kondisi normal, peternak bisa menyimpan cadangan pakan untuk seminggu. Namun, kondisi darurat seperti sekarang membuat mereka harus menghemat sekuat mungkin.

“Kami sudah kirim surat ke Kementerian Pangan dan Kementerian Infrastruktur. Kami minta ada kelonggaran khusus untuk angkutan bahan pokok penting. Kalau tetap seperti ini terus, ayam bisa mati kelaparan,” tegasnya.

Surat serupa juga dikirimkan ke Komisi V DPR RI agar segera ada jalan keluar. Suwardi dan para peternak berharap ada solusi konkret, karena jika nggak, harga bahan baku pakan akan melonjak – dan efeknya bisa terasa sampai ke konsumen di Jabodetabek. “Sekarang aja harga pakan di sana mulai naik,” katanya.

Sementara itu, ribuan sopir truk dari Aliansi Pengemudi Independen (API) terus melanjutkan aksi. Mereka menuntut agar aturan ODOL ditinjau ulang dan meminta Dinas Perhubungan Jawa Tengah menandatangani 17 poin tuntutan mereka. Jika nggak juga digubris, mogok nasional menjadi ancaman yang nyata.

“Kami juga ingin didengar, diayomi. Sudah berkali-kali kirim surat ke pemerintah, nggak pernah ditanggapi,” ujar Ketua Umum API, Suroso, lantang.

Kini, bukan hanya para sopir yang gelisah. Para peternak pun mulai merasakan ancaman nyata. Bila rantai distribusi ini nggak segera dipulihkan, yang akan terdengar bukan hanya teriakan demonstran, tapi juga jeritan ayam-ayam lapar di kandang.

Hm, semoga aja ada solusi yang adil terkait dengan masalah ini ya, Millens. (Arie Widodo/E05)

Inibaru.id – Aksi mogok sopir truk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir mulai memunculkan efek domino yang mengkhawatirkan, terutama bagi peternak unggas di Jawa Tengah. Jalur distribusi bahan baku pakan terganggu, stok makin menipis, dan penjualan telur pun terhambat.

Di tengah panasnya protes terhadap aturan zero ODOL (Over Dimension Over Load), para peternak ayam petelur kini harus memutar otak agar ribuan ekor ayam mereka tetap bisa makan. Tanpa pasokan jagung, bekatul, dan konsentrat yang lancar, kondisi kandang bisa berubah jadi krisis dalam waktu singkat.

Demo sopir truk di beberapa daerah dalam beberapa hari belakangan mulai memberikan dampak. Peternak unggas di Jawa Tengah mengaku kesulitan mendapatkan pangan sekaligus mendistribusikan hasil peternakannya seperti telur.

Peternak Ayam di Jateng Ketar-Ketir Imbas Demo Sopir Truk: Stok Pakan Menipis dan Telur Susah Dijual!

Perempuan berusia 60 tahun itu memiliki resep istimewa, Millens.
Dia mencampur santan dan kelapa parut ke dalam adonan serabi. Wah, kebayang
nggak sih nikmatnya?

"Dimasak dengan santan dan sedikit gula pasir, serabi
ini terasa gurih, manis, dan enak," ujar seorang pembeli, Yati (30), Sabtu
(11/2/2023) melansir iNews.&nbsp;

Sebenarnya, adonan utama serabi ini sama dengan serabi lain
yaitu tepung beras. Bentuknya pun bundar. Cara memasaknya juga menggunakan wajan kecil
dari tanah liat dengan bahan bakar arang.

Mbok Siwas biasa membuka dagangannya setiap hari
mulai pukul 03.00 WIB-09.00 WIB. Sejak buka, pelanggan langsung bergantian membeli jualannya. "Alhamdulillah
tidak pernah sepi pembeli," ucapnya.

Dalam melayani pembeli, Mbok Siwas dibantu suaminya, Slamet
(70) dan anaknya. "Anak saya ikut membantu jualan, biar dapat meneruskan
usaha ini. Sayang karena sudah lumayan dikenal di lingkungan sini. Apa lagi
kalau hari Minggu sangat ramai," katanya.

Kue serabi buatan Mbok Siwas ini tahan hingga 24 jam, lo. Jadi,
cocok buat kamu yang pengin menjadikannya oleh-oleh. Tapi ya, kamu harus
bersabar kalau ke sini karena selalu ramai. 

Saran nih, kalau mau membeli serabi Mbok Siwas, pastikan
sarapan dulu ya, Millens! (Siti Zumrokhatun/E07)

Inibaru.id – Berwisata kuliner nggak harus dengan
merogoh kocek dalam-dalam. Percaya nggak kalau kamu bisa menikmati serabi yang
nikmat dengan harga Rp500 per buahnya? Eh, ini serius lo. Kamu bisa menemukan
serabi legendaris ini di Pemalang.

Kalau tertarik, datanglah ke Jalan Kolonel Sugiono, sebelah
selatan Pasar Beji, Kabupaten Pemalang. Di sana ada serabi Mbok Siwas yang
supermurah dengan rasa memuaskan.

Salah satu rekomendasi tempat jajanan lezat di Pemalang adalah serabi Mbok Siwas. Bukan cuma lezat, serabi yang dibuat dengan campuran kelapa parut dan gula pasir ini dibanderol seharga Rp500. Rasanya nggak perlu diragukan lagi karena sudah pasti lezat.

Murah Meriah, Serabi Legend Mbok Siwas di Pemalang Hanya Rp500

Inibaru.id &ndash; Jika kamu sedang bingung mencari camilan yang enak di Kabupaten Pemalang, tahu pletok bisa jadi jawabannya.
Yap, tahu pletok buatan kabupaten ini nggak kalah enaknya dibandingkan tahu pletok di daerah lain. Untuk membuatnya pun nggak susah, lo. Kamu bisa mengikuti resep berikut ini.
Bahan-bahan:
Tahu goreng, belah, buang isinya
Isian:
<ul>
<li>2250 gram tepung sagu</li>
<li>1500 mililiter air panas</li>
<li>7 batang daun bawang, iris tipis</li>
</ul>
Bumbu halus:
<ul>
<li>450 gram bawang putih</li>
<li>1 sendok makan merica bubuk</li>
<li>1 &frac12; sendok makan garam</li>
</ul>
Cara membuat:
<ol>
<li>Campurkan semua bahan isian ke dalam baskom. Masukkan bumbu halus, kemudian aduk merata.</li>
<li>Ambil tahu dan isi bagian tengahnya dengan adonan. Siapkan minyak dan wajan, lalu goreng hingga matang.</li>
<li>Tahu pletok siap dihidangkan.</li>
</ol>
Tahu pletok bakal makin enak disantap dengan sambal kecap. Selain sambal kecap, kudapan ini bisa disantap dengan saus. Hm, melihat tampilannya saja, sudah bikin air liur muncul &nbsp;kan?
Eits, tapi ingat, jangan berlebih makan gorengan ya. Selamat menikmati kudapan sederhana tapi enak ini. He-he. (IB15/E03)

Tahu pletok adalah camilan yang cukup mudah dijumpai di Pemalang. Meski sederhana, nyatanya makanan ini bisa bikin orang ketagihan mencicipinya. Ketimbang beli, kamu bisa bikin sendiri. Nggak susah lo bikin tahu ini.

Gurih dan Asin, Tahu Pletok Khas Pemalang Memang Ngangenin

Inibaru.id &ndash; Berbahan dasar tape singkong, kue kamir memiliki rasa manis yang unik. Kue dari Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah ini merupakan salah satu makanan legendaris. Meski berbahan dasar tape yang notabene adalah camilan Indonesia, nama kue ini justru terkena pengaruh bahasa Arab.
&ldquo;Kamir&rdquo; berasal dari kata &ldquo;khamr&rdquo; yang berarti mabuk. Hm, kata ini tentu saja kiasan belaka. Supaya nggak penasaran dengan rasanya, coba bikin sendiri yuk!
Bahan:
<ul>
<li>&frac12; kilogram tepung terigu</li>
<li>2 butir telur</li>
<li>1 sendok teh ragi instan</li>
<li>40 ons gula pasir</li>
<li>1 cangkir air</li>
<li>1 sendok teh soda kue</li>
<li>&frac12; sendok teh vanili bubuk</li>
<li>&frac12; ons tape singkong, buang seratnya</li>
<li>Garam secukupnya</li>
</ul>
Cara membuat:
<ol>
<li>Kocok telur, lalu campur dengan gula pasir, ragi instan, vanili bubuk, soda kue, dan tape singkong.</li>
<li>Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit, tambahkan air hingga adonan mengental.</li>
<li>Pukul adonan supaya udara di dalamnya keluar. Usai dipukul, taruh adonan di baskom dan tutup. Diamkan selama sepuluh jam.</li>
<li>Siapkan cetak yang sudah diolesi margarin dan minyak sayur, lalu masukkan adonan ke dalamnya.</li>
<li>Panggang adonan dengan api kecil. Jika bagian bawah adonan sudah menggembung dan mengeras, balik adonan. Jika sudah matang, angkat.</li>
<li>Kue kamir siap dinikmati bersama orang terdekat.</li>
</ol>
Kalau pengin rasanya lebih bervariasi, mungkin kamu bisa menambahkan keju atau cokelat meses di atasnya. Eh, kalau merasa repot bikin sendiri, datanglah ke Pemalang. Sambil mencari kue, sekalian jalan-jalan menikmati keindahan kabupaten ini. Bukankah begitu jadi lebih asyik? (IB15/E03)

Manis dan agak asam. Mungkin, rasa itulah yang kamu dapatkan saat menjajal kue kamir kali pertama. Kue dari Kabupaten Pemalang ini asyik untuk camilan saat berkumpul dengan keluarga, lo.

Manis-Asam Kue Kamir, Penganan Khas Pemalang yang Terpengaruh Kuliner Arab

Inibaru.id &ndash; Kabupaten Pemalang di Jawa Tengah nggak sekadar punya soto grombyang dan satai loso sebagai kuliner andalannya. Kudapan-kudapan dengan bahan yang sederhana pun bisa menghasilkan rasa yang enak di lidah. Jika kamu sedang mencari kudapan yang enak di sana, tiga makanan ini bisa jadi referensimu.
Tahu Pletok
Pernahkah kamu mencicipi tahu pletok khas Pemalang? Tahu ini gurihnya dobel karena dua kali digoreng. Meski isiannya hanya adonan tepung terigu, jangan salah. Rasanya bakal bikin kamu pengin nambah, lo.
Kamir
Kamir adalah kue berbahan dasar tape. Rasanya yang manis bisa bikin kamu mencobanya berulang kali. O ya, sekotak kue kamir dijual cukup murah yakni sekitar Rp 10 ribu-Rp 15 ribu saja.
Apem Comal
Apem comal rasanya manis. Bentuknya mengingatkanmu pada serabi yang berwarna cokelat. Warna cokelat ini didapatkan dari gula merah yang menjadi salah satu campurannya. Nah, jika ke Pemalang, jangan sampai lupa mencicipi apem ini ya.
Tiga jajanan tersebut harganya relatif murah kok. Selain murah, ketiganya bisa menjadi teman selama menempuh perjalanan. Eh, kira-kira, kudapan mana yang mau kamu coba dulu, Millens? (IB15)

Ada tiga camilan tradisional yang harus kamu coba jika berkunjung ke Pemalang, Jawa Tengah. Meski dibuat dari bahan-bahan yang sederhana, jangan salah. Rasanya nggak hanya nempel di lidah, tapi juga di hati. He-he.

Enak, Tiga Jajanan Ini Patut Dicoba Saat ke Pemalang

Inibaru.id &ndash; Setiap wilayah di Jawa Tengah memiliki kuliner unik yang menggoda lidah. Di Kabupaten Pemalang, terdapat beberapa kuliner yang harus kamu coba. Mulai dari satai loso hingga apem comal, mungkin bakal bikin kamu ketagihan dan merindukan tempat ini.
Satai Loso
Satai khas Pemalang ini berbeda dengan satai-satai lainnya karena melewati proses perebusan. Selain melewati proses rebus, daging yang digunakan juga bukan daging ayam atau kambing. Satai loso berbahan dasar daging kerbau. Rasanya? Hm, nggak kalah enak kok.
Lontong Dekem
Lontong dekem adalah makanan Pemalang berikutnya yang patut kamu coba. Sayur untuk lontong ini berbumbu rempah-rempah yang bikin rasanya makin kaya. Selain kunyit, jahe, dan merica, kluwek pun ditambahkan ke dalamnya.
Soto Grombyang
Gurihnya emping mlinjo bakal makin pas jika dimakan dengan soto grombyang. Menggunakan daging sapi sebagai isian, soto grombyang diolah pula dengan rempah-rempah yang bikin rasa daging makin mantap.
Bongko Mento
Bentuk bongko mento mirip dengan bentuk bothok karena dibungkus dengan daun pisang. Bongko mento adalah dadar dengan isian masakan ayam. Kamu sebaiknya nggak melewatkan makanan ini sebagai lauk makanmu ya.
Kepiting Lemburi
Bagi penggemar seafood, belum lengkap rasanya kalau belum mencicipi olahan kepiting khas Pemalang yakni kepiting lemburi. Dengan bentuk tubuh yang sudah dipotong-potong, kepiting dibumbui menggunakan cabai merah, bawang putih, tauco, dan jahe.
Gimana, sudah siap berwisata kuliner? Eits, tunggu dulu. Sebelum berangkat ke Pemalang, pastikan bujetmu untuk bersenang-senang cukup ya. Jangan sampai karena pengin berwisata kuliner, kamu jadi boros dan membeli yang nggak perlu. Selamat jalan-jalan! (IB15/E03)

Jalan-jalan ke Pemalang belum lengkap rasanya kalau belum mencicipi kuliner khasnya. Nah, ketimbang bingung mau makan apa, lima makanan ini bisa jadi pilihanmu memanjakan lidah. Sudah pernah mencicipi semuanya?

Nggak Ada di Tempat Lain, 5 Kuliner yang Harus Kamu Coba Jika ke Pemalang

Inibaru.id &ndash; Apem comal adalah kue tradisional Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Sekilas, bentuknya mirip dengan serabi. Namun, tentu saja ada yang membedakannya. Dengan warna kecokelatan, apem ini memberi sensasi rasa legit di lidah.
Membuat apem bukanlah hal yang sulit. Simak langkah-langkahnya berikut ini ya!
<h2>Bahan:</h2>
<ul>
<li>500 mililiter santan</li>
<li>&frac12; sendok teh garam</li>
<li>1 sendok makan ragi instan</li>
<li>250 gram gula merah</li>
<li>300 gram tepung beras</li>
<li>100 gram tepung tapioka</li>
<li>&frac12; sendok teh vanili bubuk</li>
<li>Daun pisang</li>
</ul>
<h2>Cara membuat:</h2>
<ol>
<li>Didihkan santan dengan api kecil, lalu tambahkan garam. Aduk supaya merata, lalu dinginkan.</li>
<li>Masukkan semua bahan dalam satu wadah, aduk agar merata. Tuangkan santan ke dalamnya, kemudian diamkan selama tiga puluh menit.</li>
<li>Ambil daun pisang sebagai alas, kemudian letakkan adonan di atasnya.</li>
<li>Kukus adonan hingga matang, lalu sajikan.</li>
</ol>
Apem comal makin nikmat jika disantap bersama secangkir teh hangat. Jika kamu membuatnya dalam porsi banyak, kamu bisa membagikannya pada saudara dan tetanggamu.
Hm, siapa tahu, apem comal buatanmu bikin mereka ketagihan. Yuk, setelah ini, langsung uji coba resep ini. (IB15/E03)

Kue tradisional adalah salah satu jenis makanan yang harus kamu coba saat ke Pemalang. Kabupaten ini memiliki beberapa kue tradisional dengan rasa yang enak, salah satunya apem comal. Coba bikin sendiri yuk!

Dicampur Gula Merah, Manisnya Apem Comal Bikin Pengin Nambah

Inibaru.id &ndash; Kepiting lemburi menjadi salah satu santapan bergizi. Selain soto grombyang dan satai loso, kepiting lemburi patut kamu masukkan dalam daftar tujuan kulinermu jika berada di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Jika nggak sabar mencicipinya, kamu bisa bikin sendiri dengan resep berikut ini.
<h2>Bahan:</h2>
<ul>
<li>5 ekor kepiting lemburi, cuci bersih, potong menjadi beberapa bagian</li>
<li>1 tangkai daun ketumbar, cincang kasar</li>
<li>5 buah asam jawa, buang bijinya, rendam dalam air hangat</li>
<li>&frac14; cangkir air</li>
<li>Garam secukupnya</li>
<li>Gula pasir secukupnya</li>
<li>Minyak goreng secukupnya</li>
</ul>
<h2>Bumbu halus:</h2>
<ul>
<li>8 buah cabai merah, buang isinya</li>
<li>3 siung bawang putih, memarkan</li>
<li>1 sendok makan tauco</li>
<li>1 ruas jahe segar</li>
</ul>
<h2>Cara membuat:</h2>
<ol>
<li>Tumis bumbu halus hingga wanginya menyerbak.</li>
<li>Masukkan kepiting bersama seperempat cangkir air. Aduk dengan cepat supaya bumbu merata, lalu tutup selama tiga menit.</li>
<li>Tambahkan garam, gula, dan air asam, lalu aduk lagi. Tunggu hingga kepiting berubah warna menjadi kemerahan. Jika sudah matang, sajikan di atas piring dan taburkan daun bawang di atasnya.</li>
</ol>
Gampang kan? Bagi kamu yang doyan kepiting, makanan ini mungkin bakal bikin kamu pengin mencicipinya lagi. Asal ingat, jangan terlalu sering mengonsumsinya supaya kolestrolmu nggak naik ya! (IB15/E03)

Sebagian orang yang menyukai kepiting sebaiknya perlu mencoba bikin kepiting lemburi. Masakan dari Kabupaten Pemalang ini bakal membangkitkan selera makanmu. Coba bikin sendiri yuk!

Nggak Sempat ke Pemalang? Kuy, Coba Bikin Sendiri Kepiting Lemburi!

Inibaru.id &ndash; Bongko mento, namanya. Konon, makanan ini berasal dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Namun, jajanan, err, bisa juga disebut lauk, tersebut bisa juga kamu temukan di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Berbahan dasar daging ayam, kamu yang pernah merasakan bongko mento mungkin bakal bikin ketagihan. Eits, tapi nggak harus ke Pemalang untuk mecicipi makanan berbungkus daun pisang ini. Sesekali, kamu juga perlu membuatnya sendiri.
<h2>Bahan untuk dadar:</h2>
<ul>
<li>100 gram tepung protein sedang</li>
<li>100 gram tepung beras</li>
<li>2 butir telur ayam</li>
<li>150 mililiter air putih</li>
<li>Garam secukupnya</li>
<li>Campur semua menjadi adonan hingga merata.</li>
</ul>
<h2>Bahan untuk masakan ayam:</h2>
<ul>
<li>200 gram daging ayam, rebus, cincang hingga halus</li>
<li>&frac14; butir kelapa, parut, peras jadi santan sebanyak 200 mililiter</li>
<li>2 lembar daun jeruk, buang tulangnya</li>
<li>2 ruas lengkuas sebesar jari kelingking, memarkan</li>
<li>1 sendok teh air asam jawa</li>
<li>Garam secukupnya</li>
<li>Gula pasir secukupnya</li>
<li>Lada bubuk secukupnya</li>
<li>Kaldu bubuk secukupnya</li>
<li>Minyak sayur untuk menumis</li>
</ul>
<h2>Bumbu halus:</h2>
<ul>
<li>2 siung bawang merah</li>
<li>1 siung bawang putih</li>
<li>1 butir kemiri yang sudah disangrai</li>
<li>&frac14; sendok teh jintan</li>
<li>&frac14; sendok teh ketumbar</li>
</ul>
<h2>Bahan untuk areh (kepala santan):</h2>
<ul>
<li>600 mililiter santan dari 1,5 butir kelapa</li>
<li>Garam secukupnya</li>
</ul>
<h2>Cara membuat:</h2>
<ol>
<li>Bentuk adonan menjadi dadar, lalu goreng dengan minyak sayur, sisihkan.</li>
<li>Tumis bumbu halus, tambahkan daun jeruk dan lengkuas hingga berbau harum. Masukkan ayam dan tambahkan gula pasir, garam, lada bubuk, dan kaldu bubuk. Aduk bumbu agar merata, kemudian tuangkan santan sebanyak 200 mililiter. Tunggu hingga ayam matang dan santan mengering.</li>
<li>Siapkan panci untuk memasak santan sebanyak 600 mililiter. Agar makin gurih, tambahkan garam dan tunggu sampai matang.</li>
<li>Ambil daun pisang, lalu letakkan dadar di atasnya. Isi dadar ayam dengan masakkan ayam, kemudian tuangkan areh secukupnya. Bungkus adonan bongko mento dan kukus selama sekitar 20 menit. Bongko mento siap disantap.</li>
</ol>
<img src="https://www.masakapaya.com/Uploads/Foto%20Resep/April18/Bongko-Mento.jpg?width=1280&amp;quality=95" alt="" />
<code>Bongko mento. (Masakapaya)</code>
Nggak perlu jauh-jauh ke Kabupaten Pemalang kan untuk merasakan kelezatan makanan ini? Eh, kalau berbisnis makanan, nggak ada salahnya menambahkan bongko mento dalam daftar jualanmu. Siapa tahu, orang-orang yang di daerahmu yang belum mengenal makanan ini jadi jatuh cinta dengan rasanya.
Hm, kapan kamu mau mulai memasaknya? (IB15/E03)

Tampilan bongko mento dalam daun pisang sekilas membuat orang kecele. Dibungkus serupa dengan bothok, makanan ini memiliki bentuk dan rasa yang berbeda. Nah, kamu bisa coba bikin sendiri. Mengingat bumbu-bumbunya cukup banyak, bersabarlah saat memasaknya ya. Ha-ha.

Menjajal Resep Bongko Mento, Olahan Ayam Unik dari Pemalang

Inibaru.id &ndash; Menjelang malam yang basah di Pemalang, Jawa Tengah, hangatkan badanmu dengan Lontong Dekem. Kuliner berbahan utama lontong ini memang biasa dimakan saat makan malam kerena kuahnya mengandung pelbagai rempah yang mampu menghangatkan tubuhmu.
Mirip dengan soto tapi tanpa campuran tauge, lontong dekem banyak dijual di warung tenda di sekitar pusat kota Pemalang. Dalam seporsi masakan ini, kamu bakal merasai potongan lontong, kuah santan mirip gulai, dan serundeng, plus garnis berupa kerupuk mi dan bawang goreng.
Jika soto biasa menggunakan suwiran daging ayam atau potongan daging sapi sebagai &ldquo;lauk&rdquo;, lontong dekem disajikan dengan menambahkan daging bebek. Hm, kebayang kan rasanya?
Laiknya kebanyakan kuliner khas pesisir utara Jawa Tengah yang cenderung asin dan pedas, lontong dekem pun setali tiga uang. Bedanya, sajian ini diperkaya dengan rasa rempah hangat yang dominan.
Oya, ada satu keunikan dalam penyajian lontong dekem. Jika kamu perhatikan, sebelum disajikan lontong yang sudah diiris-iris akan dimasukkan ke dalam mangkuk dan disiram dengan kuah. Namun setelah itu kuah dalam mangkuknya akan dikembalikan lagi ke dalam kuali.
Proses tersebut dilakukan sebanyak 3-4 kali siraman yang membuat lontong terendam, barulah dibubuhi bumbu, sambal, remukan kerupuk, dan potongan daun bawang. Nah, konon, nama dekem yang berarti duduk dalam bahasa Jawa diambil dari lontong yang terendam atau ndekem itu.
Lontong dekem paling nikmat disantap bersama satai ayam, baik satai goreng maupun berkuah. Keduanya biasa disediakan penjual lontong dekem yang banyak mangkal di alun-alun kota dan Jalan RE Mardinata.
Hm, tertarik mencicipinya, Millens! Eh, tapi kamu harus ke Pemalang dulu ya. Sembari menunggu sore, bolehlah jalan-jalan dulu ke tempat wisata yang ada kabupaten yang berbatasan dengan Pekalongan itu. (IB20/E03)

Lontong dekem, mendengar namanya, kening mungkin mengernyit, apakah itu? Dibuat dengan kuah berbumbu rempah, kuliner khas Pemalang ini dijamin bakal badanmu lebih hangat. Cocok dimakan saat musim penghujan!

Lontong Dekem Khas Pemalang, Mirip Soto dengan Kuah yang Kaya Rempah

Inibaru.id &ndash; Sejenis kerupuk berbentuk kecil lonjong; panjangnya sekitar 2-3 centimeter; warnanya putih kecokelatan dengan rasa yang gurih; begitulah ciri khas ogel-ogel. Kudapan khas Kabupaten Pemalang itu sering dijadikan buah tangan para pelancong yang melakukan lawatan ke Kota Ikhlas.
<img src="/nuploads/64/2%20o.jpg" alt="" width="1066" height="800" />
<code>Proses produksi Ogel-Ogel dalam skala industri rumahan di Pemalang. (Maszaladventure)</code>
Ogel-ogel terbuat dari adonan tepung beras yang dicampur dengan gula, garam, keju dan bumbu khusus. Kudapan ini bertekstur renyah dan rata-rata nggak mengandung pengawet, jadi, aman kalau dikonsumsi tiap hari.
Kabarpemalang.com (16/9/2013) menulis, nama ogel-ogel terilhami dari bentuknya yang kecil memanjang. Sekilas, bentuk ogel-ogel mirip ulat, lo. Ha-ha.
<img src="/nuploads/64/Ogel_Ogel_khas_pemalang_gurih_dan_renyah.jpeg" alt="" width="600" height="399" />
<code>Packaging Ogel-Ogel yang praktis untuk dijadikan buah tangan. (Bukalapak)</code>
Bagi kamu yang sedang melancong atau sekadar mampir istirahat di Pemalang, ogel-ogel ini cocok kamu jadikan buah tangan untuk keluarga di rumah. Sejumlah toko, khususnya toko oleh-oleh di Pemalang menjual ogel-ogel baik secara kiloan maupun yang sudah dikemas rapi.
Untuk masalah harga, jangan risau ya! Dengan harga Rp 10.000 per bungkus, kamu sudah bisa membawa pulang kudapan khas Pemalang ini. Jadi, jangan sampai terlupa ya! (IB23/E04)

Pemalang nggak cuma punya kuliner khas seperti Nasi Grombyang, lo! Kabupaten berjuluk Kota Ikhlas itu juga punya buah tangan khas yakni ogel-ogel. 